KABARBURSA.COM - Harga minyak lesu pada Senin pagi 19 Februari 2024. Di tengah berlangsungnya libur di pasar Amerika Serikat (AS) dalam rangka perayaan President Day. Tim Research and Development ICDX menjelaskan, para pembuat kebijakan The Fed pada hari Jumat mengisyaratkan sinyal menunggu untuk penurunan suku bunga pasca rilisnya data ekonomi AS yang mengecewakan selama seminggu terakhir, termasuk inflasi yang lebih kuat dari perkiraan dan melemahnya belanja. “Ditambah dengan indeks harga produsen yang menunjukkan kondisi inflasi yang luar biasa,” tulis Tim Research and Development ICDX dalam risetnya, Senin 19 Februari 2024.
Tim Research and Development ICDX menambahkan, sentimen negatif lainnya datang dari rencana Dewan Keamanan PBB yang kemungkinan akan melakukan pemungutan suara pada hari Selasa mengenai desakan Aljazair agar badan beranggotakan 15 negara itu menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera dalam konflik Israel-Hamas, kata para diplomat. Untuk dapat disetujui, resolusi Dewan Keamanan PBB memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari AS, Inggris, Perancis, China atau Rusia. “Namun, AS sejauh ini mengisyaratkan akan memvetonya,” tambah Tim Research and Development ICDX.
\Sementara itu, Tim Research and Development ICDX mengatakan, sebuah kapal kargo yang terdaftar di Inggris dilaporkan diserang di Selat Bab al-Mandab di lepas pantai Yaman pada hari Minggu, kata perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey. Rencananya kapal tersebut berangkat dari Khor Fakkan, UEA, dan akan menuju ke Varna, Bulgaria. Kelompok Houthi Yaman telah berulang kali melancarkan serangan melalui rudal dan drone yang menargetkan setiap kapal komersial internasional yang melalui Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab sejak pertengahan November lalu, yang akhirnya memaksa beberapa perusahaan memilih rute yang lebih panjang dan lebih mahal melalui Afrika.
Masih dari wilayah Timur Tengah, Tim Research and Development ICDX menyebut, AS dilaporkan telah melancarkan lima serangan sebagai pertahanan diri di wilayah Yaman yang saat ini dikuasai kelompok Houthi, kata Komando Pusat AS pada hari Minggu. “Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$79 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 75 per barel,” tutup Tim Research and Development ICDX.