Logo
>

IHSG Ditutup Menguat ke 8.088 , Sektor Keuangan dan Energi Jadi Pendorong Utama

Sepanjang sesi perdagangan, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 8.117,27 dan level terendah di 7.937,38

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Ditutup Menguat ke 8.088 , Sektor Keuangan dan Energi Jadi Pendorong Utama
Hall Bursa Efek Indonesia. Foto: Dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan pada akhir perdagangan Senin, 20 Oktober 2025. IHSG naik 173,32 poin atau setara 2,19 persen ke level 8.088,98. 

    Sepanjang sesi perdagangan, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 8.117,27 dan level terendah di 7.937,38. Total volume transaksi mencapai 345,22 juta lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp22,36 triliun dari 2,35 juta transaksi di seluruh pasar.

    Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp595,75 miliar di seluruh pasar. Total nilai pembelian asing mencapai Rp4,35 triliun sementara nilai penjualan asing sebesar Rp3,75 triliun. Secara keseluruhan, investor asing berkontribusi 30,29 persen terhadap total transaksi, sedangkan investor domestik mendominasi 69,71 persen.

    Top gainers hari ini dipimpin oleh PT GTS Internasional Tbk (GTSI) yang melonjak 34,95 persen ke harga Rp139 per saham. Diikuti PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) naik 34,48 persen ke Rp234, PT Sunson Textile Manufacture Tbk (SSTM) menguat 24,82 persen ke Rp352, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) naik 24,78 persen ke Rp141, dan PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE) menguat 24,71 persen ke Rp1.640.

    Sementara itu, jajaran top losers dipimpin oleh PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) yang melemah 15 persen ke harga Rp935 per saham. Disusul PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) turun 14,99 persen ke Rp106.225, PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) terkoreksi 14,98 persen ke Rp2.270, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) turun 14,88 persen ke Rp14.725, dan PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) melemah 14,88 persen ke Rp3.660.

    Dari sisi sektoral, penguatan indeks didorong oleh sektor keuangan yang naik 3,38 persen, transportasi naik 3,10 persen, industri naik 2,45 persen, energi menguat 2,76 persen, dan sektor barang siklikal yang meningkat 1,94 persen. Sektor properti juga naik 1,67 persen dan sektor infrastruktur menguat 0,87 persen. Adapun pelemahan terbatas terjadi di sektor industri dasar yang turun 0,77 persen dan sektor kesehatan yang melemah 0,16 persen.

    Analis pasar modal menilai penguatan IHSG hari ini merupakan respons positif dari pelaku pasar terhadap arus masuk dana asing dan optimisme terhadap stabilitas ekonomi domestik. Selain itu, sektor keuangan dan energi menjadi motor utama penggerak indeks, didorong ekspektasi kinerja kuartal III yang solid.

    Analis pasar modal menilai penguatan IHSG di awal pekan mencerminkan sentimen positif dari pasar global serta optimisme investor terhadap stabilitas makroekonomi domestik. 

    Arus dana asing yang masuk cukup besar juga menjadi katalis utama kenaikan indeks, dengan potensi pergerakan lanjutan di rentang 7.950–8.050 sepanjang hari perdagangan.

    IHSG diperkirakan akan bergerak menguat secara terbatas dalam sepekan perdagangan 20 hingga 24 Oktober 2025, seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga Bank Indonesia dan rilis sejumlah data ekonomi penting Amerika Serikat. 

    Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus mengungkapkan sentimen tersebut diyakini menjadi pemicu rebound pasar setelah koreksi tajam yang terjadi pada pekan sebelumnya.

    Selain itu, Bank Indonesia diperkirakan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen. Ini akan menjadi pemangkasan kelima kalinya sepanjang tahun 2025 dan menjadi salah satu katalis utama yang diperhatikan pelaku pasar. Dari sisi global, rilis data ekonomi Amerika Serikat seperti initial jobless claims dan inflasi tahunan bulan September yang diproyeksikan naik tipis menjadi 3 persen dari 2,9 persen turut menjadi sentimen penggerak pasar.

