Logo
>

Gunung Kanlaon di Filipina Meletus, 2.800 Warga Dievakuasi

Ditulis oleh KabarBursa.com
Gunung Kanlaon di Filipina Meletus, 2.800 Warga Dievakuasi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada malam Senin, 3 Juni 2024, Gunung Kanlaon, sebuah gunung berapi di pulau Negros, Filipina, mengalami letusan yang menggemparkan. Kondisi ini telah mendorong badan penanggulangan bencana nasional untuk menaikkan status gunung tersebut ke level Siaga 2, yang merupakan tahap kedua dalam skala lima langkah.

    Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (PHIVOLCS) melaporkan bahwa letusan eksplosif tersebut menghasilkan awan vulkanik yang besar dan pijar yang mencapai ketinggian 5.000 meter di atas kawah. Ada juga kemungkinan terjadinya aliran piroklastik yang bisa mencapai jarak 2-3 kilometer menuruni lereng selatan dan tenggara gunung.

    Otoritas di Kota Canlaon, Provinsi Negros Oriental, telah mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk yang bermukim di sepanjang hilir sungai di kaki Gunung Kanlaon. Selain itu, mereka juga menganjurkan agar bisnis-bisnis non-esensial ditutup sementara. Penerbangan ke dan dari Bacolod, ibu kota Provinsi Negros Occidental dan bandara terdekat dengan gunung berapi, telah dibatalkan akibat letusan tersebut.

    Robert Araneta dari Badan Bencana Provinsi Negros Occidental memberitahu AFP bahwa asap telah mulai menghilang dan tidak ada tanda-tanda aktivitas yang mengancam dari gunung berapi. Dia juga menyebutkan bahwa beberapa kota masih bisa mencium bau belerang yang ditinggalkan oleh letusan.

    Foto-foto dan video yang beredar di Facebook memperlihatkan jalan-jalan dan bangunan yang ditutupi oleh hujan abu yang turun akibat letusan. Filipina, yang terletak di "Cincin Api" Pasifik yang dikenal dengan kegiatan seismik yang tinggi, memiliki lebih dari setengah dari total gunung berapi dunia, dengan Gunung Kanlaon merupakan salah satu dari 24 gunung berapi yang aktif di negara tersebut.

    Hujan abu yang tebal dapat menyebabkan kerusakan bangunan dan mencemari mesin-mesin pesawat. Salah satu letusan gunung berapi yang paling dahsyat di Filipina dalam beberapa dekade terakhir adalah letusan Gunung Pinatubo pada tahun 1991, yang terletak sekitar 100 kilometer dari Manila, dan telah menewaskan lebih dari 800 orang.

    Dalam rangka mengantisipasi risiko lebih lanjut, Jose Chubasco Cardenas, walikota Canlaon City, telah mengeluarkan perintah evakuasi wajib bagi penduduk yang berada dalam radius tiga kilometer dari hilir sungai. Selain itu, beberapa maskapai penerbangan seperti Philippine Airlines dan Cebu Pacific telah memutuskan untuk membatalkan beberapa jadwal penerbangan domestik mereka sebagai tindakan kehati-hatian.

    Gunung Kanlaon adalah gunung berapi aktif yang terletak di pulau Negros di Filipina. Gunung ini memiliki elevasi yang mencapai sekitar 2.465 meter di atas permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi terbesar dan paling aktif di Filipina.

    Sejarah letusan Gunung Kanlaon mencatat beberapa peristiwa yang signifikan, dengan letusan-letusan yang terjadi secara berkala. Gunung ini dikenal dengan letusan-letusannya yang bisa berupa letusan lava, awan panas, dan letusan piroklastik.

    Untuk informasi terkini tentang aktivitas Gunung Kanlaon, seperti status siaga, letusan terbaru, atau langkah-langkah evakuasi, saya sarankan untuk mengecek sumber-sumber resmi dari pemerintah Filipina atau lembaga penelitian gunung berapi seperti Philippine Institute of Volcanology and Seismology (PHIVOLCS). PHIVOLCS biasanya memberikan update terkini tentang kondisi gunung berapi di Filipina, termasuk peta zona bahaya, status siaga, dan rekomendasi keselamatan.

    Mengutip jurnal Science Direct, Gunung Kanlaon, sebuah stratovolcano yang megah, berdiri di jantung Pulau Negros di Filipina. Sejak tahun 1866, gunung ini telah mencatatkan sekitar 30 letusan, yang bervariasi dari jenis freatik hingga freatomagmatik dengan Indeks Letusan Volcanic (VEI) antara 1 dan 2.

    Aktivitas panas bumi di Gunung Kanlaon tercermin dalam adanya sumber air panas, kolam lumpur yang mendidih, dan sungai-sungai hangat yang mencapai suhu hingga 95°C, semua ini merupakan bukti dari sistem hidrotermal yang ada di dalam bangunan vulkanik tersebut. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi