KABARBURSA.COM – Saham PT Harum Energy Tbk atau HRUM, menutup perdagangan Selasa, 21 Oktober 2025 dengan penguatan sebesar 4,63 persen dan menempatkannya di level Rp1.130. Namun, sinyal koreksi masih tinggi jika dilihat dari struktur teknikal dan orderbooknya.
Volume perdagangan HRUM tercatat sebesar 256.570 lot dengan nilai transaksi mencapai Rp28,6 miliar. Aktivitas ini menunjukkan minat beli yang meningkat secara intraday, namun distribusi pada level atas, khususnya di kisaran Rp1.135-1.150, cukup berat.
Tekanan jual justru tampak lebih aktif di area tersebut. Sepertinya, pelaku pasar memanfaatkan rebound ini untuk melakukan profit-taking jangka pendek.
Hal ini dipastikan dengan data orderbook. Memang, tampak kondisi yang relatif seimbang antara sisi bid dan offer, namun kecenderungan jual sangat mendominasi.
Total antrean beli tercatat sekitar 143 ribu lot, sedikit lebih besar dibandingkan total antrean jual di 140 ribu lot. Meski selisihnya sedikit, frekuensi transaksi menunjukkan lebih banyak aktivitas di sisi penawaran (offer), yang artinya tekanan jual masih mendominasi meski harga bergerak naik.
Dengan harga rata-rata perdagangan (average) di Rp1.116, pembeli terlihat mulai berhati-hati untuk mengejar harga yang lebih tinggi. Alasannya, momentum kenaikan benar-benar belum terkonfirmasi.
Teknikal Harian Cenderung Negatif: Jual?
Begitu pula jika dilihat dari teknikal hariannya. Indikator memberi sinyal yang cenderung negatif, terutama dalam jangka pendek. Seluruh rangkuman indicator harian menunjukkan posisi sangat jual.
Mulai dari RSI yang berada di level 48,5, mendekati batas bawah menuju area oversold. Begitu pula indikator Stockhastic dan Williams %R, menunjukkan tekanan jual yang masih cukup dominan. Sedangkan CCI memperkuat pandangan tersebut.
Hanya indikator MACD yang menunjukkan sinyal beli, namun nilai perpotongannya relatif aman dan belum didukung oleh volume yang signifikan. ADX di level 25,9 juga menunjukkan tren yang belum cukup kuat untuk menandakan perubahan arah yang jelas.
Dengan kata lain, momentum teknikal HRUM masih berada di area sideways hingga bearish ringan, meski sesekali muncul relief rally seperti hari ini.
Dari sisi moving average, tren jangka pendek masih memberikan sinyal campuran. MA5, MA10, dan MA20 semuanya menunjukkan posisi “jual”, yang berarti tekanan jangka pendek belum berakhir. Namun, MA50 hingga MA200 masih berada di posisi “beli”, menunjukkan bahwa dalam horizon menengah hingga panjang, HRUM masih berada dalam tren naik yang sehat.
Dengan demikian, pergerakan harga saat ini dapat dikategorikan sebagai koreksi sementara dalam tren menengah yang masih positif.
Berdasarkan pivot points klasik, level support terdekat berada di Rp1.049 dan Rp1.017, sedangkan resistance kuat muncul di area Rp1.119 hingga Rp1.157.
Mengingat harga penutupan saat ini sudah mendekati area resistance pertama, ada potensi harga akan bergerak mendatar atau bahkan mengalami pullback singkat sebelum mampu menembus level Rp1.150 secara konsisten.
Sinyal Kuat Akumulasi Belum Muncul
Secara keseluruhan, HRUM saat ini belum menunjukkan sinyal kuat untuk akumulasi baru. Kenaikan harga hari ini lebih disebabkan oleh technical rebound setelah tekanan jual di awal pekan, bukan karena adanya katalis fundamental atau momentum volume yang berkelanjutan.
Bagi investor jangka pendek, posisi saat ini lebih cocok untuk hold sambil menunggu konfirmasi breakout di atas Rp1.150 dengan volume tinggi. Namun, bagi trader harian yang sudah masuk di bawah Rp1.090, area saat ini bisa dimanfaatkan untuk taking profit parsial.
Bagi investor jangka menengah, HRUM tetap menarik sebagai saham sektor batu bara dengan fundamental solid. Namun secara teknikal, saat ini belum waktunya untuk agresif menambah posisi.
Harga ideal untuk akumulasi berada di kisaran Rp1.050–Rp1.070, yaitu area support kuat sekaligus titik pantulan potensial bila terjadi koreksi lanjutan.
Dengan volatilitas yang masih tinggi dan sinyal teknikal yang bercampur, HRUM sementara ini lebih aman dikategorikan sebagai saham “hold dengan kewaspadaan”, bukan untuk diborong dalam jangka pendek.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.