Logo
>

Emiten Jasa Pelatihan Kerja (IDEA) Catat Peningkatan Jumlah Peserta

Ditulis oleh Syahrianto
Emiten Jasa Pelatihan Kerja (IDEA) Catat Peningkatan Jumlah Peserta

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA), perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jaringan hotel dan penyediaan jasa pelatihan kerja, berhasil mencatat peningkatan jumlah peserta pelatihan sepanjang tahun 2024. Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan minat yang semakin besar terhadap layanan pelatihan yang mereka tawarkan, tetapi juga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan bisnis dan kinerja keuangan perusahaan.

    Direktur Operasional Idea Indonesia, Qonita, mengungkapkan bahwa layanan pelatihan kerja yang disediakan oleh IDEA, bersama dengan 1.200 mitra bisnisnya, mengalami lonjakan signifikan dalam jumlah peserta jika dibandingkan dengan periode ketika pandemi Covid-19 masih berlangsung.

    Pada tahun 2024, jumlah pendaftar untuk program pelatihan eksekutif kerja mencapai 9.816 orang. Setelah melalui proses seleksi, sebanyak 2.141 orang mengikuti program secara online, sementara 382 orang lainnya berpartisipasi dalam program offline.

    "Seluruh peminat, pendaftar, dan peserta dalam Program Pelatihan Eksekutif ini berasal dari enam cabang Idea Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia," jelas Qonita dalam keterangan resminya pada hari Senin, 2 September.

    Cabang Lampung menjadi penyumbang terbesar, dengan menyumbang 30 persen dari total jumlah pendaftar dan peserta program baik online maupun offline. Selanjutnya, Cabang Jawa Tengah menyumbang 20 persen peserta, diikuti oleh Cabang Jawa Timur dengan kontribusi 18 persen, dan Cabang Yogyakarta dengan 17 persen. Cabang terbaru Idea Indonesia, yaitu Makassar dan Jakarta, masing-masing menyumbang 8 persen dan 7 persen dari total pendaftar.

    Peningkatan jumlah peserta pelatihan ini sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan IDEA. Hingga Juni 2023, pendapatan usaha IDEA tumbuh 21,10 persen secara tahunan (yoy), naik dari Rp 9,05 miliar menjadi Rp 10,96 miliar. Dari sisi laba, keuntungan tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 957,13 juta, meningkat 9,86 persen dibandingkan dengan capaian pada semester I-2023 yang sebesar Rp 871,21 juta.

    Direktur Idea Indonesia, Eko Desriyanto, menambahkan bahwa peningkatan ini didukung oleh strategi kemitraan dan pemasaran yang lebih agresif dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, IDEA fokus pada tiga aspek utama dalam model bisnis mereka, yaitu memperkuat manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management), meningkatkan kualitas proses pelatihan (Training Process Quality), dan memperluas saluran distribusi (Distribution Channel).

    "Strategi untuk memperkuat ketiga aspek utama dalam model bisnis Idea Indonesia ini terbukti berdampak positif pada pertumbuhan bisnis kami di tahun 2024," ujar Eko.

    Menurutnya, langkah-langkah ini memungkinkan perusahaan untuk lebih adaptif terhadap kebutuhan pasar, sekaligus meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing di industri jasa pelatihan dan manajemen perhotelan.

    IDEA juga berencana untuk terus mengembangkan jangkauan geografis dan segmen pasar mereka, termasuk dengan menambah cabang baru di beberapa kota strategis di Indonesia. Dengan semakin banyaknya peserta yang tertarik untuk mengikuti program pelatihan, IDEA optimis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ini hingga akhir tahun.

    Strategi IDEA di E-commerce

    E-commerce di Indonesia terus menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan, meskipun terdapat berbagai tantangan.

    Hilmi Adrianto, Ketua Umum PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA), menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memahami dinamika pasar e-commerce di Indonesia pada tahun 2024.

    Menurutnya, pada tahun ini pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) e-commerce di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 3,7 persen.

    "Laporan dari Momentum Works menunjukkan bahwa pertumbuhan GMV di Indonesia hanya mencatatkan kenaikan 3,7 persen tahun ini, angka terendah di antara negara-negara Asia Tenggara. Namun, ini dapat dilihat sebagai hal positif karena menunjukkan bahwa pasar kita mulai matang dan stabil setelah periode pertumbuhan yang pesat sebelumnya," jelas Hilmi.

    Berdasarkan data dari Bank Indonesia, nilai transaksi e-commerce mencapai Rp474 triliun sepanjang tahun 2023. Proyeksi untuk tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,8 persen, yang diharapkan akan meningkatkan nilai transaksi menjadi Rp503 triliun pada tahun 2025.

    "Ini berarti bahwa Indonesia masih merupakan pasar yang sangat luas, terutama untuk industri e-commerce," tambahnya.

    Untuk mencapai pertumbuhan GMV yang lebih tinggi di tahun ini, beberapa langkah strategis perlu diperhatikan. Hilmi mengemukakan bahwa peningkatan investasi dalam infrastruktur teknologi dan logistik sangat penting guna mempercepat proses pengiriman barang dan memperluas layanan ke daerah-daerah di luar kota besar di Indonesia.

    "Penting juga untuk terus mengedukasi konsumen mengenai keamanan transaksi online serta memperluas pilihan pembayaran digital yang tersedia," tambahnya.

    Selain itu, dukungan terhadap para pelaku UMKM juga harus menjadi prioritas, dengan mendorong mereka untuk memasuki platform e-commerce melalui program dukungan yang lebih intensif.

    "Contohnya termasuk pelatihan digital, bantuan dalam perizinan seperti NIB dan sertifikat halal, serta akses mudah ke infrastruktur logistik untuk memperluas jangkauan pasar UMKM," jelasnya.

    Tren utama dalam industri e-commerce di Asia Tenggara yang perlu menjadi fokus para pelaku e-commerce di Indonesia adalah adopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan personalisasi pengalaman pengguna dan efisiensi operasional. Integrasi yang lebih mendalam dengan platform pembayaran dan pengembangan strategi pemasaran digital yang lebih cerdas juga merupakan kunci untuk meningkatkan penetrasi pasar.

    "Dengan menerapkan strategi-strategi ini, kami berharap e-commerce di Indonesia dapat terus mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan dan memperkuat posisinya sebagai motor utama dalam pasar e-commerce di Asia Tenggara," tutup Hilmi. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.