Logo
>

Emiten Mamin BRRC Panaskan IPO, Berani Kasih Insentif ke Investor

Ditulis oleh Yunila Wati
Emiten Mamin BRRC Panaskan IPO, Berani Kasih Insentif ke Investor

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sebuah emiten makanan dan minuman (Mamin), yaitu PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC), memutuskan untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Yang menarik, BRRC menawarkan insentif kepada para investor yang membeli sahamnya di IPO ini.

    Ya, produsen roti terkemuka ini berencana melantai di BEI melalui penawaran umum perdana saham (IPO). Dalam aksi korporasi ini, BRRC menawarkan 291,5 juta saham baru kepada publik, yang mewakili 30,01 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pasca-IPO.

    Mengutip prospektusnya yang diterbitkan di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2024, harga penawaran ditetapkan dalam kisaran Rp200 hingga Rp210 per saham, sehingga perusahaan berpotensi meraih dana segar hingga Rp61,215 miliar jika seluruh saham terjual pada harga tertinggi.

    Sebagai insentif tambahan bagi investor, BRRC juga menerbitkan 145,75 juta Waran Seri I. Setiap dua saham baru yang dibeli akan disertai dengan satu waran, yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham baru di harga Rp210 per lembar.

    Apabila seluruh waran dieksekusi, BRRC dapat memperoleh tambahan modal hingga Rp30,6 miliar. Namun, penting dicatat bahwa waran ini tidak memberikan hak atas dividen atau suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebelum dieksekusi menjadi saham.

    Dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan sepenuhnya digunakan sebagai modal kerja. Rencana penggunaan dana mencakup peningkatan persediaan bahan baku serta pembiayaan operasional seperti tenaga kerja dan biaya energi (gas dan listrik) untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk perusahaan.

    Sementara itu, dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I juga akan dialokasikan untuk modal kerja dengan tujuan serupa.

    Jadwal IPO BRRC dimulai dengan masa penawaran awal (bookbuilding) pada 18-20 Desember 2024. Tanggal efektif diharapkan pada 31 Desember 2024, diikuti oleh periode penawaran umum pada 3-7 Januari 2025.

    Penjatahan saham dijadwalkan pada 7 Januari 2025, dengan distribusi saham secara elektronik pada 8 Januari 2025. Saham BRRC direncanakan mulai diperdagangkan di BEI pada 9 Januari 2025.

    Untuk perdagangan Waran Seri I di pasar reguler dan negosiasi akan berlangsung dari 9 Januari 2025 hingga 7 Januari 2026, sementara di pasar tunai hingga 8 Januari 2026. Masa pelaksanaan Waran Seri I dimulai pada 9 Juli 2025 dan berakhir pada 9 Januari 2026.

    Pemesanan saham dilakukan secara elektronik melalui Sistem Penawaran Umum Elektronik, sehingga investor perlu memastikan ketersediaan dana yang cukup di Rekening Dana Nasabah (RDN) mereka. Dalam IPO ini, BRRC menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

    Mengenai kebijakan dividen, manajemen BRRC berencana untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar maksimal 30 persen dari laba bersih tahun berjalan, dimulai dari tahun buku 2024. Namun, keputusan akhir mengenai pembagian dividen akan mempertimbangkan posisi keuangan dan kebutuhan modal kerja perusahaan.

    Dengan rencana IPO ini, BRRC berharap dapat memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi bisnisnya di industri roti yang semakin kompetitif.

    Kontribusi Industri Mamin bagi PDB

    Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Kemenperin Ignatius Warsito, mengungkap dalam lima tahun terakhir, industri makanan dan minuman (mamin) Indonesia telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan produk domestik bruto (PDB) sektor ini mencapai sekitar 5,53 persen, melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 4,63 persen pada triwulan kedua 2024.

    Adapun kontribusi sektor ini terhadap PDB mencatat sekitar 40,33 persen dari total kontribusi sektor manufaktur. Dengan permintaan pasar Asia yang besar, Indonesia memiliki peluang dan tantangan, terutama dengan jumlah penduduk yang mencapai 278 juta dan proyeksi kelas menengah yang akan meningkat sekitar 47 juta jiwa pada tahun 2030. Hal ini menunjukkan kebutuhan akan kualitas dan kuantitas bahan baku yang terus meningkat.

    “Hasil Ini atasi makin merupakan industri strategis di dalam rencana induk pengembangan industri nasional 20 th mendatang. Jadi menuju indonesia emas,” kata Warsito, dalam acara Food Ingredients Asia Indonesia 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 4 September 2024.

    Transformasi gaya hidup masyarakat yang semakin aktif dan sadar kesehatan turut mendorong permintaan untuk produk makanan yang lebih beragam. Kolaborasi antara produk berbasis impor dan produk lokal telah menunjukkan sinergi yang baik di berbagai pameran.

    “Tadi saya sempat melintas di stand pameran ternyata kolaborasi antarproduk berbasis impor dari luar negara indonesia khususnya ASEAN dengan Indonesia ternyata sudah bersinergi bagus,” jelasnya.

    Menurut McKinsey, kelas menengah di Indonesia diperkirakan akan mencapai 90 juta jiwa dalam 10 tahun mendatang, dengan pengeluaran makanan dan minuman diperkirakan meningkat sebesar 5 persen, mencapai USD194 per kapita pada tahun 2030. Ini merupakan tantangan besar bagi industri dalam masa transisi pemerintahan lima tahun ke depan.

    Pascapandemi, industri bahan makanan mengalami pertumbuhan yang pesat, didorong oleh permintaan domestik dan minat global terhadap produk alami dan berkelanjutan. Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah, dari laut hingga daratan, yang dapat meningkatkan kinerja ekspor dan memperkuat ketahanan industri makanan dan minuman.

    Adapun Indonesia terkenal dengan kualitas tinggi dalam memproduksi bahan makanan seperti minyak kelapa sawit dan rempah-rempah. Ekspor rempah-rempah utuh mencapai USD459 juta, menjadikannya salah satu yang terbesar di dunia.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79