Logo
>

Harga Tinggi, Spekulasi Beli Saham NRCA Usai Dicaplok SSIA

Ditulis oleh Yunila Wati
Harga Tinggi, Spekulasi Beli Saham NRCA Usai Dicaplok SSIA

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Nusa Raya Cipta berkode saham NRCA, menunjukkan pola pergerakan yang menarik dengan potensi kenaikan harga dalam jangka pendek.

    Berdasarkan grafik teknikal yang diambil dari Stockbit, Senin, 9 Desember 2024, level target pertama berada di Rp380, dengan target kedua di Rp400. Sementara itu, untuk mengelola risiko, level stop loss (SL) pertama ditetapkan pada Rp340 dan level kedua di Rp330. Analisis ini didasarkan pada pengamatan indikator teknikal seperti MACD, RSI, dan volume perdagangan.

    Indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) menunjukkan sinyal bullish, dengan garis MACD yang berpotensi menembus garis sinyal dari bawah. Hal ini menunjukkan momentum positif yang bisa mendorong harga naik.

    RSI (Relative Strength Index) berada di kisaran 55,02, yang mengindikasikan bahwa saham ini belum berada di wilayah overbought atau oversold, yang memberikan ruang untuk kenaikan lebih lanjut. Volume perdagangan juga mulai menunjukkan peningkatan, yang biasanya menjadi indikasi konfirmasi pergerakan harga.

    Namun, penting untuk diingat bahwa analisis ini sepenuhnya didasarkan pada data teknikal dan tidak mempertimbangkan aspek fundamental perusahaan atau sentimen pasar yang lebih luas. Sebagai tambahan, potensi risiko tetap ada, sehingga disarankan untuk berhati-hati dan memastikan strategi pengelolaan risiko yang baik.

    Dengan demikian, investor yang tertarik pada saham NRCA perlu memantau pergerakan harga secara cermat, terutama pada level support dan resistance yang disebutkan, untuk memastikan keputusan investasi yang tepat.

    Saham Dicaplok SSIA

    Pada 4 Desember kemarin, saham NRCA dicaplok oleh PT Surya Semesta Internusa (SSIA). Langkah strategis ini dilakukan untuk menambah porsi kepemilikan sahamnya. Dalam transaksi yang dipatenkan tersebut, SSIA membeli sebanyak 14,82 juta saham NRCA dari Enercon Paradhya International dengan harga Rp360 per lembar saham. Total dana yang digelontorkan oleh SSIA untuk transaksi ini mencapai sekitar Rp5,33 miliar.

    Dengan akuisisi ini, SSIA kini memiliki total 1,59 miliar lembar saham NRCA, yang setara dengan 64,36 persen dari total saham yang beredar. Peningkatan tersebut menunjukkan kenaikan porsi kepemilikan sebesar 0,61 persen dibandingkan dengan kondisi sebelumnya, di mana SSIA memiliki 1,58 miliar lembar saham, setara dengan 63,35 persen.

    Menurut Corporate Secretary Surya Semesta Internusa Yulean, transaksi ini dilakukan dengan tujuan investasi dan akan memperkuat posisi kepemilikan saham SSIA di NRCA secara langsung. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi SSIA untuk terus memperbesar kendali dan pengaruhnya dalam perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi dan properti tersebut.

    Peningkatan kepemilikan saham oleh SSIA ini juga bukan hanya mencerminkan keyakinan terhadap potensi bisnis NRCA, tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus memperluas portofolio investasinya di sektor yang sedang berkembang.

    Dengan tambahan saham ini, SSIA semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemegang saham mayoritas, yang memberikan kontrol lebih besar dalam pengambilan keputusan strategis di NRCA.

    Pergerakan Saham Harian NRCA

    Sementara itu, pada perdagangan saham hari ini, Nusa Raya Cipta (NRCA) menunjukkan performa positif dengan mencatatkan kenaikan harga sebesar 5,03 persen. NRCA mencatatkan harga penutupan di level Rp376 per lembar saham.

    Sebelumnya, saham NRCA dibuka pada harga Rp362 dan bergerak fluktuatif dalam rentang harga Rp362 hingga Rp384. Saham ini berhasil mencatatkan nilai transaksi yang cukup signifikan dengan volume perdagangan mencapai 25 ribu lot. Kondisi ini menggambarkan minat pasar yang cukup tinggi terhadap saham tersebut.

    Selama sesi perdagangan, saham NRCA sempat menyentuh harga tertinggi di Rp384 per lembar, tetapi gagal menembus harga tertinggi harian yang diatur pada level Rp446. Sementara itu, harga terendah saham NRCA pada hari ini tercatat di Rp362.

    Dengan volume transaksi yang mencapai Rp937,7 juta, saham NRCA mengalami rata-rata harga transaksi di Rp370, yang mengindikasikan adanya konsolidasi harga pada level tersebut.

    Fundamental NRCA

    Jika melihat data keuangan dan kinerja saham Nusa Raya Cipta (NRCA) dengan pendekatan ala Warren Buffett, dapat dinilai apakah perusahaan ini memenuhi kriteria investasi jangka panjang yang disarankan oleh sang legenda investor atau tidak.

