KABARBURSA.COM — Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG membuka perdagangan Rabu, 25 Juni 2025, dengan sentimen teknikal yang masih rawan koreksi. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai penguatan 1,21 persen pada penutupan kemarin—yang mengantar IHSG ke 6.869—belum cukup kuat mengubah arah jangka pendek.
“Kami masih memperkirakan posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave B, sehingga IHSG masih rawan untuk melanjutkan koreksinya,” ujar Herditya dalam riset hariannya.
Skenario pergerakan:
- Target pengujian awal: 6.783 – 6.835
- Area koreksi lebih dalam: 6.561 – 6.721
- Support terdekat: 6.752 dan 6.632
- Resistance terdekat: 6.914 dan 6.994
Secara teknikal, indeks memang masih bertahan di atas garis rata-rata bergerak 60 hari (MA60). Namun pola gelombang (Elliott Wave) menunjukkan potensi tekanan lanjutan setelah fase relief rally kemarin. “Even bulls need a break,” tulis Herditya dalam laporan itu. Ini menggambarkan perlunya jeda sebelum reli berikutnya terbentuk.
Empat saham yang patut dicermati
Meski IHSG berisiko terkoreksi, terdapat beberapa emiten yang secara teknikal menarik diamati dalam jangka pendek:
- ACES: Penguatan 2,82 persen kemarin disertai volume beli membuat gerak saham ritel ini keluar dari fase konsolidasi datar. Selama bertahan di atas Rp496, peluang menanjak ke Rp540–590 tetap terbuka.
- BBCA: Kenaikan 1,74 persen belum diiringi penembusan MA60. “BBCA masih rawan berbalik terkoreksi dalam jangka pendek,” tulis Herditya, seraya menyiapkan area pengumpulan di Rp8.625–8.725.
- BULL: Koreksi 2,31 persen justru membawa harga mendekati penyangga ganda MA20/MA200. Jika tekanan jual mereda, ruang pantulan ke Rp133 dapat dimanfaatkan.
- FORE: Walau penguatan tipis 0,76 persen masih dibayangi distribusi, pola gelombang menempatkan FORE di fase penyiapan kenaikan berikutnya selama Rp630 tidak ditembus.
Prospek Sesi Hari ini
Dengan pola tersebut, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif di kisaran bawah sebelum mencoba menutup gap ke area 6.914. Investor disarankan:
- Mengatur porsi cash lebih besar, mengantisipasi swing ke area support 6.700-an
- Memantau saham berfundamental kuat yang mendekati area beli teknikal, terutama pada sektor perbankan besar dan ritel.
- Memanfaatkan momentum pada emiten spesifik di atas, tetapi disiplin menetapkan batas risiko (stop-loss).
Jika tekanan jual global tidak bertambah, penurunan menuju 6.561–6.721 berpeluang menjadi fondasi pembentukan wave [c] dari B—skenario yang kerap diikuti pemulihan lebih solid.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.