KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka menguat sebesar 0,46 persen atau naik 32 poin ke level 7.146 pada Selasa, 10 Juni 2025.
Merujuk data perdagangan RTI, 210 saham terpantau menguat, 111 saham di zona merah, dan 293 saham mengalami stagnan.
Adapun volume perdagangan pada pembukaan sesi I mencapai 873,104 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp689.267 miliar.
Sementara itu mengutip Stockbit, saham PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) berada di puncak top gainer usai melonjak tajam sebesar 16,44 persen.
Saham PT Pudjiadi & Sons Tbk (PNSE) juga menunjukkan performa kuat dengan menduduki posisi kedua setelah naik 15,23 persen. Tak kalah menarik, saham Multipolar Technology Tbk (MLPT) ikut terdongkrak dengan kenaikan 13,77 persen.
Saham PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) terpantau di posisi keempat dengan mencatat penguatan sebesar 10,00 persen. Diikuti saham PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) yang berada di posisi terakhir lima besar top gainer usai naik 6,67 persen.
Namun tidak semua saham bernasib sama. Beberapa emiten justru mengalami tekanan jual dan masuk dalam jajaran top loser hari ini. Di antaranya adalah saham PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) yang terkoreksi -10,17 persen.
Saham PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) menduduki peringkat kedua top loser usai melemah -8,44 persen. Penurunan turut dialami oleh PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) yang turun -8,28 persen.
PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) berada di posisi keempat top loser setelah di pembukaan sesi I tergelincir 7,93 persen. Di peringkat terakhir terdapat saham PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) dengan penurunan 7,91 persen.
Di sisi lain, saham-saham di sektor teknologi mencatat kinerja paling mengesankan dengan kenaikan rata-rata 1,93 persen, disusul oleh sektor infrastruktur (0,91 persen) dan energi (0,88 persen).
IHSG Berpotensi Menguat Terbatas Pekan Ini
Sebelumnya, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada pekan ini.
Herditya mengatakan pada pekan ini IHSG akan bergerak positif meskipun cenderung terbatas. Ia menyebut saat ini pergerakan IHSG masih berada di atas MA20 dan masih tertahan dari MA200.
"Kami melihat memang akan adanya potensi untuk penguatan dari IHSG paling tidak nanti menguji di area 7.144 sampai ke 7.152," ujar dia dalam acara 'Kabar Bursa Hari Ini' dikutip Sabtu, 7 Juni 2025.
Namun demikian, Herditya melihat apabila IHSG belum bisa break dari area resis terdekatnya di angka 7.223, maka dapat diwaspadai indeks akan menguji kembali di area support di area 7.009.
"Dan worst casenya IHSG akan terkoreksi paling tidak ke area 6.800an terlebih dahulu," ungkap dia.
Herditya kemudian mengimbau kepada investor untuk terus mencermati pergerakan IHSG dikarenakan secara volume sudah relatif mengecil.
Selain itu, lanjut dia, perlu diwaspadai juga dari siai MACD (Moving Average Convergence Divergence) dan stokastik indeks yang sudah mulai melandai.
"Waspadai akan adanya tanda-tanda koreksi ke depannya," katanya.
Lebih jauh ia memperkirakan saham sektor finansial bakal menjadi motor penggerak IHSG pada pekan ini. Karenanya, ia mengimbau para investor untuk bersikap wait and see terhadap sektor ini, terutama saham perbankan.
"Jadi apabila (IHSG) terkoreksi, dapat dicermati emiten-emiten perbankan yang nampaknya akan menjadi motor untuk adanya koreksi dari IHSG sendiri," pungkasnya. (*)