Logo
>

GGRP Terima Investasi dari IFC Senilai USD60 Juta

Ditulis oleh Pramirvan Datu
GGRP Terima Investasi dari IFC Senilai USD60 Juta

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP), salah satu produsen baja rendah karbon di Indonesia, baru-baru ini menerima investasi pembiayaan sebesar USD60 Juta dari International Finance Corporation (IFC).

    Pembiayaan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi baja rendah karbon GRP sekaligus mendukung pengembangan dan penerapan strategi dekarbonisasi yang selaras dengan standar internasional dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

    Menurut Kimin Tanoto, Chairman of Executive Committee GRP, investasi ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi baja rendah karbon di pabrik GRP yang berlokasi di Jawa Barat. Pabrik seluas 200 hektar ini diharapkan menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata global. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu 7 September 2024.

    Penandatanganan perjanjian pembiayaan antara PT GRP dan IFC pada 6 September 2024 di Jakarta ini merupakan investasi pertama IFC di sektor baja Asia dalam lebih dari satu dekade. Permintaan baja global diperkirakan akan meningkat sebesar 30 persen pada tahun 2050, dengan Asia menjadi kawasan yang menyerap sebagian besar dari kenaikan tersebut.

    Kimin menekankan bahwa investasi ini sangat penting karena bertepatan dengan ambisi Indonesia untuk menjadi produsen baja global dan mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060. GRP sendiri menargetkan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.

    Selain pembiayaan, IFC juga bekerja sama dengan GRP dalam pengembangan strategi dekarbonisasi melalui penandatanganan Advisory Engagement Letter. Dukungan ini akan mencakup penilaian berbagai opsi pendanaan, termasuk keputusan GRP untuk menonaktifkan blast furnace yang baru dibangun namun belum dioperasikan, serta meningkatkan efisiensi energi teknologi Electric Arc Furnace (EAF).

    Kelvin Fu, Chief Transformation Officer GRP, menambahkan bahwa kemitraan dengan IFC akan meningkatkan daya saing GRP dalam mengekspor baja rendah karbon ke Uni Eropa, serta memberikan peluang untuk menggantikan baja impor di Indonesia yang memiliki emisi CO2 per ton lebih tinggi dibandingkan dengan baja rendah karbon yang dihasilkan GRP.

    Strategi Bisnis ESG

    PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP), sebagai produsen baja terkemuka nasional, menegaskan komitmen kuatnya terhadap prinsip keberlanjutan di setiap aspek kegiatan usaha.

    Sheren Omega, Head of Sustainability GRP mengungkapkan bahwa sejak 2020, perusahaan telah menjalani transformasi bertahap di mana strategi bisnis dan ESG (environmental, social, and governance) berjalan seiring demi mencapai target pertumbuhan yang berkelanjutan. Seperti dalam keterangan pers di Jakarta, Senin 29 Juli 2024.

    Atas upaya tersebut, GRP meraih Penghargaan Utama dalam Sektor Barang Baku atas sejumlah inisiatif hijau yang telah diimplementasikan, dalam ajang Anugerah ESG 2024 yang diselenggarakan oleh IDX Channel beberapa waktu lalu.

    “Penghargaan ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus berinovasi dan berkomitmen menjalankan praktik bisnis berkelanjutan,” ujarnya.

    Beberapa inisiatif yang telah diterapkan oleh GRP meliputi pemasangan dan pengoperasian panel surya atap tahap 1 dan 2, dengan total kapasitas mencapai 9,3 megawatt peak, menjadikannya salah satu panel surya atap terbesar di Jawa Barat.

    Selain itu, dalam upaya memenuhi permintaan baja rendah emisi di pasar ekspor dan domestik, sejumlah produk GRP telah memperoleh sertifikasi Environmental Product Declaration (EPD) dan Green Label Indonesia.

    EPD adalah bagian dari transparansi data yang menilai emisi karbon dari pengadaan bahan baku hingga daur ulang produk, sesuai dengan metode Life Cycle Assessment (LCA) dan standar ISO.

    Green Label Indonesia, yang diberikan oleh Green Product Council Indonesia, mengakui GRP dengan peringkat Emas dan skor 95 persen, mencerminkan upaya perusahaan dalam mengurangi dampak produk terhadap manusia, hewan, dan lingkungan, sejalan dengan SDG No. 12 tentang produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab.

    Selain itu, perusahaan juga menjalani penilaian ESG independen tahunan yang ketat untuk mempertahankan pinjaman keberlanjutan yang diperoleh dari BNI. Kredit bilateral lima tahun sebesar 32 juta ini didedikasikan untuk mendukung inisiatif keberlanjutan GRP.

    “Kami berharap dapat terus memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat, serta berkolaborasi dengan pelaku industri lainnya untuk mencapai tujuan global dalam perjalanan dekarbonisasi ini,” tutup Sheren.

    Kinerja Keuangan Kuartal I-2024

    Emiten produsen baja, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP), mencatatkan penjualan bersih sebesar USD162,55 juta pada kuartal I-2024. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 22,68 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai USD210,25 juta.

    Berdasarkan laporan keuangan, GGRP mencatatkan kenaikan laba bersih meskipun penjualan mengalami penurunan pada tiga bulan pertama tahun 2024.

    Secara rinci, penjualan GGRP di kuartal I-2024 mayoritas disumbangkan dari segmen baja lembaran dan turunannya sebesar USD102,95 juta. Sementara itu, segmen baja batangan dan turunannya menyumbang USD59,59 juta.

    Beban pokok penjualan GGRP tercatat sebesar USD139,76 juta di kuartal I-2024, turun dari USD187,43 juta pada kuartal I-2023.

    Sebagai hasilnya, laba bruto GGRP mencapai USD22,78 juta, hanya turun 0,12 persen yoy dari sebelumnya USD22,81 juta.

    Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD13,59 juta di kuartal I-2024, naik signifikan sebesar 132,28 persen yoy dari sebelumnya USD5,85 juta.

    Salah satu faktor yang mendukung kenaikan laba bersih GGRP adalah turunnya sejumlah beban yang disertai dengan peningkatan pendapatan lain-lain.

    Beban penjualan GGRP tercatat sebesar USD1,07 juta di kuartal I-2024, turun dari USD1,72 juta pada kuartal I-2023. Beban umum dan administrasi juga turun menjadi USD6,57 juta di kuartal I-2024, dari USD6,73 juta pada kuartal I-2023.

    Biaya keuangan mengalami penurunan menjadi USD2,23 juta, dari sebelumnya USD2,77 juta pada kuartal I-2023. Sementara itu, penghasilan keuangan GGRP naik menjadi USD1,05 juta di kuartal I-2024, dari USD410,64 ribu pada periode yang sama tahun lalu.

    Pendapatan lain-lain tercatat sebesar USD6,55 juta di kuartal I-2024, berbalik dari beban lain-lain sebesar USD4,46 juta pada kuartal I-2023.

    Jumlah aset GGRP tercatat sebesar USD1,20 miliar di kuartal I-2024, turun dari USD1,2 miliar pada akhir Desember 2023.

    Perusahaan memiliki jumlah liabilitas sebesar USD264,89 juta per akhir Maret 2024, turun dari USD304,12 juta pada akhir 2023.

    Total ekuitas GGRP mencapai USD940,43 juta per 31 Maret 2024, naik tipis dari USD924,45 juta pada 31 Desember 2023.

    Kas dan setara kas pada akhir periode kuartal I-2024 tercatat sebesar USD119,45 juta, meningkat dari USD57,13 juta pada kuartal I-2023.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.