Logo
>

IHSG Berpotensi Menguat Hari ini, Ini Alasannya

Ditulis oleh KabarBursa.com
IHSG Berpotensi Menguat Hari ini, Ini Alasannya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada penutupan perdagangan  kemarin (2/1/2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 7.323,5. Penguatan ini sejalan dengan kestabilan inflasi dalam negeri dan pertumbuhan positif data ekonomi, seperti PMI Manufaktur yang melaporkan kinerja yang menggembirakan.

    IHSG menguat sebanyak 92,85 poin atau 1,28 persen, mencapai posisi 7.323,59. Demikian pula, indeks LQ45 yang memuat kelompok 45 saham unggulan naik 17,28 poin atau 1,80 persen ke posisi 979,43.

    Analis Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei, mengatakan bahwa pergerakan positif IHSG dipicu oleh pertumbuhan positif PMI Manufaktur dan stabilitas inflasi dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,41 persen month-to-month pada Desember 2023.

    Inflasi tahunan mencapai 2,61 persen year on year, sementara inflasi tahun kalender 2023 mencapai 2,61 persen year to date. Data positif ini memberikan keyakinan kepada pelaku pasar terhadap prospek ekonomi dalam negeri.

    Dari mancanegara, data PMI manufaktur China yang mencatatkan penurunan menjadi 49 pada Desember 2023, memberikan gambaran tambahan terkait kondisi ekonomi global. Hal ini menambah tingkat kontraksi selama 3 bulan beruntun.

    Penguatan IHSG terlihat sejak awal perdagangan dan berhasil mempertahankan zona hijau hingga penutupan perdagangan saham. Secara sektoral, sektor transportasi & logistik mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 2,38 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang baku masing-masing naik 0,55 persen dan 0,40 persen.

    Meskipun demikian, sektor kesehatan mengalami penurunan paling dalam, minus 0,91 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor properti yang masing-masing turun 0,46 persen dan 0,44 persen.

    Dalam hal saham, penguatan terbesar diraih oleh OKAS, DOOH, BAPA, MPXL, dan DEWA. Di sisi lain, saham-saham VTNY, ESTA, PANR, SCMA, dan MEDS mengalami pelemahan terbesar.

    Dengan total frekuensi perdagangan saham mencapai 932.958 kali transaksi, dan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 13,99 miliar lembar senilai Rp6,80 triliun, IHSG mencatatkan kinerja positif dengan 320 saham naik, 240 saham turun, dan 212 saham stagnan.

    Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, mengumumkan bahwa IHSG mencapai all-time high (ATH) atau tertinggi sepanjang sejarah di level 7.323,58 pada perdagangan perdana tahun 2024.

    Rekor ini melampaui pencapaian sebelumnya pada 13 September 2022 di level 7.318,01. Kapitalisasi pasar BEI juga mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, mencapai Rp11.768 triliun, menunjukkan optimisme pelaku pasar dan stakeholders dalam mengawali tahun 2024.

    Pada pembukaan perdagangan di Main Hall BEI, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin secara resmi meresmikan perdagangan perdana tahun ini. Dalam sesi perdagangan ini, saham BBRI memimpin dengan nilai transaksi Rp515,1 miliar, meskipun mengalami koreksi 0,87 persen ke level Rp5.675 per saham.

    Di tengah optimisme ini, para pelaku pasar harus bersiap menghadapi potensi January Effect. Senior investment Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyatakan bahwa peluang January Effect tahun ini lebih besar karena sentimen COVID-19 yang tidak lagi menjadi penghambat.

    Ia menekankan bahwa kebijakan suku bunga bank sentral dan stabilitas inflasi di dalam negeri juga akan memengaruhi pergerakan IHSG. Dari sisi global, pelaku pasar akan memantau data manufaktur AS dan kebijakan dovish The Fed yang dapat mempengaruhi pasar saham Indonesia.

    Meskipun mencatatkan rekor baru, transaksi harian menunjukkan penurunan dengan nilai mencapai Rp6,80 triliun, dan jumlah transaksi mencapai 932.960 kali. IHSG yang didukung oleh saham-saham Prajogo dan bank besar, seperti TPIA, BMRI, BREN, TLKM, dan BRPT, menunjukkan ketahanan di tengah dinamika pasar yang terus berubah.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi