Logo
>

GOTO Cetak Kinerja Positif ODS-Fintech, Saham Layak Beli?

Ditulis oleh Syahrianto
GOTO Cetak Kinerja Positif ODS-Fintech, Saham Layak Beli?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami tren pertumbuhan positif pada unit bisnis layanan permintaan (on demand service/ODS) dan teknologi finansial (fintech) pada kuartal II 2024.

    Sebagai contoh, pada periode yang sama tahun lalu, GOTO mencatat kenaikan pendapatan kotor atau gross revenue sebesar 3 persen menjadi Rp2,9 triliun pada unit bisnis ODS dan peningkatan 2 persen pada fintech menjadi Rp0,4 triliun. Selain itu, take rate Grup GOTO pada kuartal II 2023 maupun Semester I 2023 juga naik dari 3,7 persen menjadi 4,1 persen yoy.

    Konsensus analis memprediksi bahwa GOTO pada 2024 dapat mencapai GTV sebesar Rp448,1 triliun, dengan pendapatan bersih diperkirakan mencapai Rp11,8 triliun pada tahun tersebut. Selain itu, marjin kontribusi perusahaan diharapkan mencapai Rp6,4 triliun tahun ini.

    JP Morgan berpendapat bahwa akan ada beberapa katalis utama untuk GOTO dalam waktu dekat, seperti peningkatan nilai transaksi (Gross Merchandise Value/GMV) TikTokShop dan Tokopedia setelah integrasi selesai, serta peluncuran GoPayLater BNPL di platform TikTokShop.

    Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa saham GOTO menarik pada level saat ini di Rp50 per saham. Mereka menambahkan bahwa kecil kemungkinan saham GOTO akan turun hingga 0 persen, sedangkan potensi kenaikan mencapai 50 persen dengan target harga di Rp75 per saham.

    Di sisi lain, Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis menyebutkan bahwa momentum hari raya Idul Fitri dan liburan yang jatuh pada kuartal II 2024 berpotensi menjadi katalis utama bagi kinerja keuangan GOTO. Menurutnya, GTV GOTO berpotensi meningkat berkat hari raya dan adanya THR yang mendorong masyarakat untuk berbelanja. Dia juga menyatakan bahwa jika tingkat monetisasi atau take rate dapat dipertahankan, pendapatan GOTO akan tumbuh positif.

    "Jika net take rate mampu dipertahankan di level 2,6-2,7 persen, maka pendapatan bersih perusahaan dapat tumbuh 7 persen secara kuartalan, dengan tambahan pendapatan bersih hingga Rp3,3 triliun untuk periode April-Juni 2024," katanya.

    Sementara itu, Analis Maybank Sekuritas Etta Rusdiana Putra mempertahankan rekomendasi beli terhadap saham GOTO dengan target harga yang lebih rendah, yaitu Rp95 per saham. Maybank Sekuritas berharap GOTO dapat mempertahankan efisiensi biaya mereka. "Kami memperkirakan kerugian bersih akan meningkat menjadi Rp2,1 triliun pada 2024. Namun, kami memperkirakan ini akan bersifat sementara," kata Etta dalam risetnya.

    Maybank Sekuritas juga memperkirakan bahwa adjusted EBITDA GOTO dapat mencapai Rp981 miliar pada 2025, karena skala ekonomi yang meningkat. Namun, risiko terhadap saham GOTO menurut Maybank Sekuritas datang dari pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat, kinerja yang lebih buruk dari yang diharapkan dalam bisnis ODS dan fintech, serta penurunan valuasi di industri teknologi.

    Realisasi Dana IPO

    PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menyerap dana dari penawaran umum saham perdana (IPO) sebesar Rp10,76 triliun hingga akhir Juni 2024. Dengan penyerapan tersebut, sisa dana hasil IPO GOTO menjadi Rp2,81 triliun.

    Direktur GOTO, Jacky Lo, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), menjelaskan bahwa GOTO memperoleh hasil bersih penawaran umum senilai Rp13,5 triliun pada IPO tahun 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp3,67 triliun telah digunakan untuk modal kerja GOTO. Sebesar Rp4,07 triliun dialokasikan untuk penyertaan pada PT Tokopedia, sementara Rp2,46 triliun digunakan untuk penyertaan pada PT Dompet Anak Bangsa atau Gopay. Selain itu, Rp274,8 miliar digunakan untuk penyertaan pada Velox Digital Singapore Pte. Ltd., dan Rp273,96 miliar digunakan untuk penyertaan di Go Viet Technology Trading Joint Stock.

    "Total realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum adalah Rp10,76 triliun," kata Jacky, dikutip Selasa (17/1/2023). Dengan realisasi tersebut, sisa dana hasil penawaran umum GOTO adalah sebesar Rp2,81 triliun.

    Berdasarkan rencana penggunaan dana hasil penawaran umum, sebesar Rp4,07 triliun akan digunakan untuk modal kerja GOTO, dan Rp4,07 triliun untuk penyertaan pada Tokopedia. Sebesar Rp3,39 triliun akan dialokasikan untuk penyertaan pada Dompet Anak Bangsa, serta Rp678,7 miliar untuk penyertaan pada PT Multifinance Anak Bangsa.

    Selain itu, Rp678,7 miliar akan digunakan untuk penyertaan modal pada Velox Digital Singapore Ltd., dan Rp678,72 miliar untuk Go Viet Technology Trading Joint Stock Company. Dari semua rencana tersebut, penggunaan dana pada PT Multifinance Anak Bangsa menjadi satu-satunya yang belum direalisasikan oleh GOTO.

    Di sisi lain, GOTO menempatkan dana hasil IPO mereka pada satu deposito dan tiga giro, yang memiliki bunga berkisar antara 5 persen hingga 6,5 persen. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.