Logo
>

Energi Panas Bumi Tak Beri Banyak Dampak Ekonomi

Ditulis oleh Syahrianto
Energi Panas Bumi Tak Beri Banyak Dampak Ekonomi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Center of Economics and Law Studies atau CELIOS memandang transisi energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) tidak membawa banyak dampak terhadap perekonomian.

    Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira mengungkap hasil kajian CELIOS dan Walhi Nasional pada tiga PLTP di Nusa Tenggara Timur (NTT) terhadap masyarakat sekitar.

    Petani sekitar PLTP Wae Sano, Sakoria, dan Ulumbu setidaknya akan mengalami dua kerugian.

    Pertama, pendapatan petani Rp470 miliar akan hilang pada tahap pembangunan, sedangkan yang kedua, mereka merugi hingga Rp1,09 triliun pada tahun kedua ekstraksi geothermal.

    "Proyek geothermal cenderung padat modal tidak terlalu memberi banyak dampak terhadap ekonomi lokal," kata Bhima melalui keterangan tertulisnya, Minggu, 17 Maret 2024. Produktivitas petani dan nelayan dapat menurun. Dari kajian yang sama, PLTP berpotensi menurunkan jumlah tenaga kerja hingga 20.671 orang di tahun pertama, dan 60.700 orang di tahun kedua.

    "Ekonomi lokal memandang kehadiran geothermal sebagai penghambat produktivitas dalam sektor pertanian dan perikanan," jelasnya. Lebih lanjut, Bhima menjelaskan, pendanaan internasional Just Energi Transition Partnership (JETP) atau Pendanaan Transisi Energi Berkeadilan juga tidak mencantumkan PLTP dalam rencana utama mencapai transisi energi.

    Secara umum, pembangkit yang menggunakan panas bumi itu di Indonesia setidaknya menggunakan dana setidaknya 22,5 miliar dolar AS. "PLTP secara ekonomi biaya investasinya tergolong mahal dan berisiko membebani negara dari subsidi listrik," imbuh Bhima. (ari/car).

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.