KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,06persen ke 7.311di akhir perdagangan Jumat 1 Maret 2024. Dalam sepekan ini IHSG bergerak relatif volatile, meski mampu naik 0,23persen. Nafan Aji, Senior Investment Information dan Senior Technical Analyst Miraae Asset Sekuritas mengatakan, IHSG pekan ini minim katalis positif dari pasar domestik. Sementara itu, dari pasar global, Nafan menyoroti data US consumption expenditure.
“Sejauh ini mengalami penaikan dari sisi MoM maupun dari sisi YoY, ini juga membuat ekspektasi penetapan kebijakan suku bunga higher for longer dari The Fed juga masih relatively kuat,” jelas Nafan. Nafan menyampaikan, ke depan investor perlu menantikan data PMI manufacturing, terutama domestik.
“PMI kita ekspansif selama 30 bulan berturut-turut, tapi relatif menurun, memang lebih rendah bila dibandingkan dengan perkiraan maupun aktualnya, tapi setidaknya ini masih ekspansif,” Nafan melanjutkan. Hal ini menurut Nafan wajar, meski di bawah ekpektasi, ini juga bisa menjadikan suatu sentimen yang membuat IHSG mengambil proxy profit taking lanjutan pada hari Jumat 1 Maret 2024.
“Kalau dari global, kita juga menantikan terkait dengan data dari Eropa, Amerika juga sama, itu juga paling esensial,” imbuh Nafan.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyampaikan bahwa selama sepekan ini pergerakan IHSG menguat 0,23persen dan masih disertai oleh munculnya volume pembelian. “Pada pekan ini IHSG dipengaruhi oleh berbagai sentimen, dimana terdapat beberapa rilis data ekonomi berbagai negara, seperti GDP Growth, PCE Index, dan data manufaktur AS, di sisi lain juga terdapat data manufaktur China dan inflasi Jepang,” jelasnya.
“Dari Indonesia sendiri terdapat rilis data inflasi yang Februari yang bergerak menguat ke 2,75persen YoY,” sambung Herditya. Herditya kemudian menilai bahwa perbedaan pada pekan ini terlihat pada pekan kemarin dimana IHSG bergerak terkoreksi 0,55persen.
Pekan depan, Nafan melihat secara global, pasar masih menantikan testimoni Jerome Powell, March dotplot, dan US non fram payroll. Testimoni Jerome Powell terkait dengan potensi penerapan kebijakan moneter ke depan. March dotplot terkait potensi penyesuaian, dimana secara proyeksi menurut Nafan akan terlihat sejauh mana The Fed menerapakan kebijakan higer for longer nya. US non farm payroll berkaitan erat dengan kebijakan The Fed nantinya, “karena The Fed memang relatif data dependable,” imbuh Nafan.
“Kalau pergerakan IHSG-nya sih masih bertahan di uptrend line, ya. Masih relatif bertahan di uptrend line,” pungkas Nafan.