KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah sebesar 0,29 persen atau turun 21 poin ke level 7.183 pada perdagangan Jumat, 13 Juni 2025.
Mengutip data RTI, sebanyak 174 saham menguat, 140 saham melemah, dan 220 saham mengalami stagnan. Adapun volume perdagangan pagi ini terhitung 563.600 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp502,004 miliar.
Merujuk data Stockbit, PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) duduk di puncak top gainer usai mencatat kenaikan 25 persen atau tumbuh 36 poin ke level Rp180 per saham.
Tak kalah mencolok, PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) juga mengalami kenaikan sebesar 13,57 persen, atau naik 19 poin ke level Rp159. Saham lain yang terpantau menghijau ialah PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) dengan kenaikan 390 poin (9,49 persen) ke level Rp4.500.
Sektor industri juga mencatatkan penguatan, seperti yang terlihat pada saham PT Krakatau Steel (KRAS) yang naik 9,29 persen ke level Rp200
Sementara itu, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) juga turut menguat sebesar 8,59 persen ke level Rp278.
Di sisi lain, sejumlah saham harus menerima tekanan jual dan masuk dalam daftar top loser. PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI) berada di peringkat pertama top loser usai melemah hingga 14,71 persen atau turun 125 poin ke level Rp725.
PT MPX Logistics International Tbk (MPXL) juga mengalami koreksi sebesar 13,77 persen, turun 19 poin ke level Rp119. Saham konstruksi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) juga terkoreksi 10,89 persen ke level Rp90, serta PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) yang turun 10,05 persen ke Rp1.835.
Terakhir, saham PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) mencatat penurunan 9,09 persen ke level Rp20, melanjutkan tren koreksi dalam beberapa hari terakhir.
Dari sisi sektoral, mayoritas sektor tercatat melemah pada sesi I pagi ini. Sektor teknologi memimpin penurunan dengan koreksi 0,50 persen, disusul oleh sektor finansial (-0.68 persen) dan infrastruktur (-0.71 persen).
Hanya sektor kesehatan (+0.13 persen) dan bahan dasar (+0.08 persen) yang mencatat penguatan terbatas.
Sebelumnya diberitakan, Secara teknikal, IHSG saat ini berada pada fase krusial. Jika mampu menembus level 7.240, terbuka peluang bagi IHSG untuk membentuk wave (v) dari wave [a] dan menguji area 7.263 hingga 7.355.
Namun, jika tekanan jual belum mereda, IHSG pada Jumat, 13 Juni 2025, justru berisiko kembali melemah menuju kisaran 6.713 hingga 7.009, skenario yang saat ini masih terbuka dalam analisis gelombang (wave) label hitam.
Sejumlah saham mencatatkan pergerakan menarik dan mulai masuk radar pelaku pasar, khususnya untuk strategi buy on weakness.
Adapun Head of Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata memandang IHSG masih dalam zona aman di atas support pertama MA10. Namun, ia melihat bentuk candle menyerupai hanging man (mengindikasikan tren penurunan).
"Para investor atau trader untuk siap antisipasi pullback kapan saja. Watch level 7.150 sebagai bantalan pertama atau trigger untuk mulai kurangi posisi," ujar dia dalam risetnya yang diterima Kabarbursa.com, Kamis, 12 Juni 2025.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.