Logo
>

IHSG Diprediksi Mulai Kehabisan Tenaga, Saham-Saham Ini Layak Pantau

Jika tekanan jual mulai meningkat, koreksi diperkirakan akan membawa IHSG turun ke area 6.713 hingga 7.031.

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Diprediksi Mulai Kehabisan Tenaga, Saham-Saham Ini Layak Pantau
Papan pantau di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: KabarBursa/Abbas Sandji)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan 0,67 persen ke level 7.142 pada penutupan perdagangan Rabu, 21 Mei 2025, didorong oleh peningkatan volume beli yang cukup signifikan. 

    Namun, penguatan ini dinilai sudah mulai terbatas. Berdasarkan analisis teknikal yang dilakukan tim riset MNC Sekuritas, IHSG hari ini, 22 Mei 2025, diperkirakan tengah berada di akhir fase wave (v) dari wave [a]. 

    Ini adalah suatu pola yang biasanya mengindikasikan potensi pembalikan arah dalam waktu dekat.

    Dengan area uji terdekat berada di kisaran 7.218–7.227, analis mengingatkan bahwa penguatan indeks bisa terhenti sewaktu-waktu. Jika tekanan jual mulai meningkat, koreksi diperkirakan akan membawa IHSG turun ke area 6.713 hingga 7.031. 

    Support utama berada di level 7.009 dan 6.913, sementara resistance jangka pendek dipatok di 7.263 dan 7.324.

    Walau begitu, di tengah kondisi pasar yang mulai melemah, sejumlah saham masih menyimpan potensi teknikal untuk dimanfaatkan lewat strategi buy on weakness. Berikut beberapa di antaranya:

    PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
    Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 1,57 persen ke posisi 4.520 dengan dukungan volume beli yang meningkat. Dari sisi teknikal, saham ini dinilai berada di fase awal wave (iii), yang umumnya menjadi fase akselerasi dalam tren naik. 

    Bagi investor yang mencari momentum beli, area 4.320–4.460 bisa dipertimbangkan. Target penguatan berada di kisaran 4.690 hingga 4.850, dengan batas risiko di bawah 4.280.

    PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)
    PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) terkoreksi tipis 0,40 persen ke level 498. Meski terlihat melemah, tekanan jual diiringi volume beli yang meningkat, mengindikasikan adanya akumulasi. 

    Analis memperkirakan DOID masih berada dalam fase wave B dari wave (B), sehingga potensi koreksi jangka pendek belum sepenuhnya hilang. Area masuk menarik berada di level 412–466, dengan target teknikal di 540 dan 585. Namun, kehati-hatian tetap diperlukan bila harga menyentuh di bawah 402.

    PT XL Axiata Tbk (EXCL)
    PT XL Axiata Tbk (EXCL) menguat tipis 0,46 persen ke level 2.180, meski belum berhasil menembus garis MA60. Volume beli mulai muncul, namun penguatan belum sepenuhnya solid. 

    Saat ini EXCL dinilai sedang dalam bagian dari wave (y) dari wave [b], yang menandakan fase konsolidasi masih berlangsung. Entry point ideal berada di kisaran 2.140–2.180 dengan target jangka pendek di 2.230 hingga 2.280. Stoploss disarankan di bawah 2.120.

    PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)
    Saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) mencuri perhatian setelah melonjak 3,41 persen ke level 424. Kenaikan ini juga disertai lonjakan volume beli yang cukup kuat. Namun, secara teknikal, saham ini masih berada di wave [iv] dari wave A, yang berarti koreksi bisa terjadi dalam waktu dekat. 

    Strategi beli terbaik adalah menunggu harga turun ke area 394–408. Target penguatan berada di level 436 dan 462, dengan stoploss dipasang di bawah 364.

    Secara umum, pasar saat ini mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan setelah reli yang cukup panjang. Sinyal koreksi semakin kuat, dan investor disarankan untuk lebih selektif dan disiplin dalam menempatkan posisi.

    Strategi buy on weakness bisa tetap dilakukan, namun harus disertai manajemen risiko yang ketat dan disiplin eksekusi untuk mengantisipasi pergerakan yang bisa berbalik arah kapan saja.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79