Logo
>

Green Power Group (LABA) Balikkan Kerugian Jadi Laba Rp2,8 Miliar di Kuartal II-2025

Green Power Group (LABA) mencatat laba Rp2,8 miliar di Q2-2025, berbalik dari rugi tahun lalu berkat efisiensi biaya dan neraca keuangan yang sehat.

Ditulis oleh Yunila Wati
Green Power Group (LABA) Balikkan Kerugian Jadi Laba Rp2,8 Miliar di Kuartal II-2025
PT Green Power Group Tbk (LABA) (Foto: Dok. Green Power Group)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Green Power Group Tbk (LABA) mencatatkan titik balik yang signifikan pada kuartal II-2025. Setelah tahun lalu menutup periode yang sama dengan kerugian Rp2,7 miliar, perusahaan energi ini kini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,8 miliar. 

    Capaian ini setara dengan Rp2,50 per saham, menandai pemulihan yang cukup solid di tengah kondisi pasar yang dinamis.

    Pendapatan LABA pada kuartal ini tercatat Rp16 miliar, dengan laba kotor mencapai Rp10,8 miliar. Dari sisi operasional, perseroan mencatat laba usaha sebesar Rp2,9 miliar, hampir seluruhnya mengalir menjadi laba bersih berkat efisiensi biaya dan ketiadaan beban bunga. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pengendalian biaya yang diterapkan manajemen berjalan efektif.

    Kondisi neraca keuangan LABA juga terlihat cukup sehat. Perusahaan mengantongi total aset sebesar Rp92,5 miliar dengan kas Rp2,4 miliar. Sementara itu, ekuitas mencapai Rp62,5 miliar. 

    Beban utang masih dalam batas wajar, terdiri dari utang jangka pendek Rp20,8 miliar dan utang jangka panjang Rp9,2 miliar. Dengan rasio utang terhadap ekuitas (debt-to-equity) 0,48, LABA memiliki ruang cukup untuk mengembangkan bisnisnya tanpa tekanan finansial yang berlebihan.

    Dari sisi valuasi, saham LABA diperdagangkan di harga Rp358 per lembar, dengan price-to-earning ratio (PER) mencapai 143,2 kali dan price-to-book value (PBV) di level 6,32 kali. Angka tersebut memang terlihat premium, namun mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek pertumbuhan perusahaan ke depan.

    Dari sisi profitabilitas, return on assets (ROA) tercatat 2,98 persen dan return on equity (ROE) 4,40 persen. EBITDA yang dihasilkan mencapai Rp 4,5 miliar dengan rasio EV/EBITDA sebesar 93,49 kali. Meski belum membagikan dividen, fokus LABA tampaknya masih pada memperkuat fondasi bisnis dan menjaga struktur modal tetap sehat.

    Pencapaian ini menjadi sinyal positif bagi investor. Jika tren kinerja ini berlanjut hingga akhir tahun, LABA berpotensi memperkuat posisinya di pasar dan memberi justifikasi bagi valuasi saham yang saat ini cukup tinggi.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79