Logo
>

Garap Transformasi AI, Metrodata (MTDL) Luncurkan Joint Venture

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Garap Transformasi AI, Metrodata (MTDL) Luncurkan Joint Venture

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) berkolaborasi dengan FPT IS Company Limited (FPT) PT untuk mendirikan FPT Metrodata Indonesia (FMI).

    Kerja sama dua perusahaan tersebut sebagai bentuk strategi ambisius dalam menangkap peluang pasar baru, dengan fokus pada investasi dalam penelitian dan pengembangan (research and development/R&D), pengembangan kekayaan intelektual, dan layanan profesional kelas atas.

    Chairman FPT IS, Tran Dang Hoa mengatakan pihaknya telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan untuk memposisikan produk dan layanan perusahaan guna menangkap peluang transformasi AI di pasar global.

    "Kami telah mendapatkan kepercayaan dari pelanggan di seluruh dunia dan mencapai pendapatan ekspor perangkat lunak sebesar USD1 miliar dari pasar internasional," ujar dia dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 24 September 2024.

    Saat ini, kata dia, FPT telah mengidentifikasi AI sebagai strategi pengembangan utamanya. Usaha patungan ini akan menciptakan peluang dan keuntungan bagi kami untuk mewujudkan strategi ini.

    "Kami berkomitmen untuk berinvestasi bersama demi memastikan bahwa FMI akan memimpin pasar Keamanan Siber & transformasi AI, sekaligus memberikan nilai berdasarkan kekuatan teknologi kepada bisnis di Vietnam dan Indonesia," jelas Tran Dang Hoa.

    Susanto Djaja, Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk menambahkan, kerja sama ini merupakan aspirasi dan komitmen perusahaan jelang ulang tahun Metrodata yang ke-50 pada 2025 mendatang.

    "Kami sangat berhasil dalam memimpin bisnis dan adopsi transformasi digital di Indonesia. Keamanan siber kini menjadi kebutuhan, bukan sekadar pelengkap," ungkap dia.

    Menurut Susanto, kerja sama usaha patungan dengan FPT membuka kemungkinan baru, mengakselerasi, dan memperkuat kepemimpinan Metrodata dalam mendorong transformasi AI di Indonesia.

    Pada fase awal, secara khusus FMI akan fokus pada pengembangan layanan keamanan siber, diikuti dengan layanan AI dan layanan cloud GPU, serta pengembangan perangkat lunak. Perusahaan patungan ini bertujuan untuk menjadi perusahaan terkemuka yang memimpin layanan keamanan siber dan transformasi AI di Indonesia, dengan target run-rate bisnis sebesar USD100 juta dalam lima tahun ke depan.

    IMF memprediksi bahwa AI akan mempengaruhi hampir 40 persen pekerjaan di seluruh dunia, menggantikan beberapa dan melengkapi yang lain. Pada pernyataan positifnya, Oliver Wyman memperkirakan bahwa Generative AI dapat menambah hingga 20 persen pada PDB global pada tahun 2030 dan menghemat 300 miliar jam kerja setiap tahun.

    Pasar Indonesia mengadopsi teknologi AI dengan tingkat yang positif, dengan banyak pelanggan perusahaan yang mengakui bagaimana memanfaatkan AI untuk keunggulan kompetitif.

    Tantangan berikutnya adalah membantu perusahaan-perusahaan ini dan lainnya mengadopsi AI untuk berbagai kasus penggunaan yang lebih luas.

    Ini menghadirkan peluang signifikan bagi FMI untuk menyediakan layanan konsultasi dan solusi AI SaaS, memungkinkan adopsi AI yang hemat biaya dan tepat waktu untuk membantu bisnis membedakan diri mereka.

    AI Peluang di Dunia Bisnis

    Sebelumnya, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), melihat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai peluang emas bagi dunia bisnis.

    Susanto Djaja, Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk, menegaskan pentingnya setiap individu untuk beradaptasi dan merangkul perubahan guna menjaga relevansi dan keberlanjutan di pasar yang semakin dinamis.

    “AI bukanlah ancaman yang harus dihindari, melainkan kunci dari strategi bisnis masa depan,” ujar Susanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

    Adapun Metrodata pernah menyelenggarakan Metrodata Solution Day (MSD) di Jakarta, dengan tema “AI Reimagined” yang menekankan peran penting teknologi kecerdasan buatan dalam meningkatkan efisiensi dan inovasi di dunia usaha.

