KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan tren positif pada akhir perdagangan Selasa, 7 October 2025 ditutup menguat 29,39 poin atau 0,36 persen ke level 8.169,28. Kenaikan ini menambah optimisme pelaku pasar di tengah meningkatnya nilai transaksi harian yang mencapai Rp28,48 triliun.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 8.153,71 hingga level tertinggi 8.217,05. Volume transaksi mencapai 438,85 juta lot dengan frekuensi 3,15 juta kali. Investor asing mencatat net buy di seluruh pasar sebesar Rp177,04 miliar, didorong oleh pembelian di pasar negosiasi dan tunai yang lebih tinggi dibandingkan penjualan reguler.
Secara sektoral, sektor transportasi memimpin penguatan dengan lonjakan 3,00 persen, disusul sektor energi yang naik 2,62 persen, serta infrastruktur yang menguat 2,33 persen. Sementara itu, sektor bahan baku dan industri justru melemah masing-masing 0,63 persen dan 0,37 persen.
Dari sisi emiten, saham Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) menjadi top gainer hari ini setelah melesat 34,97 persen ke harga Rp220 per saham. Diikuti Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) yang naik 34,82 persen ke Rp151, dan Folk Multi Garam Utama Tbk (FOLK) yang menguat 34,78 persen ke Rp155. Dua saham lainnya yang juga mencatat kenaikan signifikan adalah Nusatama Berkah Tbk (NTBK) dan Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang masing-masing naik 34,43 persen dan 24,72 persen.
Sebaliknya, tekanan jual masih menghantam saham-saham berkapitalisasi menengah seperti MD Entertainment Tbk (FILM) yang anjlok 14,81 persen ke Rp4.430 per saham. DFI Retail Nusantara Tbk (HERO) turun 13,29 persen ke Rp620, sementara Martina Berto Tbk (MBTO) melemah 10,49 persen ke Rp145. Penurunan juga dialami oleh Lion Metal Works Tbk (LION) dan Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) yang masing-masing terkoreksi 10,34 persen dan 10 persen.
Dari sisi partisipasi investor, transaksi domestik masih mendominasi dengan porsi 79,67 persen, sedangkan investor asing berkontribusi sebesar 20,33 persen terhadap total nilai perdagangan.
Penguatan IHSG ini mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap stabilitas ekonomi domestik dan sentimen positif dari bursa regional menjelang rilis data inflasi AS serta hasil rapat kebijakan sejumlah bank sentral utama.
Penguatan IHSG pada awal pekan kedua Oktober ini ditopang oleh aliran dana asing yang kembali masuk, terutama ke saham-saham berkapitalisasi besar di sektor energi dan industri dasar, seiring optimisme terhadap stabilitas ekonomi domestik menjelang rilis data inflasi bulan September.
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan menuju level resisten 8.168 pada pekan ini. Optimisme ini ditopang oleh kombinasi faktor domestik penguatan data konsumsi, penjualan kendaraan, dan stabilitas cadangan devisa serta sentimen global positif dari potensi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi menegaskan IHSG akan melanjutkan penguatan setelah ditutup di zona hijau yakni naik 0,23 persen ke level 8.118,30 pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025 lalu.
Meski demikian, aku Imam, pada pekan ini tetap ada risiko koreksi jangka pendek, terutama jika data domestik di bawah ekspektasi atau jika pidato Fed bersikap hawkish. Selain itu, ketidakpastian global seperti harga komoditas dan arus modal asing bisa menekan IHSG melemah dengan support di 8.022.
"IHSG verpotensi lanjut menguat ke 8.168, didorong data konsumsi dan sinyal The Fed," kata Imam pada Senin, 6 Oktober 2025.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.