Logo
>

IHSG Ditutup di Zona Merah, Turun 53 Poin ke 7.161

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Ditutup di Zona Merah, Turun 53 Poin ke 7.161

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 53 poin atau turun 0,74 persen ke level 7,161 pada perdagangan Jumat, 15 November 2024.

    Mengutip data perdagangan RTI Bussiness, pada hari ini IHSG bergerak variatif dengan level tertinggi 7,241 dan level terendah di angka 7,122.

    Sebanyak 198 saham terpantau menghijau, 393 saham di zona merah, dan 196 saham mengalami stagnan.

    Mengutip data perdagangan Stockbit, saham-saham yang berada di lima besar top gainer adalah NAIK (34,02 persen), JSPT (24,93 persen), DAAZ (24,77 persen), DWGL (24,32 persen), DIVA (14,05 persen).

    Sementara saham-saham yang mengalami koreksi terdalam ialah BDKR (21,03 persen), DART (18,14 persen), POLU (15,87), MLPL (15,66 persen), PICO (13,38 persen).

    Adapun pada penutupan sore ini, hanya satu sektor yang mengalami penguatan yakni industri dengan performa 0,49 persen.

    Sedangkan sektor-sektor yang melemah ialah industri dasar (-1,92 persen), siklikal (1,38 persen), energi (1,28 persen), dan teknologi (0,89) persen.

    Wall Street Dihantui Sinyal The Fed

    Sebelumnya diberitakan, Wall Street terpeleset pada penutupan perdagangan Kamis, 14 November 2024 waktu Amerika Serikat (AS) atau Jumat dini hari waktu Indonesia, setelah euforia kemenangan Donald Trump di pemilu mulai kehilangan tenaga.

    Mengutip dari Apnews, indeks S&P 500 melemah 0,6 persen, tetap dekat dengan rekor tertingginya pada Senin. Dow Jones Industrial Average turun 207 poin (0,5 persen), sementara Nasdaq ikut terpuruk 0,6 persen.

    Cisco Systems menjadi beban pasar dengan penurunan saham sebesar 2,1 persen. Meski laba perusahaan melampaui ekspektasi analis, proyeksi keuangan yang datar membuat investor kecewa.

    Koreksi ini terjadi di tengah kritik pasar saham naik lebih cepat dibandingkan pertumbuhan laba perusahaan. Tahun ini, S&P 500 sudah naik hampir 25 persen, melanjutkan kenaikan 24,2 persen tahun lalu.

    Beberapa saham unggulan pasca-kemenangan Trump juga mulai kehabisan napas. Tesla, misalnya, jatuh 5,8 persen dalam salah satu kerugian terbesarnya sejak pemilu. Penurunan ini terjadi meskipun CEO Tesla, Elon Musk, dikenal sebagai sekutu dekat Trump.

    Saham-saham kecil ikut terpukul lebih keras. Indeks Russell 2000, yang mencerminkan saham kecil, turun 1,4 persen. Ini berbanding terbalik dengan optimisme awal pasca-pemilu, ketika kebijakan “America First” dinilai akan menguntungkan perusahaan domestik ketimbang multinasional.

    Pasar juga terseret oleh kenaikan imbal hasil obligasi setelah rilis data ekonomi yang lebih panas dari perkiraan. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyatakan, “Ekonomi saat ini tidak memberikan sinyal perlunya penurunan suku bunga secara terburu-buru.” Komentar ini mendorong imbal hasil Treasury dua tahun naik dari 4,28 persen menjadi 4,35 persen.

    Di sisi lain, data inflasi harga grosir naik 2,4 persen pada Oktober dibandingkan tahun lalu, melebihi ekspektasi. Namun, pasar tenaga kerja tetap kokoh dengan klaim pengangguran mingguan justru menurun.

    Drama Saham di Wall Street Saham Investasi

    Super Micro Computer menjadi payah terbesar di S&P 500 dengan anjlok 11,4 persen setelah perusahaan meminta waktu tambahan untuk menyelesaikan laporan keuangannya. Saham perusahaan server ini sebelumnya melejit berkat tren kecerdasan buatan, tetapi kini menghadapi tekanan, terutama setelah auditor Ernst & Young mundur.

    Di sisi lain, beberapa saham berhasil menopang pasar. Walt Disney melonjak 6,2 persen berkat laba kuartalan yang melampaui ekspektasi, didukung film blockbuster seperti Inside Out 2 dan Deadpool & Wolverine.

    Saham Tapestry Inc., induk Coach, melesat 12,8 persen setelah membatalkan merger senilai $8,5 miliar dengan Capri Holdings, menyusul gugatan antimonopoli dari regulator AS.

    Koreksi ini mencerminkan kekhawatiran investor akan ketidakpastian ekonomi global dan sinyal berhati-hati dari The Fed. Pasar tampaknya sedang menginjak rem, setidaknya untuk sementara.

    Saham Capri naik 4,4 persen. Sementara itu, ASML, pemasok utama industri chip global, memberikan sinyal positif bagi saham teknologi. Perusahaan asal Belanda ini memperkirakan penjualan semikonduktor global akan melampaui $1 triliun pada 2030, didorong oleh permintaan terkait teknologi kecerdasan buatan. ASML juga tetap mempertahankan proyeksi keuangan jangka panjangnya. Saham ASML yang diperdagangkan di Amerika Serikat naik 2,9 persen.

    Secara keseluruhan, indeks S&P 500 turun 36,21 poin menjadi 5.949,17. Dow Jones anjlok 207,33 poin ke 43.750,86, dan Nasdaq terkoreksi 123,07 poin ke 19.107,65.

    Di pasar internasional, indeks Eropa menguat, termasuk lonjakan 1,4 persen pada DAX Jerman. Sebaliknya, pasar Asia bergerak variatif. Hang Seng Hong Kong jatuh 2 persen, sementara Kospi Korea Selatan naik tipis 0,1 persen.

    The Fed akan Pangkas Suku Bunga

    Ketua Federal Reserve atau The Fed Jerome Powell menyatakan bank sentral akan memangkas suku bunga acuan secara perlahan dan hati-hati dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini dilakukan karena inflasi masih menunjukkan tanda-tanda bertahan.

    Berbicara di Dallas, Kamis 14 November 2024, Powell menjelaskan inflasi sudah mendekati target 2 persen The Fed. Ia menambahkan, ekonomi AS saat ini cukup kuat sehingga memungkinkan kebijakan moneter dilakukan dengan lebih cermat.

    “Ekonomi tidak memberikan sinyal bahwa kita harus terburu-buru menurunkan suku bunga,” kata Powell, dikutip dari Apnews. “Kekuatan ekonomi saat ini memberi kami ruang untuk membuat keputusan dengan hati-hati.”

    Para ekonom memperkirakan Fed akan kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember mendatang setelah penurunan serupa pekan lalu dan 50 basis poin pada September. Namun, langkah The Fed setelah itu masih belum pasti.

    Pada September lalu, pejabat The Fed memperkirakan akan ada empat kali pemangkasan suku bunga pada 2025. Namun, berdasarkan data dari CME FedWatch, pelaku pasar kini hanya memperkirakan dua kali pemangkasan. Setelah komentar Powell yang tampak berhati-hati, peluang pemangkasan suku bunga pada Desember turun menjadi 59 persen dari sebelumnya 83 persen. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.