Logo
>

IHSG Dibuka Cerah ke Level 6,987

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Dibuka Cerah ke Level 6,987

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 10 poin atau meningkat 0,15 persen ke level 6,987 pada perdagangan di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.

    Merujuk data perdagangan RTI Business, sebanyak 162 saham terpantau menguat, 87 saham melemah, dan 232 saham mengalami stagnan.

    Sementara mengutip Stockbit, BEER menjadi emiten yang menguat signifikan dengan +33,55 persen, diikuti SAFE dengan +24,59 persen, dan KJEN +19,66 persen.

    Sedangkan di top loser, SKBM berada di paling atas dengan -14,81 persen, posisi kedua ada SONA dengan -10,00 persen, dan BMBL -8,33 persen.

    Di sisi lain  Research Team PT Reliance Sekuritas Tbk, memproyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kencenderungan melemah dengan support pada level 7,050 dan resistance pada level 7,170 didorong oleh pelemahan rupiah yang menyentuk level Rp16,300 akan meningkatkan volatilitas sektor keuangan dalam negeri.

    "Secara teknikal, IHSG Breakdown dari level support di area 7,050 diikuti dengan volume jual yang tinggi, sementara indicator stochastic dan MACD masih bergerak di area death cross sehingga masih menunjukkan potensi pelemahan," tulis Reliance dalam risetnya.

    Reliance berpendapat,  sejumlah saham  memiliki potensi kenaikan untuk beberapa hari mendatang, seperti BREN, ADRO, PGEO, dan CLEO.

    Harga Emas Berjangka Anjlok

    Diberitakan sebelumnya, harga emas berjangka dunia anjlok, terpuruk sangat dalam hingga 1,7 persen. Sementara, harga emas spot hanya naik tipis 0,4 persen, pada penutupan perdagangan Kamis, 19 Desember 2024 waktu setempat atau Jumat, 20 Desember 2024, WIB.

    Harga emas bergerak sangat fluktuatif. Hal ini masih dipengaruhi oleh data ekonomi Amerika Serikat yang memperkuat ekspektasi Federal Reserve Untu bersikap lebih hati-hati dalam mengambil kebijakan moneternya di tahun depan. Akibatnya, emas spot kita berada di level USD2.598,20 per ons, sedangkan emas berjangka terlempar hingga ke posisi USD2.608,10 per ons.

    Kondisi dalam negeri Amerika Serikat memang sedang stabil. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi negara adidaya itu sepanjang kuartal ketiga ini melampauiekspektasi pasar. Diketahui, jumlah klaim pengangguran menyusut signifikan.

    Seorang analis dari TD Securities Bart Melek, mengatakan bahwa data tersebut menunjukkan kekuatan ekonomi AS saat ini. Meskipun dibayangi risiko inflasi dan tantangan lainnya, ekonomi AS bisa dikatakan mulai stabil.

    “Kondisi ekonomi yang solid ini mengurangi peluang The Fed Utuk bersikap agresif dalam pelonggaran kebijakan moneter, yang pada akhirnya berimplikasi negatif terhadap harga emas. Di sini, logam mulia tersebut tidak memberikan imbal hasil layaknya instrumen keuangan yang lain,” kata Melek.

    Sebenarnya, di awal perdagangan harga emas sempat anjlok lebihdari 2 persen. Bisa dikatakan, penurunan itu sudah mencapai level terendahnya dalam satu bulan ini. Penurunan terjadi usai the Fed memberikan sinyal akan mengurangi proyeksi pelonggaran kebijakan di tahun depan, seiring inflasi yang masih kuat.

    Tetapi, ternyata penurunan ini dimanfaatkan oleh sejumlah investor untuk membeli emas, sehingga harganya kemudian mampu rebound, bahkan hingga 1,5 persen di sesi berikutnya.

    Chief Operating Officer Allegiance Gold Alex Ebkarian mengatakan bahwa volatilitas jangka pendek ini membuka peluang investasi yang menarik bagi pelaku pasar jangka panjang. Selain itu, Ebkarian menyoroti adanya ancaman, misalnya dari besarnya utang negara, serta adanya potensi government shutdown serta kebijakan penghematan anggaran yang dapat menjadi faktor pendorong naiknya harga emas ke depan.

    Sementara itu, ketidakpastian politik menjelang pelantikan Presiden terpilih Donald Trump turut memberikan tekanan tambahan pada pasar. Dorongan Trump untuk mempengaruhi Kongres demi menghindari penghentian layanan pemerintah di tengah kebijakan pemotongan anggaran, dinilai dapat memicu kekacauan, khususnya pada sektor perjalanan udara dan layanan penegakan hukum selama musim liburan.

    Meski begitu, emas tetap menjadi aset pilihan di tengah ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik. Di lingkungan suku bunga rendah, logam mulia ini cenderung menunjukkan kinerja yang kuat, membuatnya menjadi salah satu opsi investasi yang aman.

    Pasar saat ini tengah menunggu data Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti, yang diantisipasi akan memberikan panduan tambahan terkait prospek ekonomi AS.

    Sementara itu, pada logam mulia lainnya, perak spot melemah 1 persen ke USD29,05 per ons, sedangkan platinum naik tipis 0,3 persen menjadi USD922,40. Paladium juga menguat sebesar 0,6 persen, mencapai USD908,36 per ons.

    Kinerja ini menunjukkan dinamika pasar logam mulia yang kompleks di tengah tekanan ekonomi global dan keputusan kebijakan moneter di Amerika Serikat.

     

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.