Logo
>

GDYR Beli Mesin VMI Senilai Rp15 Miliar, Telisik Detailnya

Ditulis oleh Syahrianto
GDYR Beli Mesin VMI Senilai Rp15 Miliar, Telisik Detailnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) mengungkapkan informasi terkait transaksi yang dilakukan dengan Goodyear Dalian Tire Company Limited, yang terletak di China.

    Berdasarkan keterbukaan informasi, GDYR menandatangani perjanjian jual beli dengan Goodyear Dalian untuk pembelian aset mesin produksi ban, khususnya mesin tire building atau mesin VMI, dengan tujuan pengembangan kapasitas produksi perusahaan di Indonesia.

    "Nilai transaksi ini mencapai USD973.593,51, setara dengan lebih dari Rp15 miliar," tulis manajemen dalam keterangan tertulis resmi, Rabu, 4 Desember 2024.

    Lebih lanjut, meskipun nilai transaksi melebihi ambang batas Rp5 miliar, Goodyear Indonesia tidak diwajibkan untuk mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Namun, perusahaan diwajibkan untuk mengumumkan transaksi ini kepada publik dan menyerahkan dokumen pendukung, termasuk pendapat kewajaran dari penilai independen, kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam waktu dua hari kerja setelah transaksi.

    Manajemen GDYR menambahkan, transaksi ini melibatkan dua entitas yang memiliki induk utama yang sama, yaitu The Goodyear Tire & Rubber Company, perusahaan multinasional asal Amerika Serikat (AS).

    Dalam laporan penilai yang dilampirkan, dijelaskan bahwa nilai pasar dari mesin tire building tersebut diperkirakan mencapai USD1.001.160 per 30 Juni 2024.

    Pendapatan dan Laba GRDY

    Sebelumnya diberitakan, GDYR mencatatkan laba bersih sebesar Rp81,0 miliar pada kuartal ketiga tahun 2024, mencatatkan kenaikan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp64,2 miliar. Kenaikan ini juga membawa laba bersih per saham (EPS) mencapai Rp197,48 per lembar, mencerminkan kinerja keuangan yang solid di tengah tantangan ekonomi.

    Mengacu pada laporan keuangan GDYR, pendapatan perusahaan pada kuartal ketiga 2024 tercatat sebesar Rp1,97 triliun. Angka ini menggambarkan stabilitas pendapatan yang sebanding dengan total pendapatan yang tercatat selama sembilan bulan pertama 2024, mencapai Rp2,0 triliun.

    Meskipun mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (qoq) sebesar 6,4 persen, perusahaan berhasil mempertahankan pendapatan yang sebanding dengan tahun lalu (yoy), di mana pendapatan tahunan tetap sebesar Rp2,0 triliun.

    Meskipun ada penurunan pada margin bruto (gross margin) menjadi 12,1 persen, GDYR berhasil mengelola biaya operasional dan biaya bunga, dengan EBITDA yang tetap menguntungkan di angka Rp189,2 miliar, meskipun terjadi penurunan dibandingkan kuartal kedua 2024.

    Laba operasi GDYR pada kuartal III 2024 tercatat sebesar Rp110,0 miliar, mendongkrak total EBITDA perusahaan hingga Rp189,2 miliar. Sementara itu, total aset perusahaan hingga akhir September 2024 mencapai Rp1.858,6 triliun dengan total ekuitas sebesar Rp853,0 miliar.

    Meskipun terdapat beban utang jangka pendek (S.T Debt) sebesar Rp986,2 miliar, rasio utang terhadap ekuitas (Debt/Equity) berada di angka 1,18, menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengelola struktur keuangan yang sehat.

    Laba bersih GDYR di kuartal ketiga 2024 menciptakan margin bersih (net margin) sebesar 4,1 persen dan margin EBITDA sebesar 9,5 persen. Rasio harga terhadap laba (PER) perusahaan berada di angka 7,49x, menunjukkan bahwa saham GDYR diperdagangkan dengan valuasi yang kompetitif di pasar.

    Selain itu, rasio return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing tercatat sebesar 4,36 persen dan 9,49 persen, memperlihatkan tingkat pengembalian yang sejalan dengan praktik industri.

    Meskipun GDYR mencatatkan hasil positif di kuartal ketiga, perusahaan tetap menghadapi tantangan dalam mempertahankan profitabilitas di tengah dinamika industri yang kompetitif dan kenaikan biaya produksi. Namun, dengan dukungan manajemen yang solid dan strategi pengendalian biaya, perusahaan berpotensi mempertahankan kinerjanya yang kuat dalam jangka pendek.

    Performa Harga Saham GDYR

    Saham GDYR mengalami lonjakan harga pada perdagangan hari ini, Rabu, 4 Desember 2024. Saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ini mencatatkan harga penutupan di Rp1.515 per lembar, mengalami kenaikan sebesar Rp65 atau 4,48 persen dibandingkan harga sebelumnya yang berada di Rp1.450.

    Pergerakan harga saham GDYR di hari ini menunjukkan dinamika yang positif. Saham dibuka pada harga Rp1.470 dan mencapai harga tertinggi pada level Rp 1.535, sementara harga terendah berada di Rp 1.470. Perdagangan saham GDYR hari ini mencatatkan volume transaksi sebanyak 1.700 lot dengan total nilai transaksi mencapai Rp 2,6 miliar. Rata-rata volume transaksi selama periode ini tercatat sebanyak 608.142 lot.

    Kenaikan harga saham GDYR ini menunjukkan respons positif para investor terhadap performa keuangan perusahaan yang baru-baru ini diumumkan. Pada kuartal ketiga 2024, Goodyear Indonesia melaporkan laba bersih yang mengalami peningkatan signifikan, menambah kepercayaan pasar terhadap potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan.

    Meski demikian, harga saham GDYR tetap berada di bawah level ARA (Auto Rejection Atas) sebesar Rp 1.810 dan ARB (Auto Rejection Bawah) di Rp 1.090, yang menunjukkan ruang pergerakan harga yang masih cukup lebar. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.