Logo
>

GGRP Kebut Right Issue Rp1,68 Triliun, Dana Digarap untuk Dua Tujuan ini

Ditulis oleh Syahrianto
GGRP Kebut Right Issue Rp1,68 Triliun, Dana Digarap untuk Dua Tujuan ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) mengumumkan rencana untuk melakukan penawaran umum terbatas (PMHMETD) atau right issue.

    Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan, perusahaan merencanakan penerbitan hingga 12 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp140 per saham. Perkiraan uang yang akan dikumpulkan adalah Rp1,68 triliun dari aksi korporasi tersebut.

    Direktur Public Relation Gunung Raja Paksi Fedaus mengatakan, dana yang diperoleh dari PMHMETD, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk mengembangkan bisnis baja, terutama untuk memproduksi baja rendah karbon yang memiliki potensi besar di pasar domestik maupun internasional.

    "Investasi ini termasuk pembelian mesin dan peralatan dengan teknologi terbaru guna meningkatkan kapasitas produksi," ujar Fedaus, Kamis, 13 Februari 2025.

    Pengembangan bisnis baja rendah karbon diharapkan dapat memperkuat posisi GGRP di pasar dan memberikan pendapatan yang stabil.

    Ia menambahkan, melalui PMHMETD, struktur permodalan Perseroan akan semakin kuat, yang akan berkontribusi pada peningkatan kinerja dan pertumbuhan bisnis.

    Selain itu, GGRP juga berencana untuk meningkatkan modal dasar dari Rp1,7 triliun menjadi Rp6,77 triliun. Dengan peningkatan ini, jumlah saham yang beredar akan bertambah dari 12,16 miliar saham menjadi 48,4 miliar saham.

    "Rencana ini akan dilaksanakan setelah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang dijadwalkan pada 24 Maret 2025," jelasnya.

    Namun, bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), akan ada penurunan kepemilikan saham mereka hingga 49,77 persen. Hal ini bisa menyebabkan dilusi kepemilikan dalam Perseroan.

    Proses Pelaksanaan dan RUPSLB

    Sementara itu, Fedaus menerangkan bahwa proses PMHMETD ini akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari RUPSLB yang akan dilaksanakan pada 24 Maret 2025.

    Selanjutnya, Perseroan akan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menunggu pernyataan efektif sebelum melaksanakan PMHMETD.

    Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPSLB adalah mereka yang tercatat pada 27 Februari 2025. Pengumuman mengenai RUPSLB telah dipublikasikan pada 13 Februari 2025 melalui situs web Bursa Efek Indonesia, eASY.KSEI, dan situs web perusahaan.

    "Jika PMHMETD tidak memperoleh persetujuan dalam RUPSLB, rencana ini baru dapat diajukan kembali setelah 12 bulan," tukasnya.

    GGRP Lepas Ekspor Baja ke Selandia Baru

    Gunung Raja Paksi atau GRP melepas ekspor produk baja rendah emisi balok las (welded beam) ke Selandia Baru senilai USD1,5 juta atau setara Rp24,3 miliar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa, 15 Januari 2025.

    Ekspor yang dilepas langsung oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso itu merupakan bagian dari total 1.210 MT baja yang akan dikirim secara bertahap hingga Maret 2025.

    Budi mengatakan, kualitas produk besi dan baja dalam negeri semakin diakui dan berhasil menempatkan Indonesia sebagai pemasok terbesar ke-7 dunia dengan nilai ekspor USD28,41 miliar.

    Adapun sektor ini juga menduduki peringkat kedua sebagai produk ekspor nonmigas andalan Indonesia pada Januari–September 2024. Di sisi lain, permintaan dunia dalam lima tahun terakhir (2018-2023) selalu positif, yaitu sebesar 9,13 persen dengan total permintaan dunia mencapai USD865 miliar.

    “Dengan tren pertumbuhan sebesar 38,79 persen dalam lima tahun terakhir, Indonesia berpeluang besar menjadi salah satu pemain utama industri baja terkemuka di dunia. Diharapkan kontribusi GRP dapat memotivasi eksportir yang lain,” kata Budi dalam keterangannya.

    Eksportir besi dan baja Indonesia ke Selandia Baru mendapat kemudahan tarif hingga nol persen dengan memanfaatkan perjanjian perdagangan ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA).

    “Dengan bea masuk sebesar nol persen, diharapkan Selandia Baru menjadi salah satu negara tujuan utama bagi ekspor besi dan baja Indonesia,” ungkap Mendag Budi.

    Sementara itu, Presiden Direktur GGRP  Fedaus, menegaskan langkah ini merupakan aksi nyata pihaknya dalam mendukung Indonesia sebagai pemain utama di pasar baja global yang ramah lingkungan.

    ”Produk yang diekspor memenuhi standar internasional dan berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Ini adalah langkah nyata GRP dalam mendukung visi Indonesia sebagai pemain utama di pasar baja global yang ramah lingkungan,” ungkapnya.

    Produk welded beam yang diekspor oleh GRP memiliki beberapa keunggulan, khususnya efisiensi dalam proyek konstruksi.

    Keunggulan tersebut di antaranya desain siap pasang mengurangi waktu kerja di lapangan, peningkatan keselamatan kerja dengan meminimalkan risiko di lokasi proyek, serta hemat biaya konstruksi melalui fabrikasi langsung di pabrik yang memastikan kualitas konsisten.

    Produk welded beam GRP diproduksi menggunakan teknologi Electric Arc Furnace (EAF), yang memanfaatkan lebih dari 70 persen material sisa (scrap) sebagai bahan baku. Ini menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan metode konvensional.

    Keunggulan produk welded beam GRP tidak hanya pada kualitas dan inovasi teknologi, tetapi juga komitmen keberlanjutan yang terintegrasi dalam setiap tahap produksi.

    Ini dibuktikan juga dengan adanya sertifikasi Environmental Product Declaration (EPD) yang menunjukkan transparansi data emisi karbon yang dihasilkan selama proses produksi. Dengan kapasitas produksi 60.000 MT per tahun, proses produksi yang diterapkan GRP berhasil memperoleh sertifikasi ISO9001. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.