Logo
>

IHSG Berpotensi Terkoreksi, Empat Saham Masuk Radar Pantau

Jika tekanan jual meningkat, indeks berisiko turun ke rentang 5.879–5.975.

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Berpotensi Terkoreksi, Empat Saham Masuk Radar Pantau
Aktivitas pengunjung di depan papan pantau BEi. Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan sebesar 1,11 persen ke level 6.381 pada perdagangan terakhir, Kamis sore, 20 Maret 2025. Meski masih didominasi oleh volume pembelian, laju kenaikannya tertahan di area resistance 6.445. 

    Saat ini, IHSG diperkirakan berada dalam fase akhir dari wave [v] dalam struktur wave A, yang mengindikasikan potensi koreksi dalam waktu dekat. Jika tekanan jual meningkat, indeks berisiko turun ke rentang 5.879–5.975. 

    Adapun level support utama berada di 6.011 dan 5.938, sementara resistance terdekat berada di 6.445 dan 6.557.

    Di tengah kondisi pasar yang masih berfluktuasi, MNC Sekuritas melihat beberapa saham menjadi sorotan dengan potensi pergerakan menarik, termasuk AKRA, BBRI, BRPT, dan GOTO.

    AKRA buy on Weakness 

    Saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami kenaikan tipis 0,46 persen ke level 1.100 dengan volume pembelian yang masih cukup kuat. Selama harga saham ini mampu bertahan di atas 1.075, tren kenaikan masih berpotensi berlanjut sebagai bagian dari wave [b] dalam struktur wave 5. 

    Dengan kondisi saat ini, investor disarankan untuk mempertimbangkan strategi buy on weakness di kisaran 1.040–1.075 dengan target kenaikan menuju 1.160 hingga 1.220. Namun, jika harga turun di bawah 1.010, disarankan untuk melakukan cut loss.

    Jual BBRI

    Di sektor perbankan, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terkoreksi 1,35 persen ke level 3.660. Tekanan jual masih mendominasi dan pergerakan harga tetap di bawah rata-rata pergerakan 20 hari (MA20). 

    Meski demikian, selama BBRI masih mampu bertahan di atas 3.500, saham ini berada dalam fase awal wave 3, yang berpotensi memberikan peluang rebound. Investor dapat mempertimbangkan untuk mengakumulasi di kisaran harga 3.540–3.640 dengan target jangka pendek di 3.890 hingga 4.130. Namun, jika harga turun di bawah 3.500, langkah antisipatif berupa cut loss perlu dilakukan.

    BRPT Buy on Weakness 

    Sementara itu, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menguat 0,75 persen ke 675, masih didukung oleh volume pembelian yang cukup besar. Berdasarkan analisis teknikal, BRPT saat ini berada di fase wave [c] dalam wave 3, yang mengindikasikan potensi koreksi dalam waktu dekat. 

    Dengan demikian, investor dapat mempertimbangkan buy on weakness di kisaran 555–590 dengan target kenaikan menuju 765 hingga 830. Level support kritis berada di 520, yang menjadi batasan bagi investor untuk mengantisipasi potensi pelemahan lebih lanjut.

    GOTO Speculative Buy

    Di sisi lain, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami koreksi 1,22 persen ke level 81 dengan tekanan jual yang masih dominan. Namun, penurunan ini masih tertahan oleh MA20, yang berfungsi sebagai level support teknikal. 

    Saat ini, GOTO diperkirakan berada dalam fase wave (b) dari wave [iii], yang mengindikasikan masih adanya potensi koreksi sebelum kembali menguat. Dalam kondisi ini, investor dapat mempertimbangkan strategi speculative buy di kisaran 75–81 dengan target kenaikan ke 87 dan 90. 

    Namun, jika harga turun di bawah 72, sebaiknya dilakukan langkah cut loss untuk menghindari risiko lebih lanjut.

    Secara keseluruhan, meski IHSG masih menunjukkan tren penguatan, potensi koreksi tetap perlu diwaspadai. Investor disarankan untuk tetap mencermati pergerakan pasar, terutama terkait dengan level support dan resistance utama pada saham-saham yang diamati.

    Rekomendasi Saham MikirDuit

    Dalam kondisi pasar yang penuh volatilitas, menjaga ketenangan dan memiliki strategi keuangan yang matang menjadi kunci agar investor tidak terbawa arus kepanikan. Analis Pasar Modal dari MikirDuit Surya Rianto, menekankan pentingnya pengelolaan dana yang tepat agar setiap keputusan investasi tetap rasional dan tidak dipicu oleh emosi sesaat.

    Menurutnya, salah satu langkah utama yang harus dilakukan investor adalah membedakan portofolio saham berdasarkan jangka waktu investasi. Dengan memiliki alokasi yang jelas antara saham jangka panjang dan saham untuk trading jangka pendek, investor dapat lebih tenang dalam menghadapi fluktuasi pasar. 

    Jika terjadi gejolak dalam waktu singkat, perhatian dapat difokuskan pada saham-saham yang memang diperuntukkan untuk transaksi harian, sementara saham investasi jangka panjang tetap terjaga tanpa perlu tindakan impulsif.

    Selain itu, pemilihan saham yang memiliki fundamental kuat dan bobot besar dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menjadi strategi yang dapat memberikan stabilitas dalam portofolio. Saham-saham seperti big bank (BBRI, BBCA, BMRI, BBNI), serta emiten besar seperti TLKM dan ASII, kerap menjadi pilihan utama karena memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap tekanan pasar. 

    Saham yang rutin membagikan dividen juga menjadi daya tarik tersendiri karena tetap memberikan pemasukan bagi investor meskipun harga saham sedang mengalami tekanan.

    Di tengah ketidakpastian pasar, aliran modal asing juga cenderung bergerak ke saham-saham dengan kapitalisasi besar. Hal ini menjadikan emiten-emiten tersebut lebih stabil dibandingkan saham dengan volatilitas tinggi dan karakter spekulatif. Investor dapat memanfaatkan kondisi ini untuk mencari peluang keuntungan dengan risiko yang lebih terkendali.

    Dengan strategi yang terencana dan disiplin dalam mengelola portofolio, investor dapat menghindari jebakan panic selling yang justru berisiko merugikan dalam jangka panjang. Tetap tenang, berpikir rasional, dan fokus pada saham dengan fundamental kuat akan membantu menghadapi dinamika pasar dengan lebih percaya diri.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79