Logo
>

IHSG Diprediksi ke Arah ini Usai Purbaya Gantikan Menkeu Sri Mulyani

IHSG anjlok 1,28 persen ke 7.766 usai reshuffle Menkeu Sri Mulyani digantikan Purbaya Yudhi, pasar cemas ketidakpastian fiskal dan aksi jual asing semakin besar.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Diprediksi ke Arah ini Usai Purbaya Gantikan Menkeu Sri Mulyani
IHSG diprediksi berubah arah usai Menkeu Sri Mulyani direshuffle. Foto: KabarBursa.com/Hutama Prayoga.

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,28 persen ke posisi 7.766 pada perdagangan Senin, 8 September 2025. Ambruknya indeks tidak lepas dari reshuffle Menteri Keuangan (Menkeu). 

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan reshuffle lima menteri dalam kabinet Merah Putih pada Senin, 8 September 2025. 

Salah satu yang terkena reshuffle ialah posisi Menkeu, yang sebelumnya diduduki oleh Sri Mulyani, kini digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa. 

Analis sekaligus Founder Republik Investor Hendra Wardana, mengakui jika pasar sangat kehilangan sosok Sri Mulyani sebagai Menkeu. Menurutnya pergantian di kursi Menkeu menciptakan policy uncertainty (ketidakpastian kebijakan) di mata investor.

"Pasar menilai hilangnya figur Sri Mulyani, yang selama ini menjadi simbol kredibilitas fiskal dan daya tarik investor global, meninggalkan kekosongan kepercayaan yang harus segera diisi Menkeu baru," ujar dia kepada Kabarbursa.com, Senin, 8 September 2025.

Hendra menyebut Purbaya Yudhi memiliki rekam jejak panjang di bidang ekonomi, mulai dari Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga pengalaman di Danareksa. Namun, ia menilai pasar tetap membandingkannya dengan reputasi global pendahulunya. 

"Karena itu, langkah cepat yang perlu ditunjukkan adalah menjaga disiplin fiskal, mengkomunikasikan arah defisit APBN secara transparan, dan memastikan keberlanjutan kebijakan makro yang pro pasar," ungkapnya. 

Di sisi lain, Hendra mengatakan pemerintah dan Presiden dituntut tampil solid dalam meyakinkan publik bahwa reshuffle ini adalah bagian dari strategi memperkuat kabinet, bukan sinyal pelemahan fundamental. 

Ia bilang, komitmen menjaga stabilitas fiskal, proyek strategis nasional, dan koordinasi erat dengan Bank Indonesia akan menjadi kunci dalam meredakan gejolak. 

"Tanpa komunikasi yang kuat, risiko arus keluar dana asing akan terus membayangi," tuturnya. 

Adapun Hendra menyampaikan pada perdagangan kemarin, aksi jual asing terlihat masif dengan net sell mencapai Rp543 miliar. Tekanan terbesar terjadi pada saham big cap seperti BBCA yang dilepas asing hingga Rp1,2 triliun dan BMRI Rp362 miliar.

Secara analisis teknikal, Hendra menjelaskan IHSG berpotensi masih bergerak volatil di kisaran 7.670-7840 pada jangka pendek, mengingat secara historis bulan September adalah periode dengan weak seasonality. 

Rupiah Diprediksi Melemah pada Penutupan Hari ini

Sementara rupiah diperkirakan melemah menuju Rp16.400–Rp16.600 per dolar AS, seiring pasar menunggu kepastian arah kebijakan fiskal. 

"Namun, jika komunikasi pemerintah dan Menkeu baru berhasil menenangkan pasar serta ditopang oleh sentimen eksternal seperti ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, tekanan tersebut berpeluang mereda dalam beberapa minggu ke depan," pungkasnya.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.