Logo
>

IHSG Dibuka Menguat 39 Poin ke 8.208, Saham Energi dan Properti Jadi Penopang

Kenaikan indeks pagi ini didorong oleh sentimen positif dari sektor energi dan properti yang masing-masing menguat lebih dari satu persen.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Dibuka Menguat 39 Poin ke 8.208, Saham Energi dan Properti Jadi Penopang
Papan pantau IHSG di Bursa Efek Indonesia (Foto: KabarBursa/Desty Luthfiani)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Rabu, 8 Oktober 2025 naik 39,67 poin atau 0,49 persen ke level 8.208,96. Kenaikan indeks pagi ini didorong oleh sentimen positif dari sektor energi dan properti yang masing-masing menguat lebih dari satu persen.

    Sejak pembukaan, IHSG bergerak di kisaran 8.200,77 hingga level tertinggi 8.217,59. Total transaksi di seluruh pasar mencapai 7,14 juta lot dengan nilai Rp614,31 miliar dan frekuensi 66.220 kali. Aktivitas investor asing menunjukkan net sell sebesar Rp89,45 miliar di seluruh pasar, terdiri dari penjualan di pasar reguler sebesar Rp65,11 miliar dan di pasar tunai serta negosiasi sebesar Rp24,34 miliar.

    Dari sisi sektor, teknologi memimpin penguatan dengan lonjakan 2,16 persen, diikuti sektor dasar 1,15 persen, energi 1,00 persen, dan properti yang naik 1,18 persen. Sementara sektor infrastruktur hanya naik tipis 0,01 persen.

    Sejumlah saham unggulan mencatatkan kenaikan tajam di awal perdagangan. Saham Nusatama Berkah Tbk (NTBK) melesat 34,15 persen ke Rp110 per saham, disusul Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) yang naik 27,15 persen ke Rp192. Kenaikan signifikan juga terjadi pada Samator Indo Gas Tbk (AGII) yang melonjak 25,00 persen ke Rp1.950, Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) yang naik 21,41 persen ke Rp1.900, serta Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) yang menguat 20,17 persen ke Rp560.

    Sebaliknya, beberapa saham tertekan sejak awal perdagangan, seperti Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) yang turun 9,80 persen ke Rp460 per saham, Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) turun 9,43 persen ke Rp480, dan Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) melemah 9,30 persen ke Rp234. Penurunan juga dialami Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) sebesar 6,99 persen ke Rp665 dan Shield On Service Tbk (SOSS) sebesar 4,37 persen ke Rp875.

    Dari sisi kepemilikan, investor domestik masih mendominasi perdagangan pagi ini dengan porsi 77,92 persen dari total transaksi, sementara investor asing berkontribusi sebesar 22,08 persen.

    Penguatan IHSG di awal sesi mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap pergerakan ekonomi domestik menjelang rilis data cadangan devisa September dan ekspektasi stabilnya nilai tukar rupiah di kisaran Rp15.300 per dolar AS. Sektor energi dan properti diperkirakan menjadi penopang utama indeks sepanjang sesi perdagangan hari ini.

     

    PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) sebelumnya memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan menuju level resisten lebih dari 8.168 pada pekan ini. Optimisme ini ditopang oleh kombinasi faktor domestik penguatan data konsumsi, penjualan kendaraan, dan stabilitas cadangan devisa serta sentimen global positif dari potensi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat.

    Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi menegaskan IHSG akan melanjutkan penguatan setelah ditutup di zona hijau yakni naik 0,23 persen ke level 8.118,30 pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025 lalu.

     Meski demikian, aku Imam, pada pekan ini tetap ada risiko koreksi jangka pendek, terutama jika data domestik di bawah ekspektasi atau jika pidato Fed bersikap hawkish. Selain itu, ketidakpastian global seperti harga komoditas dan arus modal asing bisa menekan IHSG melemah dengan support di 8.022.

     "IHSG verpotensi lanjut menguat ke 8.168, didorong data konsumsi dan sinyal The Fed," kata Imam pada Senin, 6 Oktober 2025.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.