Logo
>

ESDM Percepat Pengembangan Energi Baru, ESSA Berpeluang Cuan Tinggi?

Ditulis oleh Yunila Wati
ESDM Percepat Pengembangan Energi Baru, ESSA Berpeluang Cuan Tinggi?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mempercepat langkah dalam upaya mengembangkan energi baru di Indonesia melalui pembentukan Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET).

    Dalam RUU EBET ini, tiga jenis energi baru yang mendapatkan perhatian utama adalah hidrogen, amonia, dan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Ketiganya diproyeksikan menjadi komponen kunci dalam mendorong transisi energi sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional di masa depan.

    Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menjelaskan, dimasukkannya hidrogen, amonia, dan nuklir ke dalam RUU EBET menunjukkan keseriusan pemerintah dalam diversifikasi sumber energi.

    Hal ini sejalan dengan kebutuhan global untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Pemerintah berupaya memposisikan Indonesia sebagai salah satu pemain penting dalam pengembangan energi berkelanjutan, mengingat potensi besar yang dimiliki negara ini di sektor energi baru.

    Dalam proses legislasi, Kementerian ESDM dan DPR RI telah menyelesaikan pembahasan 61 dari total 63 pasal yang ada dalam rancangan undang-undang ini. Sisa dua pasal yang kini masih dalam tahap finalisasi berkaitan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN, terutama terkait penerapan energi baru dan terbarukan dalam kebijakan operasional perusahaan listrik negara tersebut.

    Meski pembahasan hampir selesai, belum ada informasi yang memastikan kapan RUU ini akan disahkan menjadi undang-undang.

    Sementara, komitmen DPR terhadap isu ini terlihat dari keputusan rapat paripurna pada Juli 2024 yang menyetujui perpanjangan masa pembahasan RUU EBET hingga persidangan pertama tahun sidang 2024/2025.

    Hal ini mencerminkan urgensi penyelesaian regulasi yang dianggap mampu menjadi payung hukum dalam mempercepat penerapan teknologi energi baru dan membuka peluang investasi di sektor ini.

    Keberadaan RUU EBET tidak hanya berfungsi sebagai alat legal, tetapi juga diharapkan menjadi katalis bagi perubahan paradigma energi di Indonesia.

    Dengan mengintegrasikan hidrogen, amonia, dan nuklir ke dalam sistem energi nasional, pemerintah berupaya memastikan tercapainya target emisi nol bersih sekaligus menciptakan kestabilan energi yang berkelanjutan untuk mendukung pembangunan ekonomi jangka panjang.

    ESSA Tersengat RUU EBET

    Percepatan pengembangan energi baru ini memberikan sentimen positif bagi emiten PT Essa Industries Indonesia Tbk atau ESSA.

    ESSA, yang sebelumnya bernama PT Surya Esa Perkasa Tbk, didirikan pada 2007 dan mengoperasikan kilang LPG swasta dan pabrik amonia terbesar di Indonesia. Produk-produk ini merupakan komoditas penting di banyak industri, seperti pertanian, manufaktur, energi, dan masih banyak yang lainnya.

    Perusahaan memproduksi 190 ton LPG per hari dan 500 barel per hari kondensat di fasilitas yang terletak di dekat Palembang. Adapun produksi amolia anak usahanya, yaitu PT Panca Amara Utama, mencapai 2.000 ton per data.

    Jika melihat pergerakan sahamnya, ESSA terus bergerak naik. Dalam satu minggu terakhir, harga saham menunjukkan peningkatan sebesar 4,05 persen, menandakan adanya sentimen positif di pasar jangka pendek.

    Sementara, selama satu bulan terakhir, penguatan ini semakin terasa dengan kenaikan signifikan mencapai 10,43 persen, memperkuat indikasi bahwa saham ini tengah menikmati momentum bullish.

    Namun, dalam tiga bulan terakhir, harga saham justru mencatatkan penurunan sebesar 8,16 persen. Hal ini mencerminkan bahwa periode tersebut mungkin dipengaruhi oleh faktor tekanan pasar atau aksi ambil untung oleh para investor.

    Meski demikian, jika dilihat dalam kerangka waktu enam bulan, saham ESSA berhasil membukukan penguatan sebesar 7,78 persen, menunjukkan adanya pemulihan yang konsisten dan memberikan optimisme terhadap tren yang lebih stabil di masa depan.

    Dalam jangka panjang, performa saham ini terlihat lebih mengesankan. Selama setahun terakhir, ESSA telah mencatatkan kenaikan harga sebesar 53,85 persen, mencerminkan pertumbuhan signifikan yang memberikan imbal hasil menarik bagi para pemegang saham.

    Dalam tiga tahun terakhir, peningkatan ini menjadi lebih mengesankan dengan lonjakan mencapai 102,70 persen. Bahkan dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun terakhir, saham ini memberikan keuntungan luar biasa, masing-masing sebesar 271,90 persen dan 279,75 persen, menggambarkan potensinya sebagai salah satu aset yang menguntungkan bagi investor jangka panjang.

    Hingga saat ini, ESSA telah menguat sebesar 11,11 persen, memperlihatkan daya tariknya sebagai saham yang tetap diminati meskipun pasar global menghadapi ketidakpastian.

    Dengan harga tertinggi dalam 52 minggu terakhir mencapai Rp1.010 dan harga terendah di Rp490, saham ini menunjukkan volatilitas yang memberikan peluang besar bagi trader dan investor yang memahami dinamika pasar.

    Secara keseluruhan, kinerja ESSA dalam jangka panjang dan jangka pendek memberikan perspektif menarik. Meskipun sempat menghadapi tekanan dalam beberapa periode tertentu, konsistensi kenaikan harga dalam berbagai rentang waktu menunjukkan daya tarik saham ini sebagai aset yang potensial.

    Dalam pasar yang selalu berubah, ESSA membuktikan dirinya sebagai opsi investasi yang menjanjikan bagi mereka yang mencari pertumbuhan nilai di sektor energi dan manufaktur.

    Rekomendasi Saham ESSA

    Dalam risetnya, Direktur Indonesia Investment Education Rita Efendy, menjelaskan, saham ESSA menunjukkan performa positif dengan lonjakan harga terakhir mencapai Rp885, naik sebesar 4,73 persen pada sesi terakhir perdagangan.

    Pergerakan harga yang membentuk pola rebound ini memberikan sinyal potensi penguatan lanjutan, terutama jika harga mampu bertahan di atas level resistance terdekat. Hal ini menjadi indikasi menarik bagi para pelaku pasar untuk mempertimbangkan peluang trading.

    Rekomendasi Trading untuk ESSA:

    • Target Price (TP):

      • TP1 berada di level Rp920
      • TP2 berada di level Rp950

    • Stop Loss (SL):

      • SL1 ditentukan di level Rp860
      • SL2 ditentukan di level Rp840

    Potensi penguatan saham ESSA dapat dimanfaatkan dengan strategi spekulatif buy pada kisaran harga saat ini, dengan tetap memperhatikan level stop loss untuk membatasi risiko.

    Keberlanjutan momentum positif akan dikonfirmasi jika harga mampu menembus TP1, sementara pelaku pasar sebaiknya berhati-hati jika harga bergerak mendekati SL. Momentum ini juga didukung sentimen positif yang dapat mendorong minat beli di kalangan investor.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79