KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Senin, 3 Februari 2025, dengan penurunan sebesar 79,14 poin atau minus 1,11 persen berada di level 7.030,06.
IHSG sempat bergerak fluktuatif pada sesi perdagangan hari ini, dengan level tertinggi mencapai 7.110 dan terendah di 6.930.
Selama perdagangan hari ini, IHSG mencatatkan volume perdagangan yang signifikan, dengan total nilai transaksi mencapai Rp11,01 triliun dari 1,25 juta frekuensi transaksi. Pasar saham juga tercatat memiliki lot perdagangan reguler sekitar 139 juta.
Beberapa saham unggulan, terutama di sektor perbankan dan infrastruktur, menjadi penyumbang utama penurunan indeks hari ini, dengan pelaku pasar cenderung melakukan aksi ambil untung setelah beberapa hari berturut-turut mencatatkan kinerja positif. Pada sesi penutupan, IHSG berakhir di 7.030,06, dengan tekanan jual yang cukup besar.
Dalam penutupan sore ini sejumlah saham tercatat sebagai top gainers, di antaranya Koka Indonesia Tbk atau dalam kode saham KOKA mengalami lonjakan terbesar, dengan harga sahamnya naik 34,15 persen, ditutup pada level 110, setelah mencatatkan kenaikan sebesar 28 poin. Diikuti oleh Hotel Sahid Jaya International Tbk atau dalam kode saham SHID yang menguat 25 persen, dengan kenaikan 215 poin dan harga saham ditutup pada 1.075.
Suryamas Dutamakmur Tbk atau dalam kode saham SMDM juga mencatatkan kinerja impresif, naik 24,58 persen atau bertambah 145 poin, membawa harga sahamnya berada di angka 735. Puri Global Sukses Tbk atau PURI turut mencatatkan kenaikan yang signifikan sebesar 23,38 persen, setelah menambah 72 poin dan ditutup di harga 380. Terakhir, Batulicin Nusantara Maritim Tbk atau BESS mencatatkan kenaikan 22,06 persen, dengan kenaikan 90 poin yang membuat harga sahamnya berada di 498.
Selain saham top gainers, sejumlah saham malah terkoreksi atau mengalami penurunan yang cukup tajam.
Penurunan harga yang cukup besar yakni Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk atau dalam kode saham OBAT mengalami penurunan terbesar, dengan harga sahamnya turun 24,06 persen, tergerus sebanyak 160 poin hingga ditutup pada level 505.
PT Damai Sejahtera Abadi Tbk atau dalam kode saham UFOE juga mengalami penurunan 15,62 persen, dengan penurunan sebesar 40 poin dan harga sahamnya berakhir di 216.
Pantai Indah Kapuk Dua Tbk atau PANI turut mencatatkan penurunan yang signifikan, yakni 13,39 persen, setelah kehilangan 1.550 poin dan ditutup pada harga 10.025.
Super Energy Tbk atau dalam kode saham SURE juga terkoreksi 12,96 persen, turun 350 poin dan berakhir di harga 2.350.
Saraswanti Anugerah Makmur Tbk atau dalam kode saham SAMF menutup perdagangan hari ini dengan penurunan 12,81 persen, setelah kehilangan 130 poin dan berada di harga 885.
Koreksi harga saham-saham ini mencerminkan tekanan jual yang cukup kuat, dengan beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi sentimen pasar terhadap perusahaan-perusahaan tersebut.(*)
Loyo Sejak Pagi
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG memang sudah dibuka loyo sejak tadi pagi. IHSG dibuka melemah sebesar 58 poin atau turun 0,82 persen ke level 7,051. Pada pembukaan sesi satu pagi ini, sebanyak 133 saham terpantau menguat, 149 saham berada di zona merah, dan 255 saham mengalami stagnan.
Merujuk data perdagangan Stockbit, saham SHID (23,84 persen) berada di posisi teratas top gainer, diikuti GPSO (13,30 persen), DAYA (13,19 persen), SSMS (12,81 persen), dan KLIN (9,64 persen).
Adapun saham-saham yang berada di lima besar top loser yakni OBAT (-24,81 persen), MASB (-15,93 persen), UFOE (-10,16 persen), ISAP (-8,33 persen), dan LOPI (-8,16 persen).
