Logo
>

IHSG Ditutup Menguat Tipis ke Level 8.139

Aktivitas investor didominasi oleh pelaku domestik, sementara investor asing tercatat kembali melakukan aksi jual bersih.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Ditutup Menguat Tipis ke Level 8.139
Papan pantau IHSG di Bursa Efek Indonesia (Foto: KabarBursa.com/Desty Luthfiani.)

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,27 persen atau naik 21 poin ke level 8.139 pada perdagangan Senin, 6 Oktober 2025.

Mengutip Stockbit, aktivitas investor didominasi oleh pelaku domestik, sementara investor asing tercatat kembali melakukan aksi jual bersih. Berdasarkan data transaksi harian, nilai transaksi investor asing tercatat sebesar Rp5,08 triliun untuk pembelian dan Rp5,55 triliun untuk penjualan. Dengan demikian, pasar mencatat net foreign sell senilai Rp472,17 miliar di pasar reguler.

Porsi perdagangan menunjukkan dominasi kuat investor domestik yang mencapai 77,80 persen dari total nilai transaksi, sementara investor asing hanya berkontribusi sekitar 22,20 persen.

Dari sisi nilai, pelaku domestik membukukan pembelian sebesar Rp18,86 triliun dan penjualan Rp18,38 triliun, menunjukkan masih tingginya minat transaksi di kalangan investor lokal meskipun pasar bergerak hati-hati.

Jika dilihat dari volume perdagangan, investor asing melakukan pembelian sebanyak 6,88 miliar lembar saham dan penjualan 8,56 miliar lembar, sehingga kembali mencatat penjualan bersih secara volume.

Porsi transaksi asing dalam volume perdagangan hanya mencapai 17,49 persen, jauh di bawah investor domestik yang mendominasi 82,51 persen dengan pembelian 37,26 miliar saham dan penjualan 35,58 miliar saham.

Tren serupa juga terlihat dari sisi frekuensi transaksi. Investor domestik kembali menjadi penggerak utama dengan 86,67 persen total transaksi, sedangkan investor asing hanya berkontribusi 13,33 persen.

Dari sisi jumlah, investor asing melakukan 314,38 ribu kali transaksi pembelian dan 468,99 ribu kali transaksi penjualan.
 

IHSG Pekan Ini Diprediksi Menguat Terbatas

IHSG diprediksi bergerak menguat pada perdagangan pekan ini periode 6-10 Oktober 2025. Pengamat pasar modal sekaligus founder Republik Investor, Hendra Wardana memproyeksikan IHSG menguat terbatas dengan menguji level Resistance di 8.169 dan Support di 7.996.

Hendra menyampaikan pergerakan IHSG berpotensi menguat karena disebabkan oleh optimisme para investor terhadap pasar saham domestik pasca sentimen negatif yang datang dari AS terkait dengan Government Shutdown.

"Saat ini investor tetap solid, meskipun asing masih mencatatkan net sell pekan lalu sebesar Rp3,1 Triliun yang didominasi oleh saham-saham perbankan," ujar dia dalam risetnya kepada Kabarbursa.com, Minggu, 5 Oktober 2025.

Sehingga, lanjut dia, dalam jangka pendek pasar saham masih menarik ditopang oleh grup konglomerasi, tetapi dalam jangka menengah hingga panjang terdapat kekhawatiran melihat saham bluechip dengan fundamental kuat bergerak turun hingga tercatat net sell oleh asing.

Hendra kemudian merekomendasikan beberapa saham untuk pekan depan, seperti SCMA, WIFI, UNVR, dan NICL.

Untuk SCMA, ia menyebut saham ini memiliki potensi melanjutkan penguatan setelah rebound dari MA5, menandakan momentum positif jangka pendek.

"Volume perdagangan masih positif, meskipun lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya, sehingga diperlukan konfirmasi tambahan untuk kekuatan tren. Selain itu, indikator stochastic yang berada pada area Overbouthg memberikan sinyal akan adanya koreksi sehat," ungkapnya.

Pindah ke WIFI, Hendra membeberkan saham ini menutup perdagangan dengan candlestick yang powerful, menunjukkan dominasi buyer dan momentum penguatan yang solid. Ia memandang volume perdagangan meningkat dibandingkan hari sebelumnya, memperkuat sinyal positif ini.

"Selain itu, stochastic yang bergerak bullish meski berada di area overbought mengindikasikan tren naik masih terjaga, namun tetap perlu diwaspadai potensi koreksi jangka pendek," jelasnya.

Pindah ke UNVR, Hendra menyebut UNVR menunjukkan rebound dari MA10, menandakan terjaganya support dinamis dan potensi penguatan lanjutan. Volume perdagangan yang meningkat dibandingkan hari sebelumnya memperkuat momentum positif ini.

"Selain itu, stochastic membentuk golden cross pada area netral, memberikan sinyal awal kelanjutan tren naik yang menarik untuk dicermati," terangnya.

Terakhir, Hendra menerangkan saham NICL kini tengah menunjukkan rebound dari MA5, menandakan adanya sinyal penguatan jangka pendek.Ia bilang, volume perdagangan meningkat dibandingkan hari sebelumnya, memperkuat dorongan beli.

"Selain itu, stochastic yang bergerak bullish pada area netral memberikan indikasi peluang kelanjutan tren naik masih terbuka," pungkasnya.
 

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.