KABARBURSA.COM - Harga emas pada perdagangan kemarin, Kamis, 27 Juni 2024, mengalami peningkatan lebih dari 1 persen. Namun secara mingguan dan bulanan harganya merosot sebesar 1,42 persen dan 1,38 persen.
Kenaikan tersebut terjadi ketika Amerika Serikat (AS) merilis data ekonomi. US Economic Bureau of Economic Analysis melaporkan, ekonomi Negeri Paman Sam tumbuh 1,4 perssn secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) pada kuartal I 2024 dalam pembacaan ketiga atau final. Lebih tinggi dibandingkan pembacaan ketiga yang sebesar 1,3 persen qtq tetapi menjadi yang terendah kuartal II 2022.
Sementara pemesanan barang tahan lama (durable goods) pada Mei tumbuh 0,1 persen qtq. Lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 0,2 persen qtq. Pemesanaan durable goods sudah melambat 4 bulan beruntun.
Total klaim tunjangan pengangguran (unemployment benefits) pada pekan yang berakhir 15 Juni bertambah 18.400. Jadi, saat ini total klaim tunjangan pengangguran menjadi 1,84 juta. Ini menjadi yang tertinggi sejak November 2021.
Namun demikian, tren penurunan harga emas dunia tidak memupuskan harapan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencetak kinerja positif.
Bagaimana Emiten Emas?
Direktur & Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengatakan, BRMS meyakini bahwa permintaan emas dunia di tahun 2024 masih tetap tinggi karena beberapa faktor.
Pertama, kondisi geopolitik yang masih tidak menentu. Hal ini membuat emas masih menjadi safe haven dan mendorong permintaan logam mulia ini.
Kedua, banyak negara yang mulai mengganti dolar Amerika Serikat dengan mata uang negara masing-masing sebagai cadangan devisa. Sehingga, akumulasi pembelian emas dilakukan untuk memperkuat mata uang negara masing-masing. Data dari World Gold Council menunjukkan bahwa bank sentral di berbagai negara telah menambah cadangan emas mereka sebesar 650 ton pada tahun 2023, dan tren ini diperkirakan akan berlanjut di tahun 2024.
“Ketiga, ada kelebihan permintaan atas pembelian produk emas kami hingga saat ini,” ujar Herwin. Menurut data internal perusahaan, penjualan emas BRMS mengalami peningkatan signifikan, terutama dari pasar Asia dan Eropa.
Herwin menuturkan, kedua pabrik emas BRMS di Palu yang masing-masing berkapasitas 500 ton bijih per hari dan 4.000 ton bijih per hari sudah beroperasi secara penuh. Dengan peningkatan kapasitas produksi ini, BRMS dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
"Adapun pabrik emas ketiga dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari akan selesai konstruksinya dan siap beroperasi di semester kedua tahun ini," ungkap dia. Pabrik ini diperkirakan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap total produksi emas BRMS, yang diharapkan mencapai target yang telah ditetapkan.
Per kuartal I 2024, produksi emas BRMS sudah mencapai 9.623 ons troi. Adapun untuk target produksi emas BRMS di tahun 2024 adalah di atas 35.000 ons troi. Target ini mencerminkan peningkatan yang substansial dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya yang mencapai 28.000 ons troi.
"Kami cukup yakin target produksi ini akan tercapai," katanya. Optimisme ini didukung oleh peningkatan efisiensi operasional dan penerapan teknologi baru di pabrik-pabrik BRMS.
Selain itu, beberapa institusi seperti JP Morgan, Goldman Sachs, dan UBS, menargetkan harga emas tetap berada di USD2.000 per ons troi selama tahun 2024-2025. Proyeksi ini didukung oleh analisis pasar yang memperkirakan inflasi global dan kebijakan moneter longgar akan mendorong harga emas tetap tinggi.
"Harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) emas BRMS di kuartal I 2024 ada di level USD2,083 per ons troi, naik 10 persen secara tahunan alias year on year (yoy)," paparnya.
Peningkatan ini mencerminkan kenaikan harga emas global serta permintaan yang kuat dari pasar internasional. Dengan tren ini, BRMS optimis dapat terus meningkatkan kinerja keuangannya di tahun 2024.
Kinerja Keuangan BMRS
BRMS mencatat lonjakan laba bersih sebesar 77 persen menjadi USD3,7 juta di kuartal I 2024. Kenaikan laba bersih BRMS ini didukung oleh pendapatan yang melesat 250 persen, dari USD5,8 juta di kuartal I 2023 menjadi USD20,3 juta di kuartal I 2024.
Pada tahun sebelumnya, kinerja BRMS menunjukkan tren yang berbeda. Pada kuartal I 2023, BRMS hanya mencatat laba bersih sebesar USD2,1 juta. Pendapatan yang relatif lebih rendah, yakni USD5,8 juta pada kuartal I-2023, menunjukkan bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan signifikan dalam setahun terakhir. Kenaikan pendapatan yang drastis ini dapat diatribusikan pada peningkatan volume produksi dan harga komoditas yang lebih tinggi, serta efisiensi operasional yang diterapkan oleh perusahaan.
Selain itu, upaya diversifikasi produk dan ekspansi pasar yang dilakukan BRMS turut berkontribusi terhadap lonjakan pendapatan dan laba bersih tersebut. Investasi strategis dalam teknologi dan peningkatan kapabilitas produksi juga memberikan dampak positif pada performa keuangan perusahaan.
Dengan hasil ini, BRMS memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain kunci dalam industri dan menunjukkan prospek yang cerah untuk kuartal-kuartal berikutnya. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.