KABARBURSA.COM - Pada Kamis, 7 November 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah di level 7.384 dan terus mengalami penurunan hingga menyentuh level 7.313 pada pukul 09.11 WIB.
Pelemahan IHSG sebesar 0,96 persen atau 71 poin ini melanjutkan tren negatif dari hari sebelumnya, di mana IHSG juga terpuruk sebesar 1,44 persen.
Pergerakan pasar ini memperlihatkan kondisi yang kurang kondusif, dengan sebanyak 274 emiten melemah, 145 emiten menguat, dan 166 emiten stabil.
Secara sektoral, seluruh sektor mencatatkan penurunan, dengan sektor bahan baku mengalami koreksi paling dalam sebesar -1,98 persen ke level 1.36, disusul sektor energi yang turun 1,21 persen ke level 2.673, serta sektor kesehatan yang turun 0,78 persen menjadi 1.484.
Beberapa sektor lainnya juga turut mengalami penurunan, termasuk transportasi, teknologi, konsumer primer, keuangan, dan infrastruktur.
Meski IHSG mengalami pelemahan, terdapat beberapa emiten yang berhasil mencatatkan kenaikan signifikan. Emiten yang menjadi top gainers sementara di antaranya adalah FMII yang naik 20 persen, BTON naik 7,52 persen, PTRO yang menguat 6,48 persen.
FORU naik 6 persen, dan DNAR yang naik 4,85 persen. Di sisi lain, saham-saham yang menjadi top losers adalah BRMS yang terperosok -5,91 persen, EMDE turun -4,91 persen, GRIA melemah -4,38 persen, AYLS turun -3,85 persen, dan AXIO turun -3,23 persen.
Transaksi saham juga cukup aktif pada hari ini, dengan emiten-emiten besar mencatatkan nilai transaksi tertinggi.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat nilai transaksi tertinggi sebesar Rp255,26 miliar, disusul PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dengan transaksi Rp198,41 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan Rp179,41 miliar.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan Rp127,62 miliar, dan PT Petrosea Tbk (PTRO) dengan Rp61,69 miliar.
Pengaruh Kemenangan Trump terhadap Rupiah
Selain pelemahan IHSG, pasar keuangan Indonesia juga tengah dipengaruhi oleh sentimen global, terutama kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024. Kemenangan Trump diharapkan memengaruhi nilai tukar rupiah yang masih menghadapi tekanan dari penguatan dolar AS.
Mengutip data dari Bloomberg pada pukul 09.13 WIB, kurs rupiah berada di level Rp15.797 per dolar AS, sedikit menguat 35 poin atau 0,22 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan hari sebelumnya di Rp15.832 per dolar AS.
Meskipun ada sedikit penguatan, potensi pelemahan rupiah masih tinggi seiring dengan ekspektasi pelaku pasar terhadap kebijakan Trump yang kemungkinan akan melanjutkan ketegangan perdagangan dengan China.
Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar keuangan, menjelaskan bahwa dolar AS langsung menguat setelah media melaporkan kemenangan Trump. Indeks dolar AS melonjak ke atas 105,20, sementara di hari-hari sebelumnya bergerak di kisaran 103-104.
"Kebijakan perdagangan proteksionis Trump di masa lalu mendorong ekspektasi akan adanya ketegangan perdagangan yang baru, terutama dengan China," ungkap Ariston.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di pasar, di mana banyak investor mengantisipasi penguatan dolar AS yang lebih lanjut. Sentimen ini diperkuat dengan adanya rapat kebijakan moneter Federal Reserve yang akan berlangsung pada dini hari nanti.
Hasil rapat tersebut diperkirakan akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter AS, yang dapat memperkuat dolar dan memberikan tekanan tambahan terhadap rupiah.
Ariston memperkirakan bahwa rupiah berpotensi melemah lebih lanjut ke level Rp15.880 hingga Rp15.900 per dolar AS, dengan level support di kisaran Rp15.800 per dolar AS.
IHSG yang terus melemah dan potensi pelemahan rupiah akibat kemenangan Donald Trump di pemilu AS menciptakan kondisi pasar yang menantang bagi investor di Indonesia.
Dengan adanya tekanan dari eksternal dan ekspektasi kebijakan moneter AS yang ketat, pelaku pasar perlu terus memantau perkembangan global untuk menentukan strategi investasi yang tepat.
Sentimen ini juga diharapkan akan berlanjut dalam jangka pendek hingga ketidakpastian kebijakan ekonomi global mereda.
Sebelumnya diberitakan, hasil riset Muhammad Wafi dari NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKSI), IHSG pada level 7.384 saat ini memperlihatkan tren koreksi, dengan breakdown support pada garis MA100 yang didukung oleh peningkatan volume perdagangan.
Range pergerakan IHSG hari ini diperkirakan berada di antara 7.300 hingga 7.500. Para investor disarankan untuk memperhatikan pergerakan pasar dengan cermat, terutama jika IHSG mampu bertahan di atas garis MA100, yang dapat memberikan sinyal positif untuk pergerakan selanjutnya.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.