KABARBURSA.COM - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), mencatatkan pertumbuhan 2 persen secara year on year (yoy) pada kuartal I-2024, setelah memfokuskan pertumbuhan pada kategori-kategori yang memiliki marjin relatif lebih tinggi, perputaran lebih cepat, dan strategis terhadap posisi kompetitifnya.
Berdasarkan informasi dari perusahaan, take rate semakin meningkat dari 4,9 persen pada kuartal I-2023 menjadi 6,3 persen pada kuartal I-2024, yang menghasilkan pertumbuhan laba bruto sebelum diskon (GPBD) sebesar 29 persen yoy.
Marjin bruto konsolidasi meningkat dari 15,1 persen pada kuartal I-2023 menjadi 18,9 persen pada kuartal I-2024, naik sebesar 390 bps secara yoy, terutamanya diatribusikan dari peningkatan laba bruto pada hampir seluruh segmen usaha.
Struktur biaya semakin membaik. Hal ini tercermin dari penurunan persentase beban operasional konsolidasi terhadap Total Processing Value (TPV) dari 8,1 persen pada kuartal I-2023 menjadi 7,7 persen pada kuartal I-2024.
Hasilnya, kinerja persentase Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (Earnings Before Interest, Tax, Depreciation, and Amortization/EBITDA) terhadap TPV sebesar 140-bps, dari -4,6 peraen pada kuartal I-2023 menjadi -3,2 persen pada kuartal I-2024.
Perseroan telah menerapkan penyesuaian published rate para penjual pihak ketiga agar selaras dengan pasar sejak bulan Januari tahun ini untuk mendorong strategi optimalisasi marjin.
Progres pembangunan gudang baru perseroan di Marunda telah mencapai 85 persen per akhir Maret 2024 dan diproyeksikan mulai beroperasi secara bertahap pada kuartal keempat tahun ini.
Perseroan terus memperkuat strategi omnichannel melalui penambahan 6 toko elektronik konsumen sepanjang kuartal I-2024 sehingga saat ini perseroan telah mengoperasikan 172 toko elektronik konsumen, serta 63 gerai supermarket premium per akhir Maret 2024.
“Pada kuartal pertama tahun 2024, kami melihat bahwa misi yang kami tetapkan pada saat IPO tidak hanya bertahan, tetapi juga menjadi pendorong utama di balik upaya kami untuk memperkuat posisi kami sebagai pilihan utama dalam ekosistem perdagangan bagi konsumen dan institusi," kata Kusumo Martanto, CEO & Co-Founder BELI, Kamis, 2 Mei 2024.
Meskipun belanja konsumen secara umum menurun selama periode tersebut, bisnis yang berfokus pada konsumen (B2C) berhasil mengatasinya dengan mengadopsi strategi pertumbuhan kategori secara selektif.
"Kami juga memperluas titik kontak dengan pelanggan secara fisik untuk memperkuat pendekatan omnichannel kami. Meskipun menghadapi tantangan, laba bruto kami terus tumbuh," tambahnya.
Selain itu, jelas Kusumo, perusahaan memusatkan perhatian pada optimalisasi marjin, pengendalian biaya, dan keunggulan ekosistem, yang telah mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi, serta mengurangi kerugian.
Dari sisi lainnya, Ronald Winardi, CFO BELI menambahkan disiplin komersial terus berlanjut pada kuartal pertama tahun ini, menghasilkan peningkatan laba bruto konsolidasi sebesar 29 persen yoy .
"Meskipun kondisi pasar penuh dengan tantangan. Dikombinasikan dengan penurunan biaya penjualan sebesar 20 persen yoy, pengurangan kerugian terus berlanjut, inci demi inci, baris demi baris," kata dia.