Logo
>

IHSG Menghijau di Level 6.922: Sektor Energi Penopang Utama

Pekan ini IHSG diramal terus naik sampai level 6.950, penguatan utama ditopang oleh sektor energi.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Menghijau di Level 6.922: Sektor Energi Penopang Utama
Hall Bursa Efek Indonesia di Bilangan SCBD, Jakarta Selatan. Foto: KabarBursa/Abbas

KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan pagi ini, Rabu, 7 Mei 2025, naik 23,99 poin atau setara 0,35 persen ke level 6.922,19. Sejak pembukaan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 6.928,77 sebelum bergerak tipis turun ke level terendah di 6.919,99. 

Total volume transaksi tercatat sebanyak 4,23 juta lot dengan nilai perdagangan mencapai Rp336,95 miliar dari 30.640 kali transaksi.

Di pasar reguler, volume transaksi mencapai 3,93 juta lot dengan nilai Rp311,60 miliar dari total frekuensi yang sama, yaitu 30.640 kali. Investor asing pagi ini mencatatkan nilai beli sebesar Rp3,02 triliun dan nilai jual Rp3,16 triliun, menghasilkan net sell sebesar Rp141 miliar di pasar reguler.

Dari deretan saham yang menjadi sorotan, PT Woori Finance Indonesia Tbk yang bergerak di sektor pembiayaan dengan kode saham BPFI memimpin daftar top gainers dengan lonjakan 25,00 persen ke harga Rp500 per saham. 

Disusul PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk dari sektor logam dasar dengan kode saham OPMS yang naik 17,65 persen ke Rp100 per saham. 

Kemudian ada PT Jaya Trishindo Tbk yang bergerak di sektor jasa transportasi udara dengan kode saham HELI, naik 12,10 persen ke Rp352 per saham. PT Agung Menjangan Mas Tbk dari sektor perikanan dengan kode saham AMMS juga menguat 9,59 persen ke Rp80 per saham, serta PT Panca Mitra Multiperdana Tbk yang bergerak di sektor makanan olahan dengan kode saham PMMP naik 8,47 persen ke Rp64 per saham.

Sementara itu, pelemahan terbesar pagi ini dialami oleh PT Harta Djaya Karya Tbk di sektor konstruksi dengan kode saham MEJA yang turun 9,18 persen ke Rp89 per saham. 

PT Xolare RCR Energy Tbk dari sektor energi terbarukan dengan kode saham SOLA melemah 8,85 persen ke Rp103 per saham. PT Isra Presisi Indonesia Tbk di sektor manufaktur dengan kode saham ISAP terkoreksi 8,33 persen ke Rp11 per saham. 

PT Unggul Indah Cahaya Tbk dari sektor kimia dasar dengan kode saham UNIC turun 6,83 persen ke Rp7.500 per saham, dan PT United Tractors Tbk di sektor alat berat dengan kode saham UNTR melemah 6,12 persen ke Rp21.475 per saham.

Penguatan IHSG pagi ini ditopang mayoritas sektor. Dari sisi sektoral, sektor energi memimpin kenaikan dengan penguatan 0,93 persen, diikuti sektor kesehatan yang naik 0,64 persen, serta sektor barang konsumsi non-siklikal yang menguat 0,54 persen. Sektor teknologi juga turut menopang indeks dengan kenaikan 0,37 persen. 

Di sisi lain, sektor industri menjadi penekan utama dengan pelemahan 0,98 persen, sementara sektor properti turun tipis 0,07 persen.

Pergerakan IHSG pagi ini menunjukkan tren yang masih stabil dengan kecenderungan positif, seiring aliran transaksi yang cukup merata di berbagai sektor utama.

Pekan ini IHSG sebelumnya sudah diperkirakan masih berpeluang melanjutkan penguatan hingga 6.950.

Kendati demikian, pergerakan indeks diproyeksikan akan diwarnai volatilitas tinggi seiring penantian data inflasi global serta arah kebijakan suku bunga The Fed.

"Secara teknikal, IHSG menunjukkan sinyal rebound yang cukup kuat dan berhasil keluar dari tekanan di bawah 6.800. Jika sentimen eksternal membaik dan capital inflow berlanjut, kami melihat peluang IHSG untuk menguji resistance di kisaran 6.900–6.950 cukup terbuka," ujar Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan saat dihubungi KabarBursa.com melalui pesan singkat pada Selasa, 6 Mei 2025.

David menjelaskan, terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi pergerakan IHSG saat ini. Di antaranya adalah arah kebijakan The Fed dan pergerakan yield obligasi AS yang menjadi acuan utama pasar global. Selain itu, rilis laporan keuangan kuartal I 2025 dari emiten-emiten domestik turut menjadi katalis penting yang memengaruhi sentimen investor. 

"Arah aliran dana asing yang mulai kembali masuk dan harga komoditas—terutama batu bara serta CPO—masih menjadi penopang utama sektor energi dan agribisnis," tambahnya.

Untuk peluang investasi, David merekomendasikan beberapa saham yang dinilai berpotensi mencatat kinerja positif.

Potensi Pembalikan Arah: Membentuk Wave

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada Selasa, 7 Mei 2025, dengan kenaikan 0,97 persen ke level 6.898. Penguatan ini masih ditopang oleh volume pembelian yang dominan, dan menurut analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, pergerakan indeks saat ini masih berada pada akhir wave [a] dari wave B.

“Diperkirakan, area penguatan akan menguji 6.934–6.943,” tulis Herditya dalam riset harian yang diterima KabarBursa.com di Jakarta, Rabu 7 Mei 2025.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa pasar perlu mewaspadai potensi pembalikan arah dari IHSG untuk membentuk wave [b], yang diperkirakan akan menguji rentang 6.364–6.618. Adapun level support IHSG berada di kisaran 6.759 dan 6.708, sementara resistance terdekat berada pada 6.933 hingga 6.986.

Di tengah sentimen teknikal yang menguat, terdapat sejumlah saham yang menurut MNC Sekuritas menarik untuk dipantau:

  1. BRMS (PT Bumi Resources Minerals Tbk) menguat 5,88 persen ke level 396. Analis memperkirakan BRMS tengah berada di bagian dari wave (iii) dari wave [iii].
  2. ERAA (PT Erajaya Swasembada Tbk) naik 3,77 persen ke 496. Saat ini ERAA diperkirakan berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [iii].
  3. TINS (PT Timah Tbk) melonjak 7,66 persen ke 1.195, dengan posisi teknikal berada pada awal wave iii dari wave (c).
  4. UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk) juga menguat 3,38 persen ke 1.835 dan dinilai sedang berada di awal wave [v] dari wave C.

Keempat saham tersebut disoroti oleh analis sebagai bagian dari pergerakan gelombang (wave) teknikal yang berpotensi mendukung tren jangka pendek, seiring dominasi volume beli yang mengiringi kenaikannya di pasar.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".