KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan pagi ini dengan penguatan signifikan sebesar 96,13 poin atau setara 1,27 persen ke posisi 7.639,63.
Level pembukaan ini menunjukkan sentimen positif pelaku pasar yang kembali masuk ke pasar saham domestik, setelah IHSG sempat bergerak dalam tren konsolidasi pekan lalu.
IHSG dibuka di level 7.630,75 dan sempat menyentuh titik tertinggi di 7.641,09 serta level terendah harian di 7.625,42. Total transaksi di seluruh pasar mencapai 5,48 juta lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp362,39 miliar dari 44.500 kali transaksi. Di pasar reguler, nilai transaksi turut mencapai Rp362,39 miliar dengan volume yang sama.
Dari sisi investor asing, tercatat nilai beli sebesar Rp2,84 triliun dan nilai jual sebesar Rp2,88 triliun, sehingga membukukan net sell asing sebesar Rp41 miliar di pasar reguler. Aktivitas asing masih mendominasi sebesar 27,11 persen, sedangkan investor domestik menguasai 72,89 persen nilai perdagangan pagi ini.
Sektor keuangan menjadi motor penggerak utama IHSG pagi ini dengan kenaikan sebesar 3,07 persen. Sektor properti menyusul naik 0,74 persen, disusul sektor transportasi 0,88 persen dan sektor energi 1,06 persen. Sektor teknologi juga mencatat kenaikan 0,63 persen, sementara sektor non-siklikal hanya naik tipis 0,30 persen. Semua sektor mayoritas menghijau dan menopang laju indeks di zona positif.
Saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk yang bergerak di sektor keuangan dengan kode saham SMMA melonjak 19,93 persen ke level Rp27.225, menjadi salah satu penggerak utama sektor finansial. Dari sektor properti, PT Citra Putra Realty Tbk dengan kode saham CLAY mencatat kenaikan signifikan sebesar 22,16 persen ke harga Rp1.130. Di sektor energi terbarukan, saham PT Xolare RCR Energy Tbk atau SOLA naik 17,70 persen ke Rp133.
Saham lainnya yang turut menguat signifikan yaitu PT Asia Pramulia Tbk dari sektor industri dasar dengan kode ASPR yang naik 11,22 persen ke Rp109, dan PT Pradiksi Gunatama Tbk dari sektor energi berkode PGUN yang menguat 9,84 persen ke Rp1.005.
Di sisi lain, beberapa saham mencatatkan penurunan tajam pagi ini. PT Isra Presisi Indonesia Tbk dari sektor industri berkode ISAP melemah 8,33 persen ke Rp11. Disusul oleh PT Fuji Finance Indonesia Tbk di sektor keuangan dengan kode FUJI yang turun 8,06 persen ke Rp456. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang bergerak di sektor industri dasar dengan kode KRAS juga terkoreksi 6,88 persen ke Rp298. PT Ancora Indonesia Resources Tbk dari sektor energi dengan kode OKAS melemah 6,82 persen ke Rp246, dan PT Panca Anugrah Wisesa Tbk dari sektor properti dengan kode MGLV terkoreksi 6,58 persen ke Rp710.
Dengan dukungan dari sektor keuangan, properti, dan energi, pasar saham Indonesia menunjukkan optimisme di awal pekan. Pelaku pasar menantikan rilis data ekonomi dan laporan keuangan emiten kuartal II 2025 sebagai katalis tambahan untuk menguji kekuatan lanjutan penguatan IHSG.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi mengatakan dalam perdagangan selama 1 pekan terakhir IHSG bergerak bullish dengan kenaikan sebesar +3,17 persen dengan inflow di pasar reguler sebanyak Rp413 miliar.
"Pergerakan IHSG dari 10 Juli 2025, ketika terjadi breakout minor CnH, hingga kini IHSG masih terus konsisten bergerak di atas MA5 yang menunjukkan kuatnya akselerasi," kata Imam Senin, 28 Juli 2025.
Ia menambahkan kenaikan IHSG dari 10 Juli 2025 disokong oleh 2 sektor dengan kenaikan yang sangat signifikan, yaitu IDXINFRA dan IDXTECHNO. Beberapa konstituen di dalam kedua indeks sektoral ini memang mencatatkan kenaikan yang signifikan, misalnya di IDXTECHNO ada saham DCII, EMTK, WIFI, dan EDGE. Sedangkan IDXINFRA ada BREN, SSIA, TOWR.
Berbicara tentang potensi market pekan ini 28 Juli - 1 Agustus 2025, Imam menegaskan ada banyak data yang akan rilis baik dari domestik maupun global yang akan memengaruhi pergerakan IHSG.
"Jika melihat secara teknikal analisis, ada potensi IHSG akan bergerak bullish karena konsisten bergerak di atas MA5, namun terbatas dengan rentang support di 7400 dan resistance 7700. Hal ini ditengarai oleh adanya kemungkinan pembelian yang telah jenuh," ucap dia.
Saat ini IHSG telah menyentuh external ratio fino 1,618 yang menggambarkan bahwa kenaikan yang selama ini terjadi sudah cukup tinggi. "Di pekan ini juga akan rilis laporan keuangan big banks lainnya setelah BNI yang telah rilis, jadi pasar akan cenderung wait and see," kata Imam.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menjelaskan pergerakan IHSG mulai dibayangi tekanan volume penjualan. Adapun total volume transaksi sepanjang perdagangan Jumat lalu sebanyak 23,25 miliar saham atau menurun dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 26,28 miliar saham.
"Kami memperkirakan, saat ini posisi IHSG sedang berada di akhir Wave (iii) dari Wave [c]," kata Herditya dalam riset Daily Scope Wave untuk perdagangan Senin, 28 Juli 2025.
Dia menjelaskan, pola pergerakan secara teknikal tersebut menunjukkan potensi penguatan IHSG relatif terbatas untuk menguji area 7.580-7.614.
"Waspadai adanya potensi koreksi ke rentang 7.318-7.432 pada label hitam sebagai area koreksi terdekatnya," ujar Herditya.
Saat ini support IHSG di level 7.408 dan 7.304, sedangkan resistance-nya di level 7.595 dan 7.675.(*)