KABARBURSA.COM - Harga minyak mentah dunia mencatat kenaikan pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 13 Oktober 2025. Kenaikan ini terjadi di tengah optimisme terhadap prospek permintaan energi global dan sinyal positif dari pasar keuangan Asia.
Berdasarkan data Reuters Commodity Index, harga West Texas Intermediate (WTI) atau minyak mentah AS naik 0,725 poin atau 1,23 persen menjadi USD59,63 per barel. Sementara itu, harga Brent Crude juga menguat 0,75 poin atau 1,20 persen ke posisi USD63,48 per barel.
Kenaikan ini menandai penguatan beruntun harga minyak di tengah harapan pemulihan aktivitas industri dan konsumsi bahan bakar di sejumlah negara importir utama. Sentimen pasar juga didukung oleh penguatan komoditas lain seperti gasoline yang naik 1,60 persen, serta natural gas yang menguat 0,79 persen menjadi USD3,13 per MMBtu.
Penguatan harga minyak terjadi bersamaan dengan meningkatnya harga logam dan energi lainnya. Copper melonjak 3,70 persen, sedangkan gold dan silver masing-masing naik 0,63 persen dan 0,10 persen, mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap aset komoditas di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Kenaikan harga minyak juga sejalan dengan tren penguatan harga heating oil sebesar 0,97 persen, serta stabilnya harga coal di level USD 104,55 per ton.
Pergerakan positif ini menunjukkan bahwa pasar energi global masih berada dalam fase pemulihan bertahap, dengan dukungan dari proyeksi permintaan bahan bakar yang meningkat menjelang kuartal keempat 2025.
Namun demikian, pelaku pasar tetap mencermati sejumlah faktor penentu arah harga berikutnya, termasuk kebijakan produksi OPEC+, kondisi geopolitik di Timur Tengah, serta sinyal kebijakan moneter dari bank sentral utama dunia.
Di sisi lain, volatilitas harga minyak diperkirakan masih akan berlanjut dalam jangka pendek, seiring ketidakpastian terkait pasokan global dan arah permintaan di Asia serta Amerika Serikat.(*)