Logo
>

IHSG Lagi di Jalur Positif, Investor Diimbau Tetap Waspada Aksi Ambil Untung

Didukung sentimen global dan rotasi investor lokal, IHSG masih bullish namun berpeluang terkoreksi jelang rilis suku bunga The Fed

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Lagi di Jalur Positif, Investor Diimbau Tetap Waspada Aksi Ambil Untung
IHSG naik tipis ke 7.617 didorong rotasi investor lokal, tapi aksi ambil untung menjelang rilis The Fed bisa tekan pasar. Foto: Dok. KabarBursa.

Poin Penting :

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih di jalur positif setelah kembali ditutup menguat 0,04 persen ke level 7.617 pada perdagangan Selasa, 29 Juli 2025.

Analis sekaligus Founder Republik Investor, Hendra Wardana, mengatakan kenaikan ini ditopang oleh sejumlah sentimen positif, baik dari global maupun domestik.

Dari eksternal, ia menyebut pelaku pasar mencermati hasil rapat Federal Reserve yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan, di tengah melandainya tekanan inflasi di AS.

"Di sisi lain, meredanya kekhawatiran atas tensi dagang AS–Tiongkok serta sinyal positif dari perundingan perdagangan AS–UE juga menambah sentimen optimisme," ujar dia dalam risetnya kepada KabarBursa.com, Selasa, 29 Juli 2025.

Sementara dari dalam negeri, Hendra menyampaikan fundamental ekonomi dinilai tetap solid meskipun nilai tukar rupiah sempat melemah hingga menyentuh Rp16.399 per dolar AS.

Ia menambahkan, sentimen positif juga datang dari ekspektasi pertumbuhan kinerja emiten hingga akhir tahun serta besarnya likuiditas domestik yang masuk ke pasar saham.

Hal yang menarik adalah penguatan IHSG yang cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir justru terjadi di tengah aksi jual bersih oleh investor asing.

Hendra menilai hal ini menunjukkan peran dominan investor domestik yang kini menjadi tulang punggung utama pasar. Kuatnya partisipasi investor lokal, baik institusi maupun ritel, turut mendorong likuiditas dan menjaga stabilitas pasar, terutama di tengah periode net sell asing.

"Selain itu, investor domestik juga mulai melakukan rotasi portofolio dari saham-saham perbankan besar dan bluechip yang sedang berkonsolidasi ke sektor-sektor lain yang memiliki prospek cerah, seperti energi, konstruksi, dan tambang logam," ungkapnya.

Lebih lanjut Hendra menuturkan, arah IHSG ke depan masih berpeluang positif, terutama jika level 7.800 mampu ditembus secara teknikal dengan dukungan sentimen makro dan pergerakan sektor-sektor tematik yang kuat.

"Namun demikian, investor tetap perlu mewaspadai potensi aksi ambil untung jangka pendek menjelang resistance penting tersebut," tandasnya.

IHSG Masih Bullish

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi, sebelumnya menjelaskan secara teknikal IHSG saat ini masih konsisten bergerak di atas MA5, menandakan tren naik masih terjaga.

“IHSG sudah menyentuh area eksternal ratio Fibonacci 1,618, yang menunjukkan bahwa kenaikan sudah cukup tinggi dan pasar bisa mulai jenuh,” ujarnya Senin, 28 Juli 2025.

Imam mencermati bahwa support IHSG berada di level 7400, dengan resistance terdekat di 7700. Sentimen investor di pekan ini akan didorong oleh rilis data suku bunga The Fed atau Fed Funds Rate (FFR) yang dijadwalkan pada 31 Juli 2025 waktu Indonesia.

Konsensus memperkirakan suku bunga tetap ditahan di kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen dengan probabilitas mencapai 95,9 persen.

Selain keputusan FFR, pasar global juga menanti rilis data inflasi Amerika Serikat melalui Personal Consumption Expenditures (PCE). Untuk PCE inti atau core PCE, konsensus memperkirakan kenaikan ke level 0,3 persen, naik dari 0,2 persen pada Juni 2025.

Kenaikan ini sejalan dengan data tenaga kerja AS yang masih menunjukkan kekuatan, seperti turunnya tingkat pengangguran menjadi 4,1 persen, peningkatan job openings, serta Non Farm Payrolls yang naik ke angka 147 ribu.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.