Logo
>

Harga Batu Bara Melonjak 3,5 persen Setelah Turun 5 Hari Beruntun

Ditulis oleh KabarBursa.com
Harga Batu Bara Melonjak 3,5 persen Setelah Turun 5 Hari Beruntun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga batu bara mengalami lonjakan pada perdagangan akhir pekan lalu setelah sebelumnya mengalami penurunan selama 5 hari berturut-turut.

    Pada Jumat, 22 Maret 2024, harga batu bara ICE Newcastle untuk pengiriman Maret mencapai US$ 132,75 per ton, menunjukkan lonjakan sebesar 3,5persen dibandingkan dengan hari sebelumnya.

    Sebelumnya, harga komoditas ini mengalami penurunan selama 5 hari berturut-turut. Namun, dengan lonjakan satu hari, harga batu bara berhasil mencatat kenaikan sebesar 1,34persen secara mingguan.

    Selain adanya technical rebound, perkembangan di China juga menjadi sentimen positif bagi harga batu bara. Di masa depan, batu bara masih diprediksi menjadi primadona di Negeri Tirai Bambu tersebut karena sumber energi lain masih belum dapat diandalkan, seperti energi hidro.

    Biro Statistik Nasional China (NBS) mencatat bahwa pembangunan pembangkit listrik tenaga air baru pada akhir 2023 meningkat menjadi 422 juta kilowatt, naik 18persen dibandingkan dengan posisi pada akhir 2019. Namun, listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tersebut mengalami penurunan sebesar 1persen pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dikarenakan kekeringan yang melanda China, terparah pada tahun 2022 karena fenomena El Nino.

    Untuk tetap menjaga pasokan listrik, China masih bergantung pada batu bara. Pada tahun 2023, pembangkitan listrik dengan menggunakan batu bara meningkat sebesar 6,1persen dibandingkan dengan tahun 2022, dan peran batu bara dalam bauran energi (energy mix) masih mendominasi hampir 60persen.

    Dilihat dari analisis teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), harga batu bara masih berada dalam zona bullish. Hal ini terlihat dari Relative Strength Index (RSI) sebesar 61,66, yang menunjukkan bahwa harga masih dalam posisi bullish karena RSI berada di atas 50.

    Sementara itu, indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 58,67, masih berada di area beli (long) dengan ruang akumulasi yang tersedia.

    Dengan demikian, harga batu bara memiliki potensi untuk terus naik. Target resisten terdekat berada di level US$136 per ton. Jika level ini terlewati, maka target berikutnya adalah US$143 per ton.

    Adapun target support terdekat terletak di level US$129 per ton. Jika terjadi penembusan di level ini, maka US$127 per ton bisa menjadi target selanjutnya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi