KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan depan, Senin, 21 April 2025, menunjukkan tanda-tanda rebound yang positif. Ada potensi untuk menembus resistance penting di level 6.510. Apabila berhasil melewati titik ini, pasar berpeluang menguat lebih jauh menuju target jangka menengah di area 7.195.
Optimisme ini diperkuat oleh konfirmasi sinyal beli dari indikator teknikal seperti MACD dan Parabolic SAR yang saat ini berada dalam tren positif. Indikator RSI juga berada di level netral 50.8, memberikan ruang gerak lebih lanjut untuk reli, sementara indikator stochastic sudah mulai bergerak naik, menambah keyakinan atas potensi penguatan.
Namun, menurut analisis tim riset Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu, 19 April 2025, meskipun tren jangka pendek terlihat menjanjikan, IHSG masih menghadapi hambatan teknikal berupa resistance dari Gann fan lines 4/1 dan zona darvas box. Jika tekanan jual muncul, koreksi bisa terjadi menuju area Fibonacci retracement (FR) 50 persen di 6.187 atau bahkan FR 61.8 persen di 6.115.
Dalam konteks Minervini Trend Score, IHSG baru mencatat skor 1 dari 8, mengindikasikan tren belum sepenuhnya kuat. Oleh karena itu, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap potensi volatilitas jangka pendek.
Berdasarkan pivot mingguan, level support utama IHSG berada di 6.275 hingga 6.000, sementara resistance kuat berada di area 6.550, 6.661, hingga 6.825.
Selain IHSG, beberapa saham menarik mencuri perhatian karena telah menunjukkan sinyal teknikal positif dan berpotensi melanjutkan penguatannya:
1. AMMN (Amman Mineral Internasional Tbk.)
AMMN berhasil menembus resistance dari garis tren turun di level 5.950 serta resistance horizontal di 6.300. Dengan breakout tersebut, saham ini membuka jalan menuju target teknikal dari pola rounding bottom di 8.800. Indikator PSAR telah mengonfirmasi sinyal beli, mendukung potensi lanjutan rally.
2. MEDC (Medco Energi Internasional Tbk.)
MEDC menembus resistance channel turun di 1.020, dan jika mampu bertahan di atas level ini, potensi penguatan berlanjut menuju area resistance berikutnya di 1.150. PSAR kembali memberikan sinyal beli sebagai konfirmasi atas momentum positif yang sedang terbentuk.
3. MDKA (Merdeka Copper Gold Tbk.)
MDKA menunjukkan kekuatan dengan menembus resistance jangka pendek di 1.475. Apabila konsisten di atas level tersebut, saham ini berpotensi melanjutkan rally menuju target dari pola V-bottom di kisaran 2.080. Sinyal beli telah dikonfirmasi oleh indikator MACD dan supertrend, memperkuat prospek bullish jangka pendek.
4. PNLF (Panin Financial Tbk.)
PNLF saat ini menguat dan mendekati titik penting di 386. Jika level tersebut berhasil ditembus, saham ini berpeluang menuju zona potensi reversal (PRZ) dari pola harmonik Gartley di 422.
5. JSMR (Jasa Marga Tbk.)
JSMR telah menembus resistance di 4.180, membuka peluang untuk rally ke target pola double bottom di 5.025. Dari sisi Ichimoku, posisi harga saat ini sudah berada di atas tenkansen, kijunsen, dan kumo, memperkuat sinyal tren naik.
6. TLKM (Telkom Indonesia Tbk.)
TLKM berhasil menembus resistance di 2.470 dan garis tren turun di 2.540. Dengan kedua breakout ini, saham berpotensi menguat menuju target di area psikologis 3.000. Indikator MACD dan supertrend telah memberikan sinyal beli yang mengindikasikan momentum bullish yang kuat.
Secara keseluruhan, pasar saham Indonesia saat ini berada pada fase krusial. Jika IHSG mampu menembus resistance dan saham-saham unggulan ini melanjutkan penguatannya, potensi rally jangka menengah masih sangat terbuka.
Namun demikian, pelaku pasar tetap perlu memperhatikan level support penting sebagai langkah antisipatif terhadap kemungkinan koreksi teknikal yang sehat. Diversifikasi dan manajemen risiko menjadi kunci utama di tengah potensi volatilitas yang masih membayangi.
Melihat kondisi teknikal IHSG yang menunjukkan potensi rebound menuju 6.510 dan bahkan 7.195, namun juga menghadapi risiko koreksi menuju 6.115–6.187, strategi terbaik bagi investor saat ini adalah selektif akumulasi pada saham-saham yang sudah memberi sinyal breakout kuat dengan dukungan indikator positif.
Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan investor saat ini
- Akumulasi selektif saat breakout valid. Fokus pada saham-saham yang telah menembus resistance teknikal penting dan mengonfirmasi sinyal beli dari indikator seperti MACD, PSAR, atau Supertrend.
- Tetapkan stop loss dan target realistis. Mengingat IHSG belum sepenuhnya lepas dari tekanan jangka menengah (Minervini Score baru 1/8), tetap gunakan manajemen risiko, terutama jika IHSG gagal bertahan di atas 6.510.
- Cicil beli, bukan all-in. Masuk secara bertahap (averaging up) ketika harga menguat dengan volume yang sehat, sambil melihat pergerakan indeks dan global sentiment.
- Pantau berita makro dan earnings
Perhatikan laporan keuangan Q2 serta sentimen makro global (seperti arah suku bunga, inflasi, dan geopolitik).
Saham paling menjanjikan untuk dikoleksi (berdasarkan sinyal teknikal dan potensi upside):
1. AMMN (Amman Mineral Internasional)
- Alasan: Breakout dari downtrend dan resistance 6.300 dengan potensi besar ke 8.800 (pola rounding bottom).
- Indikator: PSAR konfirmasi beli.
- Upside potensial: Sangat tinggi, cocok untuk medium-term hold.
- Risiko: Volatilitas tinggi karena saham pertambangan.
2. MDKA (Merdeka Copper Gold)
- Alasan: Break resistance kuat di 1.475, menuju target V-bottom di 2.080.
- Indikator: MACD & supertrend sudah konfirmasi bullish.
- Cocok untuk: Investor agresif yang mencari momentum.
3. TLKM (Telkom Indonesia)
- Alasan: Sudah breakout resistance dan downtrend line. Target teknikal di 3.000.
- Indikator: MACD & supertrend positif.
- Keunggulan: Saham big cap defensif, fundamental stabil.
- Risiko: Relatif rendah dibanding saham komoditas.
4. JSMR (Jasa Marga)
- Alasan: Break resistance dan konfirmasi struktur Ichimoku bullish (di atas tenkan, kijun, dan kumo).
- Target: Menuju 5.025 (double bottom).
- Cocok untuk: Investor yang suka saham infrastruktur BUMN menjelang pemindahan IKN.
Jika harus memilih satu saham dengan rasio risiko dan reward terbaik, maka TLKM layak jadi pilihan utama (defensif, breakout teknikal, dan target masih jauh).
Sementara itu, AMMN dan MDKA cocok untuk investor yang siap menanggung volatilitas demi potensi upside besar di sektor komoditas emas dan tembaga.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.