KABARBURSA.COM – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk sebagai entitas bisnis Pelindo Group yang mengelola terminal kendaraan, terus menunjukkan performa gemilang.
Perusahaan dengan kode saham IPCC ini melaporkan, hingga kuartal tiga tahun 2025, IPCC mencatat laba bersih Rp190,30 miliar.
Laba bersih yang diperoleh IPCC terhitung melonjak 28,42 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp148,02 miliar.
Capaian positif tersebut disampaikan dalam laporan keuangan resmi IPCC kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Oktober 2025.
Dalam kesempatan tersebut, IPCC sekaligus menegaskan keberhasilan strategi yang disebut “Smart Port, Green Growth, dan Smart Solution” yang diusung perseroan sepanjang 2025. Hal ini dianggap sudah sesuai dengan peta jalan atau roadmap IPCC tahun ini.
“IPCC berhasil menjaga fundamental bisnis tetap kuat, dengan arah pertumbuhan yang berkelanjutan sesuai roadmap 2025 yang berfokus pada integrasi layanan dan peningkatan konektivitas,” tulis manajemen dalam keterangan resminya yang dikutip, Selasa 21 Oktober 2025.
Pendapatan Naik 12,67 persen, Didorong Lonjakan Segmen CBU
Sementara dari sisi pendapatan, IPCC membukukan kenaikan 12,67 persen yoy menjadi Rp660,24 miliar, dibandingkan Rp585,98 miliar pada periode sama 2024.
Pertumbuhan signifikan itu didorong oleh segmen kendaraan utuh (CBU) yang naik 19,67 persen, dengan kontribusi pasar internasional 10,17 persen dan domestik 9,50 persen.
Dari total pendapatan, 78 persen berasal dari pasar internasional dan 22 persen dari domestik, dengan komposisi pendapatan per jenis kargo terdiri atas 77 persen CBU, 11 persen alat berat, 9 persen truk atau bus, 2 persen general cargo atau spareparts, dan 1 persen kargo lainnya.
Keberhasilan ini tak lepas dari digitalisasi dan efisiensi operasional, terutama lewat penerapan PTOS-C (Port Terminal Operating System-Cloud) di terminal internasional dan domestik IPCC Jakarta. Sistem ini mempercepat proses bongkar muat, pelaporan, hingga keuangan.
Beragam inovasi bisnis juga memperkuat posisi IPCC, termasuk pengembangan Vehicle Distribution Centre (VDC), Port Stock, dan Vehicle Processing Centre (VPC) yang bahkan mengantarkan perusahaan meraih penghargaan inovasi bisnis dari IDX Channel.
Fundamental Sehat, IPCC Tetap “Debt Free Company”
Menurut Direktur Keuangan IPCC, Wing Megantoro, kondisi keuangan perusahaan kini berada dalam posisi sangat sehat dan tanpa utang (debt free).
“Berdasarkan neraca keuangan, IPCC memiliki fundamental yang solid. Aset perusahaan meningkat 4,21 persen dari Rp1,85 triliun di akhir 2024 menjadi Rp1,93 triliun pada Kuartal III 2025. Aset lancar juga naik 15,8 persen menjadi Rp1,04 triliun sejalan dengan pertumbuhan pendapatan,” jelasnya.
Wing menambahkan, IPCC juga melakukan efisiensi anggaran dengan fokus pada aktivitas operasional dan peningkatan kepuasan pelanggan.
Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi, optimistis perusahaan bisa menutup tahun 2025 dengan pertumbuhan di atas 20 persem.
“Kami optimis melampaui target 2025 dengan fundamental perusahaan yang sehat. Fokus kami adalah optimalisasi layanan, digitalisasi, serta ekspansi pasar dengan carmaker,” ungkapnya.
Salah satu penggerak pertumbuhan datang dari Terminal Satelit Banjarmasin yang mulai beroperasi sejak Oktober 2024. Hingga Kuartal tiga 2025, terminal ini mencatat 327 kunjungan kapal dengan total kargo konsolidasi mencapai 71.545 unit.
Sementara itu Direktur Operasi dan Teknik IPCC, Bagus Dwipoyono menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk memperkuat konektivitas antarterminal di bawah Pelindo Group.
“IPCC berkomitmen menghadirkan layanan terintegrasi untuk menurunkan biaya logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.
Fokus ESG dan Program Sosial Berkelanjutan
IPCC tak hanya mencatat kinerja finansial impresif, tetapi juga memperkuat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berbasis prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Hingga Kuartal tiga 2025, perusahaan telah melaksanakan berbagai program seperti pemberdayaan anak pesisir melalui Jurnalis Cilik, bantuan alat pendidikan saat HUT RI ke-80, dan santunan anak yatim dalam rangka Pelindo Day ke-4.
Sugeng menyebut, IPCC akan melanjutkan kegiatan sosialnya di Kuartal IV melalui program IPCC Gembira dan IPCC UMKM Kuat, yang mendukung program pemerintah dalam peningkatan gizi anak dan pemberdayaan pelaku usaha kecil.
“Bagi kami, kegiatan sosial bukan sekadar formalitas. Ini wujud nyata rasa syukur dan komitmen IPCC untuk tumbuh bersama masyarakat,” tegasnya.
Smart Port & Green Growth Jadi Mesin Pertumbuhan
Sugeng menambahkan, lonjakan laba yang diraih IPCC tak lepas dari penerapan Good Corporate Governance (GCG), Governance Risk & Compliance (GRC), serta efisiensi di seluruh lini operasional.
“Ke depan, IPCC fokus pada pengembangan strategi bisnis berkelanjutan, memperkuat smart port, green growth, dan smart solutions untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutupnya.
Sementara menjelang akhir tahun, IPCC menargetkan sektor kendaraan listrik (EV) dapat menyumbang lebih dari 70.000 unit kargo. Target tersebut dianggap realistis seiring tumbuhnya industri otomotif dan ekosistem kendaraan listrik nasional.
Dengan fondasi kuat dan arah bisnis hijau yang jelas, IPCC optimistis melesat lebih tinggi di 2025, mempertegas perannya sebagai terminal kendaraan modern berstandar global di bawah Pelindo Group.