KABARBURSA.COM - Saham Cakra Buana Resources Energy Tbk (CBRE) menutup pekan perdagangan 20–24 Oktober 2025 dengan performa yang luar biasa gemilang. Tampak adanya kebangkitan minat investor dan momentum teknikal yang sangat kuat.
Setelah mengalami tekanan di awal pekan, saham ini berhasil membalikkan arah secara dramatis dan menorehkan kenaikan mingguan yang signifikan. Pada perdagangan, Jumat, 24 Oktober 2025, harga melonjak 18,49 persen dan menempatkan CBRE di level Rp1.570 per saham. Ini menjadi kenaikan harian tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Sepanjang pekan, perjalanan CBRE bisa dikatakan penuh dinamika. Di awal minggu, pada 20 Oktober, saham dibuka di level Rp1.480, sempat naik 4,59 persen dari pekan sebelumnya, namun kemudian menghadapi tekanan jual berturut-turut selama tiga hari.
Pada 21 Oktober, harganya anjlok cukup dalam ke Rp1.405 (-5,07 persen), disusul pelemahan berlanjut ke Rp1.350 dan Rp1.325 di dua hari berikutnya. Tekanan ini dipicu oleh aksi ambil untung (profit taking) pascareli singkat, serta sentimen kehati-hatian investor menjelang rilis sejumlah laporan keuangan korporasi di sektor yang terkait.
Namun, kondisi berbalik tajam pada sesi akhir pekan. Volume transaksi melonjak menjadi 4,02 juta lot dengan nilai mencapai Rp619,82 miliar, dan frekuensi perdagangan melonjak hingga 92 ribu kali. Artinya, ada serapan beli besar-besaran yang sebagian besar berasal dari investor institusional.
Arus dana asing pun tercatat positif, dengan net buy sebesar Rp8,33 miliar. Sepertinya minat asing kembali meningkat terhadap saham ini.
Dari sisi harga, CBRE sempat menyentuh level tertinggi mingguan di Rp1.640 sebelum ditutup di Rp1.570. Kondisi ini mengonfirmasi bahwa tekanan jual pada level atas masih terjaga, namun tertutupi oleh kekuatan beli yang dominan.
Teknikal Tunjukkan CBRE dalam Fase Bullish Kuat
Secara teknikal, saham CBRE berada dalam fase bullish kuat. Seluruh indikator utama memberi sinyal beli. RSI (Relative Strength Index) berada di level 92,3, menunjukkan kondisi overbought, namun ini justru mengindikasikan momentum penguatan yang belum menunjukkan tanda jenuh secara penuh.
Indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) memperlihatkan posisi positif dengan nilai 332,29. Artinya, tren kenaikan masih solid.
ADX (Average Directional Index) di 60,15, mengonfirmasi adanya kekuatan tren yang besar. Sementara Williams %R dan CCI sama-sama menandakan kondisi pasar yang masih didominasi pembeli.
Semua garis Moving Average (MA), mulai dari MA5 hingga MA200, berada di bawah harga saat ini, mempertegas tren naik jangka pendek hingga panjang. Rangkuman teknikal dari sistem perdagangan bahkan memberi label “Sangat Beli” (Strong Buy), baik dari sisi indikator teknikal maupun moving average, dengan total 20 sinyal beli aktif tanpa satupun sinyal jual.
Dari sisi volatilitas, ATR (Average True Range) yang tinggi di 249,4 menunjukkan bahwa fluktuasi harga CBRE dalam jangka pendek cukup ekstrem. Ini artinya saham memiliki potensi pergerakan yang lebar. Peluang besar bagi trader momentum, namun juga risiko tinggi bagi investor jangka pendek yang tidak siap dengan koreksi teknikal.
Level pivot point klasik menunjukkan area support di Rp950–1.375 dan resistance kuat di Rp1.840–1.960, yang berdekatan dengan batas atas Auto Rejection Atas (ARA).
CBRE Berpotensi ke Area Rp1.680-1.750
Melihat struktur perdagangan dan indikator teknikalnya, CBRE kemungkinan masih akan mempertahankan momentum positif pada pekan depan, 27–31 Oktober 2025. Sentimen beli yang kuat, ditambah dengan potensi continuation pattern pascareli besar, memberi peluang bagi saham ini untuk melanjutkan penguatan ke area Rp1.680–1.750, dengan potensi uji resistance psikologis di Rp1.900–1.960.
Namun, dengan RSI yang sudah tinggi, peluang koreksi teknikal jangka pendek tetap terbuka, kemungkinan ke area Rp1.480–1.500 sebelum rebound kembali.
Jika arus dana asing tetap positif dan volume perdagangan bertahan tinggi, maka tren bullish ini berpotensi berlanjut dalam jangka menengah. Akan tetapi, investor disarankan mulai waspada terhadap potensi overbought yang berlarut, karena setelah lonjakan lebih dari 18 persen dalam satu hari, pasar kerap melakukan konsolidasi alami untuk menyeimbangkan kembali posisi beli dan jual.
Secara keseluruhan, CBRE menutup pekan dengan sentimen pasar yang sangat optimistis. Reli kuat, volume besar, dan dukungan teknikal komprehensif memperlihatkan bahwa saham ini berada dalam fase akumulasi agresif.
Pekan depan kemungkinan menjadi ajang uji ketahanan tren, apakah reli ini berlanjut menjadi breakout baru di atas Rp1.640, atau memasuki fase konsolidasi singkat sebelum melanjutkan kenaikan menuju area Rp1.900-an. Satu hal yang pasti, minat beli terhadap CBRE sedang berada di puncaknya.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.