    Buffett selalu menekankan pada pentingnya memilih perusahaan dengan model bisnis yang sederhana, manajemen yang kompeten, serta valuasi yang menarik, sambil memprioritaskan margin of safety atau celah keamanan yang dapat memberikan potensi keuntungan dalam jangka panjang.

    Dari sisi valuasi, NRCA memiliki beberapa metrik yang menarik. Rasio Price to Earnings (P/E) saat ini berada di 8,31 berdasarkan angka tahunan dan 9,52 berdasarkan TTM (Trailing Twelve Months).

    Angka ini cukup rendah jika dibandingkan dengan P/E ratio IHSG TTM median yang berada di 7,14. Meskipun lebih tinggi sedikit, nilai P/E yang lebih rendah dibandingkan banyak perusahaan lainnya menunjukkan bahwa saham ini diperdagangkan dengan harga yang cukup wajar jika dibandingkan dengan pendapatan yang dihasilkannya.

    Namun, jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi, NRCA masih menunjukkan nilai yang cukup menarik. Hal ini tercermin dalam rasio PEG yang sangat rendah di 0,28, yang menunjukkan bahwa saham ini diperdagangkan dengan harga yang sangat terjangkau dalam kaitannya dengan pertumbuhannya.

    Warren Buffett sangat menghargai perusahaan-perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan stabil dengan harga yang tidak berlebihan, dan NRCA dengan PEG ratio yang rendah ini tampaknya menawarkan potensi pertumbuhan yang baik dengan risiko yang relatif terkendali.

    Manajemen Efisien

    Dari segi keuangan, NRCA menunjukkan manajemen yang cukup efisien dalam menggunakan aset dan modal yang dimiliki. Return on Assets (ROA) yang tercatat di angka 3,78 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 8,12 persen dapat dianggap cukup baik untuk perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang lebih kecil.

    Return on Capital Employed (ROCE) dan Return on Invested Capital (ROIC) juga terbilang solid di angka masing-masing 16,46 persen dan 15,43 persen, yang menandakan bahwa perusahaan ini mampu menghasilkan laba yang cukup besar dibandingkan dengan modal yang digunakan.

    Kinerja kas perusahaan juga memperlihatkan bahwa NRCA memiliki arus kas yang cukup sehat, dengan cash flow dari operasi (TTM) mencapai 180 miliar dan free cash flow yang juga positif di angka 166 miliar.

    Arus kas yang positif dan stabil sangat penting menurut Buffett, karena menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan uang yang cukup dari operasi untuk mendanai pertumbuhannya dan mendukung pengembalian kepada pemegang saham, baik melalui dividen atau reinvestasi.

    Dari sisi solvabilitas, NRCA juga terlihat stabil dengan rasio utang terhadap ekuitas yang rendah (0,16) dan total utang terhadap total aset yang hanya sebesar 0,08. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak terlalu bergantung pada utang untuk mendanai operasi dan ekspansi, yang merupakan sinyal positif bagi investor jangka panjang yang menghindari risiko tinggi.

    Bicara soal pertumbuhan, meskipun ada penurunan pada pendapatan bersih dalam kuartal terbaru (-13,17 persen YoY), pendapatan dan laba kotor menunjukkan tren positif, dengan pendapatan kuartalan naik 22,01 persen YoY dan laba kotor tumbuh 52,09 persen YoY.

    Meskipun laba bersih sedikit menurun, hal ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor eksternal atau pengeluaran non-operasional, tetapi jika tren pendapatan tetap positif, ini bisa menjadi tanda baik bagi investor.

    Berkaitan dengan dividen, NRCA juga menunjukkan kinerja yang solid dengan dividend yield sebesar 7,71 persen dan payout ratio yang wajar di 64,09 persen. Ini memberikan nilai lebih bagi investor yang mencari pendapatan pasif dari dividen, serta menandakan bahwa perusahaan ini dapat membagikan sebagian besar keuntungannya kepada pemegang saham.

    Secara keseluruhan, dengan rendahnya P/E ratio, stabilitas arus kas, tingkat utang yang rendah, serta kemampuan perusahaan untuk tumbuh meskipun ada beberapa tantangan, NRCA merupakan saham yang menarik dari perspektif Warren Buffett. Perusahaan ini menunjukkan banyak aspek yang diinginkan oleh Buffett: model bisnis yang stabil, manajemen yang efisien, dan valuasi yang menarik.

    Rekomendasi Saham

    NRCA adalah untuk dipertimbangkan bagi investor yang mencari saham dengan valuasi yang relatif rendah namun menawarkan potensi pertumbuhan yang solid. Meskipun ada sedikit fluktuasi dalam kinerja laba bersih, keuangan perusahaan secara keseluruhan menunjukkan bahwa NRCA mampu bertahan dalam jangka panjang. Dengan pendekatan ini, NRCA dapat menjadi pilihan yang tepat untuk investor yang berfokus pada nilai dan keamanan investasi.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79