Sementara itu Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak pada kisaran support pada level 6,999 dan resistance pada level 7,153 dengan kecenderungan melemah.
“Secara teknikal, candle IHSG membentuk inverted hammer (reversal pattern), masih di bawah MA5 dan MA20 serta indikator Stochastic mengindikasikan akan golden cross. Ini mengartikan IHSG akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah,” tulis Reliance dalam risetnya.
Di sisi lain, IHSG diproyeksikan menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 3 Februari 2024. Beberapa saham yang direkomendasikan oleh analis untuk perdagangan pagi ini adalah ADRO, BUMI, MDKA dan MAPA.
Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG menguat tipis, yakni sebesar 0,50 persen ke level 7.109 disertai munculnya volume pembelian.
“Pergerakan IHSG pun sudah menutup area gap yang berada di 7,150-7,166 meskipun ditutup di bawah MA20. Kami perkirakan, posisi IHSG masih rawan terkoreksi untuk menguji 7,010-7,035 dahulu, namun selama masih mampu berada di atas supportnya, maka IHSG berpeluang menguat ke 7,166-7,190,” kata tim analis MNC Sekuritas dalam keterangannya, Senin, 3 Februari 2025.
MNC Sekuritas mengungkapkan, level support pada perdagangan pagi ini adalah 6.967, 6,931. Sedangkan untuk resistance berada di level 7,190, 7,341.
Sementara itu PT Indo Premier Sekuritas atau IPOT menyampaikan IHSG mengalami pelemahan di akhir Januari sebesar minus 0,79 persen dalam sepekan terakhir.
Menurut Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi ada beberapa katalis atau sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pada sepekan lalu yang hanya berlangsung selama 2 hari perdagangan yakni, NBS Manufacturing PMI, Fed Interest Rate Decision, Foreign Direct Investment dan Core PCE.
Pertama, sentimen NBS Manufacturing PMI. PMI Manufaktur China pada Januari 2025 turun ke 49,1 dari 50,1 di Desember serta berada di bawah konsensus 50,1, menurut Imam hal ini menunjukkan kontraksi pertama dalam lima bulan. “Penurunan ini dipicu oleh melemahnya aktivitas pabrik menjelang Tahun Baru Imlek, dengan output dan pesanan baru mengalami penurunan signifikan,” kata Imam melalui keterangan tertulis pada Minggu, 2 Februari 2025.
Menurut dia, China adalah mitra dagang utama Indonesia, terutama untuk komoditas seperti batu bara, nikel dan crude palm oil atau CPO. Pelemahan sektor manufaktur China, dinilai dapat mengurangi permintaan bahan baku dari Indonesia, berpotensi menekan harga dan volume ekspor.
Kedua, Fed Interest Rate Decision. The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 sampai 4,5 persen dalam pertemuan Januari 2025, sesuai ekspektasi pasar.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut dan ingin melihat kemajuan lebih lanjut dalam pengendalian inflasi.
“Dengan suku bunga The Fed tetap tinggi, arus modal asing ke negara berkembang seperti Indonesia bisa terbatas karena investor tetap memilih aset berbunga tinggi di AS. Rupiah bisa menghadapi tekanan jika aliran dana asing keluar dari pasar obligasi dan saham,” tutur dia.
Negara asal FDI terbesar adalah Singapura, Hong Kong, dan China. Sepanjang 2024, total investasi langsung (termasuk domestik) mencapai Rp1.714,2 triliun atau USD105,13 miliar, tumbuh 20,8 persen YoY.
“Peningkatan FDI menunjukkan keberhasilan kebijakan hilirisasi, khususnya dalam mendukung rantai pasok kendaraan listrik dan pemrosesan mineral,” kata dia.
Keempat, Core PCE. Core PCE yang tidak mencakup harga makanan dan energi yang volatil naik 0,2 persen MoM pada Desember 2024 sesuai ekspektasi pasar dan sedikit lebih tinggi dari 0,1 persen pada bulan sebelumnya.
Secara tahunan, Core PCE tetap di 2,8 persen untuk bulan kedua berturut-turut, masih di atas target 2 persen yang ditetapkan oleh The Fed.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.