    Indri mengatakan potensi penguatan IHSG pekan ini cukup terbuka setelah koreksi yang terjadi pada pekan lalu. “Pasar kemungkinan besar akan memanfaatkan kondisi market yang sudah terkoreksi untuk mulai mengoleksi saham-saham bervaluasi menarik,” kata Indri melalui keterangan resmi yang diterima KabarBursa.com, Senin, 20 Oktober 2025.

    Indri memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang support 7.730 dan resistance 8.100. Ia menilai sektor perbankan, properti, dan infrastruktur yang sensitif terhadap suku bunga berpeluang menjadi fokus investor. 

    Selain itu, sektor komoditas terutama emas serta saham-saham konglomerasi diperkirakan akan mendapat momentum beli. Strategi ini dikenal sebagai bottom fishing, di mana investor memanfaatkan momentum koreksi untuk akumulasi jangka menengah.

    Pekan lalu, IHSG sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di 8.288 namun kemudian ditutup melemah 4,14 persen. Asing mencatat net sell di pasar reguler sebesar Rp4,2 triliun. Dari 11 sektor, hanya sektor kesehatan yang mencatat penguatan sebesar 2,79 persen. Sementara itu, sektor teknologi mengalami pelemahan terdalam yaitu 11,59 persen akibat tekanan pada saham DCII dan MLPT yang memiliki bobot besar dalam indeks.

    Sentimen eksternal yang membebani pasar pada pekan lalu antara lain ketegangan hubungan Amerika Serikat dan China. China berencana membatasi ekspor tanah jarang yang memicu respons keras Presiden AS Donald Trump. Amerika Serikat mengancam akan memberlakukan tambahan tarif hingga 100 persen jika China tetap pada rencana pembatasan tersebut. Tanah jarang merupakan bahan baku penting industri elektronik dan pertahanan nasional AS, sehingga konflik ini meningkatkan ketidakpastian global.

    Selain itu, outlook pemangkasan suku bunga The Federal Reserve juga menjadi perhatian utama pasar global. Sebanyak 99 persen pelaku pasar meyakini The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan akhir bulan ini, sementara sisanya memperkirakan pemangkasan 50 basis poin. Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter ini memberi ruang bagi arus dana asing kembali masuk ke pasar negara berkembang termasuk Indonesia.

    Dari sisi domestik, rencana pemerintah untuk menurunkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ke 8 persen juga menjadi faktor pendorong optimisme pasar. Menteri Keuangan tengah mempertimbangkan langkah ini untuk memperkuat daya beli masyarakat. Anggota DPR, Misbakhun, turut mendorong penurunan tarif PPN demi mempercepat perputaran ekonomi domestik.

    Harga emas dunia turut mencetak rekor tertinggi baru di level 4.381 dolar AS per troy ounce. Lonjakan harga emas ini ditopang oleh meningkatnya tensi perang dagang AS–China, ekspektasi pemangkasan suku bunga, serta kekhawatiran atas stabilitas ekonomi Amerika Serikat akibat dampak government shutdown yang terjadi belakangan ini.

    “Fokus pasar akan terbagi pada kebijakan moneter, tensi geopolitik, dan momentum pada sektor komoditas. Jika sentimen berjalan sesuai ekspektasi, rebound IHSG berpeluang terjadi meski pergerakan masih cenderung terbatas,” ujar Indri.

    Kombinasi sentimen global dan domestik tersebut, pelaku pasar diperkirakan akan lebih selektif dalam mengakumulasi saham, terutama pada sektor dengan prospek penguatan jangka menengah. Rebound IHSG pada pekan ini akan sangat ditentukan oleh kepastian arah kebijakan suku bunga Bank Indonesia dan respons pasar terhadap rilis data ekonomi Amerika Serikat.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".