KABARBURSA.COM - PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) menetapkan target ambisius dengan membidik pendapatan sebesar Rp 800 miliar pada tahun 2024, dengan harapan bisa meraih laba bersih sebesar Rp 70 miliar dari angka penjualan tersebut.
Pada tahun sebelumnya, pendapatan IGAR mencapai Rp 857,77 miliar, mengalami penurunan sebesar 20,84 persen year on year (YoY) dibandingkan dengan Rp 1,08 triliun pada tahun sebelumnya. Dengan demikian, target pendapatan IGAR untuk tahun ini turun 6,73 persen dari pencapaian tahun 2023.
Direktur Utama IGAR, Antonius Muhartoyo, mengungkapkan bahwa kinerja perusahaan di kuartal pertama tahun ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, meskipun masih di bawah ekspektasi perusahaan.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:BUAH",
"interval": "D",
"timezone": "Asia/Jakarta",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"enable_publishing": false,
"hide_top_toolbar": true,
"allow_symbol_change": false,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
“Meskipun terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2023, namun belum mencapai harapan yang kami tetapkan,” ujar Antonius dikutip Jumat 19 April 2024.
Sebagai bagian dari strategi bisnisnya tahun ini, IGAR akan terus memperkuat penjualan produk non farmasi, mengingat penjualan produk farmasi yang sebelumnya menjadi pilar utama perusahaan mengalami penurunan signifikan tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan dari produk farmasi menurun 21,91 persen year on year (yoy) menjadi Rp 744,36 miliar, sementara pendapatan dari produk non farmasi mencapai Rp 113,41 miliar.
Dalam rangka memperkuat strategi tersebut, IGAR menghadirkan mesin baru dengan harapan dapat meningkatkan pangsa pasar produk non farmasinya di masa mendatang.
Manajemen IGAR juga mengamati kenaikan harga minyak mentah dunia. Meskipun demikian, hingga saat ini bisnis IGAR belum terdampak secara signifikan oleh kondisi tersebut.
“Meskipun ada kekhawatiran terkait perang di beberapa wilayah, namun dampaknya belum begitu terasa dalam bisnis kami,” tambah Antonius.
Untuk tahun ini, IGAR telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/Capex) sebesar Rp 30 miliar, yang akan digunakan untuk pemeliharaan mesin dan infrastruktur lainnya.