KABARBURSA.COM – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dalam kode saham GOTO mengumumkan kinerja keuangan kuartal ketiga 2025 dengan berhasil membukukan laba sebelum pajak yang disesuaikan untuk pertama kalinya sebesar Rp62 miliar. Pencapaian tersebut sekaligus mendorong perseroan menaikkan panduan (guidance) EBITDA yang disesuaikan untuk tahun penuh 2025 dari kisaran Rp1,4 hingga 1,6 triliun menjadi Rp1,8 hingga1,9 triliun, mencerminkan optimisme terhadap kinerja yang solid di seluruh lini bisnis utama.
Direktur Utama Grup GOTO, Patrick Walujo, mengatakan bahwa capaian laba kuartalan ini menandai kemajuan penting bagi perusahaan dalam mewujudkan visi menjadi platform teknologi kelas dunia. “Pada kuartal ketiga, kami mencatatkan tonggak sejarah baru dengan mencapai laba sebelum pajak yang disesuaikan untuk pertama kali sebesar Rp62 miliar. Melalui momentum ini, kami menaikkan panduan kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan setahun penuh menjadi antara Rp1,8 triliun hingga Rp1,9 triliun,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2025.
Sementara itu, Direktur Keuangan Grup GoTo, Simon Ho, menjelaskan bahwa peningkatan profitabilitas perseroan tidak terlepas dari efisiensi dan disiplin keuangan yang diterapkan secara konsisten. “Kami mencapai rekor baru untuk EBITDA yang disesuaikan dan menghasilkan arus kas bebas positif, didukung pertumbuhan pendapatan dan manajemen biaya yang disiplin. Kami membangun pondasi keuangan yang tangguh untuk masa depan,” ungkapnya.
Dalam laporan kinerjanya, GoTo membukukan Gross Transaction Value (GTV) inti sebesar Rp102,8 triliun, tumbuh 43 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), sementara total GTV mencapai Rp176 triliun, naik 28 persen YoY. Pendapatan bersih naik 21 persen YoY menjadi Rp4,7 triliun. EBITDA Grup yang disesuaikan naik signifikan 239 persen YoY menjadi Rp516 miliar, dan EBITDA positif selama empat kuartal berturut-turut mencapai Rp369 miliar.
Laba sebelum pajak yang disesuaikan sebesar Rp62 miliar mencerminkan perbaikan sebesar Rp728 miliar dibanding periode sama tahun lalu. Arus kas bebas (free cash flow) yang disesuaikan juga tercatat positif Rp247 miliar, menunjukkan efisiensi operasional dan kinerja keuangan yang semakin kuat.
Dari sisi pengguna, Annual Transacting Users (ATU) di Indonesia naik 33 persen menjadi 61,1 juta, setara dengan 30 persen dari jumlah penduduk dewasa di Indonesia. Posisi kas dan setara kas per 30 September 2025 mencapai Rp18 triliun atau sekitar USD1,1 miliar, menegaskan soliditas neraca keuangan perseroan.
Kontributor terbesar terhadap kinerja GOTO berasal dari dua segmen
Pertama, segmen Financial Technology, GTV inti tumbuh 48 persen YoY menjadi Rp95,3 triliun, didukung pertumbuhan kuat bisnis pembayaran konsumen dan pinjaman digital. Pendapatan bersih meningkat 55 persen YoY menjadi Rp1,5 triliun, dengan pendapatan pinjaman melonjak 84 persen menjadi Rp1,0 triliun. Nilai buku pinjaman konsumen mencapai Rp7,6 triliun, naik 76 persen YoY. EBITDA yang disesuaikan tercatat Rp136 miliar, meningkat Rp201 miliar dibanding tahun lalu.
GoPay menjadi motor utama pertumbuhan segmen ini, mencatat lebih dari 500 juta transaksi dalam sebulan untuk pertama kalinya pada September. Pengguna bertransaksi bulanan (MTU) naik 29 persen menjadi 24,2 juta. Selain memperkuat posisinya di segmen premium, GoPay juga mencatat pertumbuhan signifikan di pasar massal melalui fitur interaktif seperti check-in harian dan mini-game GoPay Pet, yang berkontribusi pada retensi pengguna aktif sekitar 24 persen.
Sementara itu, kedua, segmen On-Demand Services mencatatkan GTV sebesar Rp16,7 triliun, naik 2,4 persen YoY, dengan pendapatan bersih tumbuh 10 persen menjadi Rp3,2 triliun. EBITDA yang disesuaikan naik 115 persen YoY menjadi Rp336 miliar, menandai peningkatan profitabilitas lima kuartal berturut-turut.
Pada lini Mobility, GTV mencapai Rp6,3 triliun atau naik 1 persen, sedangkan pendapatan bersih tumbuh 11 persen menjadi Rp796 miliar dengan EBITDA yang disesuaikan Rp190 miliar, naik 3 persen. Perseroan juga meluncurkan layanan transportasi roda dua berbiaya terjangkau bagi komuter harian di titik-titik transit strategis, guna memperluas jangkauan layanan dan memperkuat loyalitas pengguna.
Lini Delivery juga menunjukkan performa impresif dengan GTV Rp10,5 triliun, naik 4 persen YoY. Pendapatan bersih tumbuh 10 persen menjadi Rp2,4 triliun, dan EBITDA yang disesuaikan meningkat tajam 1.354 persen menjadi Rp189 miliar. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan belanja promosi pedagang sebesar 71 persen dan kontribusi pendapatan iklan yang mencapai 2 persen dari GMV Makanan.
Imbalan jasa e-commerce dari PT Tokopedia tercatat Rp211 miliar pada kuartal ketiga 2025, mendukung diversifikasi pendapatan Grup GoTo.
Selain kinerja finansial, GOTO juga mencatat kemajuan dalam penerapan kecerdasan buatan (AI). Model Bahasa Besar (LLM) terbaru telah mulai beroperasi dengan efisiensi GPU yang lebih tinggi dan performa di atas model sebelumnya. Platform AI internal kini memungkinkan pengembangan lebih cepat, pengurangan biaya operasional, serta peningkatan pengalaman pengguna. Integrasi AI juga terbukti meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 6 persen selama kuartal ketiga.
Dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), GoTo mencatat peningkatan enam poin dalam Penilaian Keberlanjutan S&P Global, menempatkannya di persentil ke-91 di antara rekan industri. Perseroan juga mempertahankan peringkat “A” dari MSCI ESG, memperkuat reputasinya sebagai perusahaan berkelanjutan.
GOTO melanjutkan program Komunitas Mitra GoFood (KOMPAG) untuk membantu pedagang mengadopsi praktik pengelolaan limbah makanan yang bertanggung jawab, serta memperkuat inisiatif Employee Resource Group (ERG) untuk pemberdayaan perempuan dan keberlanjutan tenaga kerja.
Untuk sisa tahun 2025, GOTO optimistis terhadap pertumbuhan berkelanjutan seiring sinergi antarunit bisnis yang semakin kuat. Perseroan menargetkan EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp1,8–1,9 triliun hingga akhir tahun, dengan fokus pada efisiensi biaya, pertumbuhan pengguna aktif, dan pengembangan teknologi berbasis AI untuk mendukung profitabilitas jangka panjang.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.