Logo
>

Harga Bitcoin Menguat Setelah Keputusan The Fed

Ditulis oleh KabarBursa.com
Harga Bitcoin Menguat Setelah Keputusan The Fed

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada hari Kamis (02/11), harga Bitcoin mengalami kenaikan setelah Federal Reserve menyampaikan pernyataan yang kurang hawkish dari yang diharapkan oleh pasar. Selain itu, kripto secara umum juga menguat seiring dengan pelemahan nilai dolar dan ekspektasi trader yang tidak melihat adanya kenaikan suku bunga.

    Mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia menguat hampir 4 persen mencapai $35.808, mencapai level tertinggi sejak Mei 2022. Sementara itu, Ethereum, mata uang kripto terbesar kedua di dunia, mengalami kenaikan sebesar 3 persen menjadi $1.866,19, mendekati level tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

    Kenaikan harga di pasar kripto sebagian besar dipicu oleh pelemahan dolar dan penurunan yield pada obligasi Amerika Serikat, setelah Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada Rabu sebelumnya, sesuai dengan ekspektasi pasar. Dalam sesi perdagangan di Asia pada hari Kamis, indeks dolar turun lebih dari 0,5 persen.

    Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, memberikan indikasi yang kurang hawkish terkait kenaikan suku bunga di masa mendatang. Meskipun ia masih memberikan peluang untuk satu kenaikan suku bunga lagi dalam tahun ini, Powell juga mengakui bahwa kondisi keuangan telah mengalami ketegangan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini dianggap oleh pasar sebagai tanda bahwa Federal Reserve kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut, bahkan mungkin akan mulai menurunkannya pada pertengahan tahun 2024.

    Pandangan ini mendorong para trader untuk menjauhi dolar dan beralih ke aset-aset berisiko, yang memberikan dukungan bagi harga kripto.

    Bitcoin berhasil melewati level $35.000 untuk pertama kalinya sejak Mei 2022. Selama setahun terakhir, pasar kripto mengalami serangkaian kebangkrutan besar, termasuk Terra, Three Arrows Capital, dan yang paling mencolok adalah FTX, yang telah menyebabkan penurunan harga kripto. Bahkan, token kripto terbesar di dunia ini sempat merosot hingga level terendah $15.000 pada akhir tahun 2022.

    Namun, akhir-akhir ini, Bitcoin telah mengalami peningkatan harga, didorong oleh spekulasi bahwa Exchange Traded Fund (ETF) yang melacak harga Bitcoin akan segera disetujui untuk diperdagangkan di pasar Amerika Serikat. Permintaan untuk ETF Bitcoin telah diajukan oleh Grayscale, Ark Ventures, dan yang terbaru adalah BlackRock Inc, yang merupakan manajer aset terbesar di dunia, dan saat ini sedang dalam pertimbangan oleh Securities and Exchange Commission (SEC).

    Secara teknis, harga Bitcoin juga menunjukkan tanda-tanda membalikkan sebagian besar penurunan yang terjadi selama tahun terakhir ini. Hanya beberapa ratus dolar lagi menuju level $36.000, yang merupakan retracement Fibonacci sebesar 38,2 persen dari seluruh penurunan harga selama pasar bear dari level tertinggi sebelumnya sekitar $69.000 hingga level terendah sekitar $15.500, seperti yang disampaikan oleh Tony Sycamore, seorang analis pasar di IG.

    Selain itu, pasar kripto juga menantikan hasil laporan kuartalan dari bursa kripto utama, Coinbase Global Inc (NASDAQ: COIN), yang akan dirilis pada hari Kamis."

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi