KABARBURSA.COM - Anak usaha PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), yaitu PT Sinar Eka Selaras Tbk. (SES), baru saja melakukan penyetoran tambahan modal pada perusahaan afiliasinya, PT Era Gaya Indonesia (EGI).
Kepala Bidang Hukum dan Corporate Secretary ERAA Amelia Allen menjelaskan bahwa SES telah melakukan penyertaan modal dengan membeli 2.682.000 lembar saham baru EGI, yang masing-masing memiliki nilai nominal Rp50.000 per lembar saham, dengan total nilai mencapai Rp134,1 miliar. Seperti dalam keterangan resmi di
Setelah penyetoran tersebut, Amelia menambahkan, modal dasar EGI yang semula Rp40 miliar kini menjadi Rp150 miliar, sementara modal ditempatkan dan disetor EGI yang sebelumnya Rp11,7 miliar meningkat menjadi Rp145,8 miliar.
Lebih lanjut, susunan pemegang saham SES dalam EGI menunjukkan bahwa SES kini memiliki 2.915.999 lembar saham senilai Rp145,7 miliar, setara dengan 99,99997 persen, sementara Budiarto Halim memiliki 1 lembar saham senilai Rp50 atau setara dengan 0,00003 persen.
ERAA juga menginformasikan adanya transaksi afiliasi antara PT Mitra Belanja Halal (MBH) dan PT Belanja Anda (MBA). MBA melakukan penambahan modal dengan membeli 22.500 lembar saham baru MBH, yang masing-masing bernilai nominal Rp100.000, dengan total senilai Rp2,25 miliar.
Selain itu, PT Era Boga Kari (EBK), yang merupakan afiliasi ERAA, juga menerima tambahan modal dari PT Era Boga Nusantara (EBN), yang meningkatkan modal dengan membeli 133.000 lembar saham baru EBK kategori Saham Biasa, masing-masing bernilai nominal Rp50.000, dengan total senilai Rp6,65 miliar.
Dengan penyetoran modal ini, modal ditempatkan dan disetor EBK yang semula Rp3,5 miliar meningkat menjadi Rp9,5 miliar, sedangkan modal ditempatkan dan disetor MBH yang sebelumnya Rp7,8 miliar menjadi Rp10,3 miliar.
EBN, yang merupakan perusahaan terkendali ERAA dengan kepemilikan saham 99,9997 persen, juga memiliki 70 persen saham di EBK. Sementara MBA adalah perusahaan afiliasi ERAA, di mana 51 persen sahamnya dimiliki oleh EBN, yang juga merupakan perusahaan terkendali ERAA dengan kepemilikan 99,99 persen.
Untuk informasi lebih lanjut, SES adalah perusahaan yang terafiliasi langsung dengan ERAA dengan kepemilikan 80 persen, dan EGI adalah perusahaan afiliasi tidak langsung melalui SES dengan kepemilikan 99,99997 persen. EGI bergerak di bidang ritel pakaian wanita dan produk fashion merek 61TY81GTH, dan transaksi ini memenuhi ketentuan POJK 42/2002.
Perubahan jumlah modal ditempatkan dan disetor ini telah disahkan melalui Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham EGI No. 03, yang dibuat oleh Fandi Aryana, S.H., M.kn., Notaris di Kota Banten, dan disetujui oleh Menteri Hukum melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data MBH pada 23 Desember 2024, dengan nomor AHU-AH.01.03-0226329.
Transaksi penyertaan modal ini dilakukan semata-mata untuk mempertahankan kepemilikan ERAA di EGI, EBK, dan MBH. Amelia menegaskan bahwa penambahan modal ini tidak akan berdampak material terhadap operasional, aspek hukum, atau kondisi keuangan ERAA.
Catatan Kinerja Keuangan
PT Erajaya Swasembada Tbk dengan kode saham ERAA, mencatatkan laba bersih mengesankan tersulut tingginya penjualan gadget. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kabarbursa.com pada Selasa, 29 Oktober 2024, dilaporkan hasil kinerja keuangan yang kuat untuk periode sembilan bulan pertama tahun 2024 (9M24).
Terungkap, laba bersih ERAA mencapai Rp791 miliar, meningkat sebesar 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY). ERAA berhasil melampaui ekspektasi pasar, mencapai 83 persen dari estimasi laba bersih sepanjang tahun 2024 (FY24F) berdasarkan konsensus analis.
Sebagai perbandingan, pada 9M23, laba bersih perusahaan hanya mencapai 60 persen dari total laba bersih FY23, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam performa keuangan perusahaan.
Pada kuartal ketiga 2024, Erajaya berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp268 miliar, naik 640 persen YoY meskipun stagnan dibandingkan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih yang signifikan ini didukung oleh beberapa faktor utama, yaitu pertumbuhan pendapatan sebesar 11 persen YoY meski mengalami penurunan 6 persen QoQ.
Selanjutnya, ekspansi margin laba kotor (GPM) yang meningkat menjadi 12 persen, naik 191 basis poin (bps) YoY dan 145 bps QoQ. Dan, peningkatan pendapatan lainnya dari support promosi yang naik menjadi Rp60 miliar dibandingkan hanya Rp5 miliar pada 3Q23, sehingga mendorong peningkatan laba usaha sebesar 119 persen YoY menjadi Rp520 miliar.
Catatan pendapatan Erajaya pada 3Q24 tercatat sebesar Rp15,5 triliun, meningkat 11 persen YoY namun turun 6 persen QoQ. Secara kumulatif, pendapatan selama 9M24 mencapai Rp48,6 triliun, tumbuh 14 persen YoY dan sesuai dengan ekspektasi, setara dengan 73 persen dari estimasi pendapatan FY24F konsensus. Sebagai perbandingan, pada 9M23, pendapatan perusahaan setara dengan 71 persen dari pendapatan sepanjang FY23.
Segmen Cellular Phones and Tablets terus menjadi kontributor utama dengan menyumbang 82 persen dari total pendapatan Erajaya pada 3Q24, tumbuh 14 persen YoY meski turun 12 persen QoQ. Selain itu, segmen Accessories and Others juga menunjukkan kinerja yang solid, tumbuh 20 persen YoY dan 17 persen QoQ, berkontribusi 12 persen dari total pendapatan perusahaan.
Ekspansi Margin Laba Kotor (GPM) yang signifikan pada 3Q24 turut menjadi faktor kunci keberhasilan Erajaya. GPM pada segmen Cellular Phones and Tablets meningkat sebesar 88 bps YoY menjadi 5,7 persem, sedangkan GPM pada segmen Accessories and Others naik 65 bps YoY menjadi 14,7 persen.
Peningkatan ini mendorong pertumbuhan laba kotor dari kedua segmen tersebut masing-masing sebesar 34 persen YoY dan 25 persen YoY, dengan laba kotor segmen Cellular Phones and Tablets mencapai Rp1,2 triliun dan Accessories and Others sebesar Rp500 miliar.
Dengan kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi, Erajaya Swasembada diproyeksikan akan terus mengalami pertumbuhan positif hingga akhir tahun. Peningkatan margin laba kotor serta pertumbuhan pendapatan yang stabil dari segmen utama diperkirakan akan terus menjadi pendorong utama keberhasilan perusahaan.
Dengan capaian ini, Erajaya menunjukkan posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor distribusi elektronik di Indonesia, yang berhasil mengatasi tantangan pasar dan terus berkembang secara menguntungkan.(*)