Logo
>

Harga Emas Hari ini Turun Rp10 Ribu

Ditulis oleh KabarBursa.com
Harga Emas Hari ini Turun Rp10 Ribu

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas keluaran Logam Mulia Antam 24 Karat, Rabu, 28 Agustus 2024, turun cukup signifikan jika dibandingkan dengan kemarin.

    Hari ini, harga emas Antam turun Rp10.000 per gram dan berada di level Rp1.410.000 per gram.

    Untuk satuan harga emas yang terkecil ukuran 0,5 gram berada di angka Rp755.000. Sementara harga emas 10 gram dibanderol dengan harga Rp13.595.000, sedangkan ukuran emas terbesar yakni Rp 1.000 gram atau 1 kilogram seharga Rp1.350.600.000.

    Jika ditarik dalam sepekan terakhir, pergerakan harga emas Antam terpantau berada di rentang Rp1.398.000 per gram hingga Rp1.420.000 per gram.

    Sementara dalam sebulan terakhir, pergerakan harga emas berada di rentang Rp1.399.000/gram hingga 1.433.000 per gram.

    Sementara, harga jual kembali atau buyback emas Antam juga mengalami penurunan Rp10.000 per gram, berada di level Rp1.257.000 per gram.

    Sebagai informasi, harga buyback adalah jika Anda ingin menjual emas maka Antam akan membelinya dengan harga tersebut.

    Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017, pembelian emas batangan akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 0,9 persen. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah sebesar 0,45 persen, harus menyertakan nomor NPWP untuk transaksinya.

    Berikut rincian harga emas Antam dari 1 gram hingga 1.000 gram:

    • Harga emas batangan 0,5 gram Rp755.000
    • Harga emas batangan 1 gram Rp1.410.000
    • Harga emas batangan 2 gram Rp2.760.000
    • Harga emas batangan 3 gram Rp4.115.000
    • Harga emas batangan 5 gram Rp6.825.000
    • Harga emas batangan 10 gram Rp13.595.000
    • Harga emas batangan 25 gram Rp33.862.000
    • Harga emas batangan 50 gram Rp67.645.000
    • Harga emas batangan 100 gram Rp135.212.000
    • Harga emas batangan 250 gram Rp337.765.000
    • Harga emas batangan 500 gram Rp675.320.000
    • Harga emas batangan 1000 gram Rp1.350.600.000.

    Antam Beli Emas Freeport

    PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan hasil kinerja yang solid pada semester pertama 2024 dengan penjualan bersih mencapai Rp 23,19 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Menurut informasi dari perseroan, peningkatan ini terutama didorong oleh penjualan dalam negeri yang dominan, menyumbang Rp21,12 triliun atau sekitar 91 persen dari total penjualan bersih perusahaan.

    “Pertumbuhan ini tidak lepas dari keberhasilan kami dalam mengelola produksi dan penjualan komoditas utama dengan efisien,” kata Direktur Utama Antam, Nico Kanter, pada paparan publik ABTM 2024 yang diadakan Selasa, 27 Agustus 2024.

    Dia juga melanjutkan bahwa pengendalian biaya yang baik juga menjadi faktor kunci yang mendukung pencapaian EBITDA sebesar Rp2,42 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,51 triliun. Di sisi lain, Nico juga menyoroti posisi keuangan perusahaan yang kuat pada semester pertama 2024, dengan neraca yang sehat, kas yang kuat, dan leverage yang rendah.

    “Kondisi ini memberikan kami dasar yang kokoh untuk melanjutkan investasi dan pertumbuhan di masa depan,” tambahnya.

    Dari sisi lainnya, Antam berkomitmen untuk mempercepat pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia, bekerja sama dengan mitra strategis untuk mencapai target perusahaan di tahun 2024.

    “Kami optimis bahwa dengan kerja sama ini, kami dapat mencapai milestone yang telah kami tetapkan,” ujar Nico.

    Dari sisi hilirisasi komoditas nikel, anak perusahaan Antam, PT Gag Nikel, telah menandatangani Conditional Share Purchase Agreement dengan Newton International Investment Pte Ltd. pada 3 Mei 2024.

    “Kerjasama ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang,” ujar Nico.

    Untuk pengembangan hilirisasi bauksit, Antam tengah menyelesaikan pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) dengan kapasitas 1 juta ton per tahun.

    Sebagai informasi, pada perdagangan Selasa 27 Agustus 2024, saham ANTM tercatat turun 10 poin atau 0,68 persen menjadi Rp1.470 per saham.

    Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Arianto Sabtonugroho, menyatakan optimisme perusahaan untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di semester dua 2024 dalam meningkatkan produksi emas, bauksit, bijih nikel, dan feronikel.

    Terkait produksi nikel, Arianto mengatakan bahwa Antam telah memperoleh izin produksi untuk mencapai hingga 12 juta ton bijih nikel. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan atau menyamai volume produksi tahun lalu.

    “Kami masih dalam proses untuk mendapatkan izin produksi tambahan, dengan target menyamai volume produksi bijih nikel seperti tahun 2023, yaitu sekitar 13 juta ton,” ujar Arianto.

    Dia menambahkan bahwa permintaan bijih nikel domestik terus meningkat seiring dengan kebutuhan kapasitas produksi nikel kelas 2 di dalam negeri. Hal ini mendorong Antam untuk memperluas pasar domestik melalui peningkatan kapasitas produksi dan konsistensi pengiriman bijih nikel ke smelter-smelter di Indonesia.

    Antam juga berencana untuk melakukan gebrakan baru dalam rangka pengadaan produk emas. Direktur Utama Antam Nicolas D. Kanter mengatakan pihaknya sedang menjajaki potensi untuk membeli emas dari PT Freeport Indonesia. Kedua perusahaan ini diketahui berada dalam satu induk, yaitu holding pertambangan BUMN MIND ID.

    Menurut Nico, Antam sedang memanfaatkan potensi permintaan besar untuk produk emas di pasar. Selain bekerja sama dengan Freeport untuk memperkuat pasokan produk, Nico mengatakan pihaknya juga akan menggencarkan pemasaran emas baik secara fisik maupun digital untuk meningkatkan penjualan.

    “Antam akan memanfaatkan potensi demand besar di sektor emas, Antam akan mengupayakan pertumbuhan penjualan emas melalui perkembangan marketing channel baik fisik maupun digital. Antam juga akan menjajaki sourcing emas domestik yang kompetitif dari Freeport,” ujar Nico.

    Pada paparan Nico, dijelaskan rencana Antam untuk menjadi offtaker emas Freeport dilakukan untuk mendapatkan kepastian pasokan emas dari pasar domestik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan modal kerja. Pihaknya juga berharap dengan mendapatkan emas dari pasar domestik pihaknya dapat mengurangi risiko valuta asing pada proses impor emas dari luar negeri.

    Selain bekerja sama dengan Freeport, Nico juga menjelaskan pihaknya sedang menjajaki akuisisi smelter nikel milik pihak China, Tsingshan yang memiliki fasilitas pengolahan di Morowali. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan upaya hilirisasi nikel dari Antam.

    “Dalam rangka mewujudkan hilirisasi mineral yang kompetitif di Indonesia, Antam berencana mengakuisisi smelter pengolahan nikel Tsingshan Group,” jelas Nico. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi