KABARBURSA.COM - PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) telah memperoleh fasilitas kredit baru senilai Rp4,4 triliun dari sindikasi perbankan terkemuka Indonesia.
Fasilitas kredit yang ditandatangani pada Kamis, 14 November 2024, terdiri dari dua tranche dengan tenor masing-masing delapan dan sembilan tahun. Sindikasi perbankan yang mendukung transaksi ini melibatkan sejumlah bank besar.
Bank-bank tersebut meliputi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Digital BCA, PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank KEB Hana Indonesia, dan PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR).
"BCA juga berperan sebagai original mandated lead arranger dan bookrunner, serta agen fasilitas dan agen jaminan dari para Bank yang membiayai," ujar Kisyuwono, Direktur Keuangan Gajah Tunggal, dalam keterbukaan informasi Sabtu, 16 November 2024.
Selain itu, kata Kisyuwono, Gajah Tunggal akan melunasi seluruh jumlah utang Senior Secured Notes yang diterbitkan pada 23 Juni 2021 dengan Deutsche Bank Hongkong sebagai wali amanat.
"Pelunasan ini bertujuan mengurangi eksposur perusahaan terhadap risiko valuta asing," imbuhnya.
Ia menambahkan, sebagian dana juga dialokasikan untuk membiayai proyek ekspansi kapasitas produksi ban truk dan bus (TBR).
Dengan fasilitas baru ini, kapasitas produksi akan meningkat menjadi 5.000 unit per hari, yang diharapkan dapat memperkuat daya saing perusahaan di pasar domestik maupun global.
Keputusan strategis ini diproyeksikan memberikan dampak positif signifikan bagi kinerja keuangan Gajah Tunggal.
Dengan mengalihkan beban utang ke fasilitas dalam mata uang rupiah, perusahaan dapat mengurangi eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar valuta asing.
Selain itu, peningkatan kapasitas produksi akan mendukung keberlanjutan penjualan perusahaan dalam jangka panjang.
“Kami optimis langkah ini akan memperkuat struktur keuangan kami sekaligus mendukung rencana ekspansi yang telah kami siapkan. Fasilitas kredit sindikasi ini adalah bentuk kepercayaan perbankan nasional terhadap prospek bisnis kami,” ucap Kisyuwono.
Kinerja Keuangan GJTL
Gajah Tunggal berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang memuaskan pada kuartal III tahun 2024. Perusahaan melaporkan laba bersih sebesar Rp988,6 miliar, meningkat signifikan 41,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp699,3 miliar. Peningkatan ini turut mendongkrak laba bersih per saham (EPS) menjadi Rp282,44 per lembar, memberikan sinyal positif kepada para pemegang saham dan calon investor.
Selama sembilan bulan pertama tahun ini, GJTL membukukan pendapatan sebesar Rp13,4 triliun, tumbuh 6,3 persen dibandingkan Rp12,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan penjualan domestik dan strategi ekspansi kapasitas produksi.
Efisiensi operasional menjadi salah satu kunci keberhasilan GJTL. Laba kotor tercatat sebesar Rp2,9 triliun, naik 11,5 persen yoy dengan margin laba kotor mencapai 21,6 persen. EBITDA perusahaan melonjak hingga Rp1,7 triliun, mencerminkan peningkatan 2791,2 persen dari periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini membawa EBITDA margin ke level 12,7 persen, sementara net margin berada di angka 7,4 persen.
GJTL menunjukkan neraca keuangan yang kuat dengan total aset mencapai Rp19,9 triliun. Likuiditas perusahaan juga terjaga dengan saldo kas sebesar Rp1,045 triliun, memberikan ruang yang cukup untuk mendukung operasional dan ekspansi.
Namun, perusahaan mencatatkan total utang jangka pendek sebesar Rp5,12 triliun dan utang jangka panjang Rp5,63 triliun. Rasio utang terhadap ekuitas (Debt-to-Equity) berada di angka 1,18 kali, sedangkan rasio utang terhadap EBITDA berada di level 6,19. Meskipun tingkat utang cukup tinggi, kapasitas GJTL untuk melunasi kewajiban jangka panjangnya tetap terjaga.
Valuasi saham GJTL saat ini tergolong menarik dengan Price to Earnings Ratio (PER) sebesar 4,85x dan Price to Book Value (PBV) sebesar 0,52x. Nilai buku per saham (BVPS) perusahaan tercatat Rp2.623,94, memberikan indikasi bahwa saham perusahaan diperdagangkan di bawah nilai wajarnya.
Dari sisi profitabilitas, Return on Equity (ROE) berada di angka 10,81 persen dan Return on Assets (ROA) di 4,97 persen. Kedua rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan modal dan aset untuk menghasilkan laba.
Performa Saham GJTL
Harga saham GJTL mencatat kenaikan tipis pada perdagangan Jumat, 15 November 2024. Saham GJTL ditutup menguat sebesar Rp10 atau 0,86 persen, berada di level Rp1.170 per lembar.
Perdagangan saham GJTL hari ini dibuka pada level Rp1.155, sedikit lebih tinggi dibandingkan harga penutupan sebelumnya di Rp1.160. Sepanjang sesi, harga saham bergerak pada rentang Rp1.150 hingga Rp1.175. Volume transaksi mencapai 8,49 juta saham, dengan nilai perdagangan sebesar Rp9,9 miliar dan rata-rata harga saham berada di level Rp1.161.
Antusiasme investor tercermin dari tingginya aktivitas transaksi, dengan frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.486 kali. Dari total transaksi tersebut, nilai pembelian asing mencapai Rp1,5 miliar, sementara nilai penjualan asing berada pada Rp1,3 miliar, menunjukkan net buy oleh investor asing.
Di sisi lain, level batas atas (ARA) saham GJTL ditetapkan di Rp1.450, sementara batas bawah (ARB) berada di Rp870. Hal ini memberikan ruang bagi pergerakan harga yang lebih dinamis jika sentimen positif terus berlanjut. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.