KABARBURSA.COM - PT XL Axiata Tbk, dengan kode saham EXCL, berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid di tengah rontoknya harga saham sepekan. Sepanjang tahun 2024, EXCL berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid dengan membukukan laba bersih sebesar Rp1,82 triliun.
Angka ini mencerminkan lonjakan sebesar 44,44 persen dibandingkan laba bersih pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,26 triliun. Peningkatan signifikan ini tidak terlepas dari strategi perusahaan dalam mengelola pendapatan dan biaya secara efisien di tengah dinamika industri telekomunikasi yang semakin kompetitif.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, EXCL mencatatkan total pendapatan sebesar Rp34,39 triliun sepanjang 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 6,4 persen secara tahunan.
Kenaikan ini menjadi indikasi kuat bahwa strategi ekspansi dan inovasi layanan yang diterapkan oleh perusahaan mampu menarik lebih banyak pelanggan serta meningkatkan konsumsi layanan data dan telekomunikasi.
Di sisi lain, meskipun terdapat kenaikan dalam beban usaha, manajemen EXCL mampu mengendalikannya dengan baik. Total beban perusahaan pada tahun 2024 hanya meningkat 3,73 persen secara tahunan menjadi Rp28,63 triliun.
Efisiensi dalam pengelolaan biaya ini berkontribusi terhadap kenaikan laba bruto yang mencapai Rp5,76 triliun, atau tumbuh signifikan sebesar 22,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Keberhasilan XL Axiata dalam mempertahankan kinerja positif juga tercermin dalam perolehan laba sebelum pajak penghasilan yang naik hingga 43,79 persen menjadi Rp2,43 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka Rp1,69 triliun.
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan yang mencapai Rp579,59 miliar, laba tahun berjalan yang dicatatkan oleh perusahaan mencapai Rp1,85 triliun, mengalami kenaikan sebesar 45,67 persen secara tahunan. Dari jumlah tersebut, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp1,82 triliun.
Meskipun berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang impresif, EXCL mengalami sedikit penurunan dalam total ekuitas yang tercatat sebesar Rp26,22 triliun pada akhir 2024, turun 0,94 persen dibandingkan posisi di akhir 2023.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh penyusutan pada tambahan modal disetor yang mengalami penurunan dari Rp16,91 triliun pada akhir 2023 menjadi Rp15,42 triliun pada akhir 2024.
Selain itu, total aset perusahaan juga mengalami sedikit penurunan. Hingga 31 Desember 2024, XL Axiata mencatatkan total aset sebesar Rp86,18 triliun, turun 1,72 persen dibandingkan posisi akhir 2023 yang mencapai Rp87,69 triliun.
Saham di Zona Merah Selama Sepekan
Pergerakan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada Rabu, 5 Februari 2025, mencerminkan dinamika pasar yang cukup fluktuatif. Harga saham terakhir tercatat di level Rp2.270, mengalami penurunan sebesar 0,87 persen atau turun 20 poin dari harga sebelumnya di Rp2.290.
Meskipun sempat dibuka pada harga yang sama dengan penutupan sebelumnya, pergerakan harga saham EXCL menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi dalam satu hari perdagangan, dengan level tertinggi di Rp2.290 dan terendah di Rp2.260.
Dalam jangka pendek, saham EXCL menunjukkan performa yang cenderung stabil. Dalam sepekan terakhir, saham ini mengalami sedikit koreksi sebesar 0,44 persen. Namun, dalam rentang waktu satu bulan dan tiga bulan, saham EXCL berhasil mencatatkan kenaikan yang sama sebesar 2,24 persen, menandakan adanya sentimen positif meskipun dalam skala yang terbatas.
Jika melihat kinerja dalam enam bulan terakhir, saham EXCL mengalami apresiasi yang lebih signifikan, mencapai 9,62 persen. Namun, dalam periode satu tahun, kenaikannya hanya sebesar 0,44 persen, menunjukkan bahwa meskipun terdapat peningkatan dalam beberapa bulan terakhir, saham ini belum sepenuhnya menunjukkan tren bullish yang kuat.
Dalam perspektif jangka panjang, saham EXCL masih mengalami tekanan. Dalam tiga tahun terakhir, saham ini merosot hingga 28,53 persen, sementara dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan 21,11 persen.
Tren ini semakin terlihat dalam rentang waktu sepuluh tahun, di mana saham EXCL mencatatkan penurunan hingga 51,64 persen, menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, saham ini belum mampu memberikan return yang optimal bagi investor yang memegangnya dalam waktu yang lama.
Meski demikian, secara year-to-date (YTD), saham EXCL masih mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 0,89 persen. Hal ini menunjukkan adanya optimisme di awal tahun yang mungkin didorong oleh laporan keuangan yang positif serta strategi ekspansi yang dijalankan oleh manajemen perusahaan.
Dalam satu tahun terakhir, saham EXCL bergerak dalam rentang harga Rp2.070 hingga Rp2.650. Level tertinggi dalam 52 minggu terakhir berada di Rp2.650, sementara level terendahnya berada di Rp2.070. Hal ini mencerminkan bahwa meskipun saham EXCL sempat mengalami kenaikan yang cukup tinggi, pergerakan harga masih berada dalam kisaran yang relatif terbatas.
Kinerja saham EXCL ke depan akan sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk strategi bisnis perusahaan, perkembangan industri telekomunikasi, serta kondisi makroekonomi yang dapat memengaruhi daya beli masyarakat dan investasi di sektor teknologi.
Dengan momentum pertumbuhan laba yang kuat sepanjang 2024, EXCL memiliki peluang untuk menarik minat investor lebih luas, namun tantangan dalam mempertahankan pertumbuhan harga saham tetap menjadi faktor yang perlu diperhatikan.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia
dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu.
Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional.
Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.