KABARBURSA.COM - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), perusahaan migas milik Grup Bakrie, menutup paruh pertama tahun 2025 dengan kinerja keuangan yang solid. Laporan terbaru menunjukkan penjualan bersih naik 18 persen secara tahunan menjadi USD239 juta.
Peningkatan ini dibarengi lonjakan EBITDA sebesar 25 persen menjadi USD149 juta serta laba bersih yang tumbuh 7 persen menjadi USD35 juta.
Dua faktor utama mendongkrak capaian tersebut, yaitu produksi minyak harian yang meningkat 9 persen menjadi 8.380 barel per hari, serta harga jual gas yang lebih tinggi, rata-rata USD6,82 per mcf, naik 8 persen dibanding tahun lalu.
Manajemen menekankan bahwa aset di Siak dan Kampar, Riau, menjadi motor pertumbuhan produksi minyak, sementara tambahan suplai gas dari Sengkang membantu menjaga stabilitas kinerja gas.
Dengan strategi eksplorasi berkelanjutan pada semester kedua, ENRG optimistis menemukan cadangan baru sekaligus memperluas program pengembangan yang berfokus pada keberlanjutan produksi.
Fundamental Menarik, Performa Saham Impresif
Secara fundamental, posisi ENRG relatif menarik dibanding emiten migas sekelasnya. Dengan price to earnings ratio (PER) di kisaran 12 kali, valuasi saham ENRG masih tergolong wajar, bahkan sedikit lebih tinggi dari median PER IHSG di 8,92 kali, namun masih jauh dari kategori premium.
Earnings yield mencapai 8,28 persen, memberikan return yang cukup kompetitif. Price to book value hanya 1,21 kali, menunjukkan saham ini belum terlampau mahal dibanding nilai bukunya. Margin laba bersih sebesar 14,56 persen memperlihatkan bahwa efisiensi operasional cukup baik, sementara return on equity 10 persen menandakan modal dikelola dengan produktif.
Meski demikian, rasio likuiditas seperti current ratio yang hanya 0,58 perlu dicermati karena mengindikasikan kemampuan perusahaan menutup kewajiban jangka pendek masih terbatas.
Performa saham di bursa tidak kalah impresif. ENRG ditutup menguat 5,41 persen ke Rp585 dengan transaksi mencapai Rp102,5 miliar. Dalam enam bulan terakhir, saham ini melonjak 225 persen, sementara dalam setahun terakhir naik hampir 193 persen.
Bahkan, jika ditarik lebih panjang ke lima tahun terakhir, kenaikannya mencapai lebih dari 1.000 persen. Reli harga ini menegaskan kepercayaan pasar terhadap kinerja perusahaan sekaligus ekspektasi terhadap potensi cadangan energi baru yang terus digarap.
Teknikal Berikan Sinyal Positif: BUY
Dari sudut pandang teknikal, hampir seluruh indikator memberi sinyal positif. Moving average, dari jangka pendek hingga panjang, konsisten merekomendasikan beli. RSI berada di 57, menunjukkan momentum bullish yang masih sehat tanpa tanda overbought.
MACD positif, menegaskan tren kenaikan, sementara indikator lain seperti Stochastic dan Williams %R mendukung potensi kelanjutan reli.
Level pivot harian menempatkan area Rp557 sebagai titik penting, selama harga mampu bertahan di atasnya, target kenaikan berikutnya terbuka menuju Rp574 hingga Rp592. Dengan sentimen teknikal yang kuat, saham ini masih berada di jalur kenaikan.
Proyeksi ke depan semakin menarik dengan adanya potensi tambahan produksi minyak baru. Manajemen memperkirakan tambahan output 1.500 hingga 2.500 barel per hari dari hasil eksplorasi yang sedang berjalan.
Dengan asumsi harga minyak dunia di US$80 per barel, potensi pendapatan tambahan mencapai USD43,8 juta hingga USD73 juta per tahun, atau setara Rp703 miliar hingga Rp1,17 triliun.
Jika terealisasi, angka ini bisa menyumbang 9 hingga 15 persen terhadap penjualan tahunan ENRG, sebuah kontribusi signifikan yang memperkuat pondasi keuangan perseroan.
Singkatnya, ENRG memasuki semester kedua 2025 dengan bekal fundamental yang sehat, prospek eksplorasi yang menjanjikan, serta dukungan teknikal yang positif.
Investor ritel yang melirik saham ini punya alasan kuat untuk optimistis, meski tetap perlu mewaspadai faktor eksternal seperti fluktuasi harga minyak dunia dan risiko eksekusi proyek eksplorasi.
Jika momentum pertumbuhan dapat terjaga, ENRG berpotensi melanjutkan performa cemerlangnya hingga akhir tahun.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.