KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona merah pada perdagangan Rabu, 7 Agustus 2025. Penurunan sebesar 0,15 persen ke level 7.503 memang terbilang ringan, namun tekanan jual yang menyertai menjadi sinyal bahwa tren koreksi belum benar-benar selesai.
Dalam catatan teknikal yang dirilis MNC Sekuritas, posisi IHSG saat ini diperkirakan masih berada dalam pola wave (iv) dari wave [c]. Artinya, peluang koreksi lanjutan tetap terbuka, dengan potensi pengujian area support di kisaran 7.259 hingga 7.415 dalam waktu dekat.
Level 7.240 menjadi support kritikal, sementara batas atas yang perlu ditembus untuk mengubah arah tren berada di kisaran 7.675 hingga 7.758.
Kondisi ini membuat investor disarankan untuk tetap berhati-hati dalam mengambil posisi baru, namun peluang tetap ada bagi saham-saham tertentu yang menunjukkan pola teknikal menarik, terutama di tengah tekanan pasar yang belum mereda sepenuhnya.
Salah satu saham yang mencuri perhatian adalah Aneka Tambang (ANTM). Saham emiten tambang pelat merah ini melonjak 4,76 persen ke level 3.080, ditopang oleh volume pembelian yang kuat.
Kenaikan ANTM juga berhasil menembus dua indikator penting, yakni MA20 dan MA60, yang dalam analisis teknikal sering kali dibaca sebagai sinyal awal penguatan lanjutan.
Saat ini, ANTM diperkirakan sedang memulai fase wave 5 dari wave (C), membuka peluang penguatan menuju kisaran 3.110 hingga 3.320, dengan batas risiko di bawah 2.890.
Dari sektor properti, BKSL juga patut dicermati. Saham ini naik tipis ke 168, meskipun mulai terlihat adanya tekanan jual.
Namun selama harga tetap mampu bertahan di atas level 154, BKSL dinilai sedang berada di awal wave [v] dari wave 5—fase teknikal yang kerap memberi ruang kenaikan lanjutan. Target terdekat berada di kisaran 175 hingga 187.
Merdeka Copper Gold (MDKA) juga menunjukkan sinyal teknikal yang cukup menarik. Harga sahamnya naik 3 persen ke 2.400 disertai dengan masuknya volume beli. Posisi MDKA saat ini diperkirakan sedang berada dalam pola wave b dari wave (ii).
Selama harga tidak turun di bawah 2.320, saham ini diperkirakan masih berpeluang menuju area 2.450 hingga 2.540.
Sementara itu, Multipolar (MLPL) justru terkoreksi ke level 113. Namun menariknya, koreksi ini terjadi di tengah masih bertahannya volume beli. Analis teknikal memprediksi MLPL sedang memulai fase awal wave (iii) dari wave [i] dari struktur wave 3.
Fase ini umumnya menjadi awal dari pergerakan signifikan. Zona beli ideal berada di kisaran 107 hingga 113, dengan potensi kenaikan ke 124 hingga 130, selama harga tidak jatuh di bawah 97.
Secara umum, meski arah IHSG dalam jangka pendek masih berisiko melemah, peluang tetap terbuka bagi saham-saham yang memperlihatkan struktur teknikal yang sehat.
Bagi investor yang fokus pada analisis gelombang, ini adalah saat yang tepat untuk mulai menyusun strategi masuk secara selektif, dengan tetap memperhatikan batas risiko secara disiplin.(*)