    AI, terutama Generative AI (Gen AI), membuka peluang luas bagi dunia bisnis. Manfaat besar yang ditawarkan Gen AI meliputi penghematan biaya, peningkatan produktivitas, hingga menciptakan peluang baru dalam inovasi.

    Beberapa keuntungan utama dari Gen AI mencakup otomatisasi produksi konten pemasaran, optimalisasi desain produk dalam waktu singkat, automasi tugas-tugas rutin, analisis data dengan akurasi tinggi, hingga peningkatan pengalaman pelanggan yang lebih personal.

    Di Indonesia, adopsi AI masih berada pada tahap awal. Ini membuka peluang besar bagi organisasi bisnis untuk beradaptasi dan mempersiapkan diri guna tetap kompetitif di pasar global.

    MTDL Catat Kinerja Positif Semester I 2024

    Sebelumnya diberitakan, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), membukukan kinerja positif di semester I 2024. Emiten bidang solusi, konsultasi, dan distribusi TIK mencatat kenaikan pendapatan sebesar 12,4 persen atau Rp10,5 triliun.

    Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, MTDL mencatatkan pendapatan sebesar Rp9,3 triliun. Sementara ,laba bersih konsolidasi juga tercatat naik menjadi Rp276,1 miliar dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp272,2 miliar.

    Dalam pertumbuhan laba bersih, MTDL ditopang oleh unit bisnis distribusi TIK termasuk smartphone, menjadi kontributor terbesar pendapatan Perseroan, atau meningkat sebesar 16,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp8,1 triliun pada semester I 2024 jika dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,9 triliun.

    Adapun pertumbuhan salah satu bisnis utama perseroan, utamanya didorong oleh segmen smartphone di unit distribusi yang naik sebesar 169,2 persen yoy.

    Begitu juga dengan unit bisnis solusi dan konsultasi, di mana terdapat banyak pelaku bisnis yang menunda investasi untuk transformasi digital dan mereka memilih untuk wait and see hingga setelah kuartal III 2024, atau setelah pergantian pemerintahan dan kondisi global yang lebih stabil.

    Oleh karenanya, pendapatan bisnis solusi dan konsultasi pada kuartal II 2024 mencapai Rp2,8 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, sebesar Rp2,9 triliun.

    Presiden Direktur MTDL Susanto Djaja, menuturkan pencapaian peningkatan pendapatan di kuartal II 2024 ini berkat diversifikasi bisnis perseroan, di mana menjadi penyeimbang kontribusi baik ke pendapatan maupun laba.

    “Kami optimis semester II akan membaik karena biasanya penjualan MTDL dari sisi bisnis distribusi TIK dan Solusi & Konsultasi akan mulai membaik di kuartal 3 dan kuartal 4 setiap tahunnya,” kata Susanto, dalam keterangan tertulisnya dikutip, Kamis, 26 Juli 2024.

    Dari sisi sektor industri utama, layanan keuangan termasuk perbankan, telekomunikasi, minyak dan gas bumi serta manufaktur, menjadi sektor-sektor yang masih membutuhkan layanan solusi dan konsultasi serta pembaharuan perangkat keras dan lunak yang bisa disediakan oleh MTDL.

    Menurut Susanto, hal ini menjadi kekuatan diversifikasi MTDL, tidak hanya dari sisi produk yang ditawarkan juga solusi serta beragamnya sektor usaha yang dilayani MTDL.

    Diversifikasi bisnis MTDL juga tercermin dari porsi kontribusi 8 Pilar Solusi Digital Metrodata yang naik menjadi 63 persen terhadap total order booking di bisnis solusi dan konsultasi.

    Dalam hal ini, Cloud, Business Application, dan Digital Business Platform menjadi kontributor pendapatan utama, diikuti oleh Cybersecurity dan layanan solusi lainnya.

    Secara khusus, hingga kuartal ke dua tahun ini, layanan bisnis Cloud Perseroan mencatatkan tingkat pertumbuhan yang signifikan, yaitu hingga 39,8 persen yoy.

    Perseroan melihat pertumbuhan layanan bisnis Cloud ini masih akan berlanjut, mengingat permintaannya cukup tinggi sedangkan jumlah customer yang berpindah ke cloud masih sangat minimal, serta sistem bisnis cloud yang berlangganan akan memberikan pendapatan berulang. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.