KABARBURSA.COM - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) resmi meluncurkan Mixagrip Herbal Greges, obat sirup dengan rasa jahe, lemon, dan madu yang mengandung enam bahan alam untuk mengatasi greges masuk angin.
Kalbe melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin, 6 Januari 2025, menyampaikan Mixagrip Herbal Greges mengandung enam bahan alam untuk mengatasi greges masuk angin. Salah satu bahan tersebut adalah jahe merah yang dapat menghangatkan tubuh dan mengurangi rasa mual. Kemudian, cabai Jawa yang bermanfaat untuk meredakan pegal linu serta menurunkan rasa demam dan meriang.
Sementara itu, daun meniran berkhasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan biji adas yang dapat mengatasi perut kembung. Bahan selanjutnya adalah daun mint, yang memberikan sensasi mentol dan dapat melegakan hidung dan tenggorokan. Terakhir, madu asli dapat menjaga imunitas serta memberikan tenaga dan stamina.
General Manager Marketing Indonesia Kalbe Consumer Health Irwan Wijaya, mengatakan pihaknya ingin mengajak masyarakat Indonesia, terutama generasi muda untuk tidak rebahan di tahun 2025.
"Namun, berdiri tegak dengan penuh semangat dan daya juang untuk menghadapi berbagai tantangan agar mereka bisa berhasil mencapai aspirasi, resolusi dan mimpi di tahun yang baru," ucap Irwan.
Kinerja KLBF
Sementara itu merujuk data perdagangan Stockbit, Senin, 6 Januari 2025 pukul 15:00 WIB, KLBF terpantau berada di zona merah, melemah 30 poin ke level 1,295. Memang, KLBF tengah membukukan kinerja kurang baik akhir-akhir ini. Selama tujuh hari terakhir misalnya, emiten ini mencatatkan performa sebesar -4,06 persen.
Namun begitu, emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa efek pada 1991 silam ini menunjukkan performa keuangan yang solid berdasarkan data terbaru. Dari solvabilitas, current ratio (quarter) KLBF sebesar 4,15, angka ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar yang dimiliki, yang berada pada level sangat sehat.
Emiten yang bergerak dalam pengembangan hingga perdagangan farmasi ini memiliki quick ratio (quarter) 2,56. Rasio ini menunjukkan perusahaan mampu memenuhi kewajiban tanpa menjual inventarisnya.
Untuk debt to equity ratio (quarter), KLBF mencatat 0,03, yang menandakan emiten ini memiliki tingkat utang yang sangat rendah dibandingkan ekuitasnya, mencerminkan struktur keuangan yang sangat stabil.
Dari sisi profitabilitas KLBF memiliki return on assets (TTM) 10,71 persen dan return on equity (TTM)13,89 persen. Kedua rasio ini menunjukkan perusahaan berhasil menghasilkan laba yang optimal dari aset dan ekuitas yang dimiliki.
Sementara itu gross profit margin (quarter) tercatat 38,59 persen, operating profit margin (quarter) 8,96 persen, dan net profit margin (quarter) 7,25 persen. Dengan margin laba bersih yang kuat, KLBF menunjukkan efisiensi operasional yang baik.
Secara keseluruhan, KLBF menunjukkan stabilitas finansial yang kuat, profitabilitas yang sehat, menjadikannya pilihan menarik bagi investor yang mencari saham dengan kinerja solid.
Laba Bersih KLBF Tumbuh Double Digit
PT Kalbe Farma Tbk sukses mempertahankan pertumbuhan laba bersih double digit sebesar 15,2 persen menjadi Rp2,4 triliun pada kuartal III 2024. Catatan tersebut didukung oleh pertumbuhan penjualan bersih sebesar 7,4 persen yoy menjadi Rp24,2 triliun, penurunan harga bahan baku, dan pengelolaan biaya operasional.
Margin laba kotor perusahaan dengan kode saham KLBF ini juga relatif stabil sebesar 39,3 persen dibanding periode sembilan bulan pada 2023 setelah mencerminkan dampak bauran produk dan bauran bisnis.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady, mengatakan kinerja sembilan bulan pertama tahun 2024 menunjukkan tanda pemulihan yang baik dari sisi volume permintaan, dibarengi dengan margin yang stabil.
“Berbagai inisiatif strategis berjalan sesuai rencana khususnya untuk membangun ekosistem onkologi, obat biologi, obat generik dan alat kesehatan,” jelas dia dalam keterangannya dikutip Sabtu, 2 November 2024.
Dengan tetap mewaspadai gejolak eksternal dari kondisi finansial dan geopolitik global, kata Irawati, pihaknya percaya bahwa perseroan bisa terus tumbuh dan memanfaatkan peluang dalam industri kesehatan Indonesia dalam memperkuat kemandirian kesehatan Indonesia.
Sementara itu, Divisi Obat Resep mengalami peningkatan penjualan bersih sebesar 10,4 persen yoy. Hal ini didukung oleh segmen obat generik untuk mendukung ketersediaan obat BPJS serta pertumbuhan pada kategori obat-obatan specialty.
Untuk penjualan bersih divisi produk kesehatan juga meningkat sebesar 4,0 persen yoy didorong oleh pemulihan bertahap di pasar lokal dan ekspor.
Sedangkan divisi nutrisi, turut mengalami penjualan bersih yang meningkat sebesar 0,2 persen yoy dengan didorong oleh pertumbuhan pada kategori produk segmen menengah dan produk minuman.
Peningkatan penjualan bersih turut dirasakan divisi distribusi dan logistik yang meningkat sebesar 12,8 persen yoy seiring dengan pertumbuhan kontribusi prinsipal eksternal.
Secara keseluruhan penjualan bersih domestik bertumbuh sebesar 8,4 persen, sementara penjualan bersih ekspor mengalami tekanan sebesar 7,4 persen dibandingkan Januari-September 2023 terutama disebabkan adanya kendala di beberapa negara ekspor seperti ketidakstabilan politik, pembatasan izin impor, dan pelemahan daya beli konsumen. Kalbe tetap fokus untuk melanjutkan strategi penetrasi dan portofolio produk ekspor.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.